Contoh Inovasi dalam Teknologi Pendidikan dan Penjelasannya

Lovata Andrean

Contoh Inovasi dalam Teknologi Pendidikan dan Penjelasannya

Rancakmedia.com – Berikut ini adalah penjelasan mengenai contoh inovasi teknologi pendidikan yang dimana gagasan, produk atau karya baru yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau mengatasi masalah di bidang pendidikan.

Sebagai pendidik, guru dan siswa harus terus menerus menginspirasi diri untuk berkembang menjadi pribadi yang kreatif dan inventif. Inovasi yang berkaitan dengan pendidikan dikenal sebagai inovasi pendidikan.

Lalu, apa prinsip dasar inovasi pendidikan? “Inovasi pendidikan” adalah gagasan, produk, atau karya baru yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau mengatasi masalah di bidang pendidikan.

Inovasi di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan dan menyasar kualitas pendidikan. Inovasi semacam ini harus digalakkan di tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi apalagi di era kemajuan teknologi ini.

Pengertian Inovasi Teknologi Pendidikan

Inovasi secara etimologis berasal dari istilah latin innovation. Ini menyiratkan modifikasi atau pembaruan. Kata “innovo” berarti pembaruan dan modifikasi.

Inovasi adalah perubahan baru untuk perbaikan yang berbeda dari perubahan sebelumnya atau modifikasi terencana dan terarah. Ada paralel dan perbedaan antara revisi dan pembaruan kata-kata.

Istilah “baru” juga dapat merujuk pada pemahaman, penerimaan, atau implementasi terbaru dari suatu inovasi yang bukan merupakan hal baru bagi orang lain.

Namun, tidak semua inovasi cocok untuk semua keadaan, lingkungan, dan lokal. termasuk dalam kategori inovasi pendidikan. Apa itu inovasi pendidikan?

Menurut Ibrahim (1988), inovasi pendidikan merupakan inovasi yang memecahkan kesulitan pendidikan.

Oleh karena itu, inovasi pendidikan dipersepsikan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi individu atau kelompok orang (masyarakat) dalam bentuk intervensi (penemuan baru) atau invensi (orang yang baru ditemukan) yang dimanfaatkan untuk mencapai pendidikan berupa gagasan, objek, atau metode untuk mencapai tujuan atau masalah pendidikan nasional.

Inovasi adalah penemuan sesuatu yang sama sekali baru yang diciptakan oleh manusia. Setelah itu, penemuan sesuatu (objek) yang sebelumnya tidak ada dilakukan melalui penciptaan bentuk baru.

Sebuah penemuan lama benar-benar sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui umat manusia. Oleh karena itu, inovasi adalah pencarian barang baru melalui kegiatan penemuan.

Ketika kami membahas inovasi (pembaruan), dua konsep muncul di benak: penemuan dan penemuan. Usaha manusia menghasilkan penemuan sesuatu yang sama sekali baru.

Dalam konteks ini, Ibrahim (1989) mendefinisikan inovasi sebagai suatu penemuan yang bersifat baru dalam kaitannya dengan suatu konsep, barang, peristiwa, orang, atau kelompok (masyarakat).

Inovasi dapat berasal dari suatu penemuan atau penemuan. Inovasi dilakukan untuk tujuan tertentu atau untuk mengatasi suatu masalah. Pengembangan, diseminasi, perencanaan, rekrutmen, implementasi, dan penilaian adalah tahapan dan proses yang terlibat dalam transformasi pendidikan.

Misalnya, “model top-down” adalah inovasi pendidikan yang dihasilkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai pimpinan atau supervisor dan diterapkan pada bawahan, seperti inovasi pendidikan yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Nasional.

Kedua “model bottom-up” adalah inovasi yang datang dari bawah, dibuat oleh bawah, dan digunakan oleh bawah. kamu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan penggunaan pendidikan.

Sasaran dari Inovasi Teknologi Pendidikan

Inovasi pendidikan mempengaruhi tujuan atau struktur berikut:

Guru

Fokus utama adalah pada instruktur. Guru berada di garda depan menjaga kelangsungan belajar siswa di kelas. Pengetahuan dan nilai siswa tidak diragukan lagi akan diubah oleh pendidikan guru. Tindakan berikut dapat diambil oleh seorang guru inovasi atau perubahan:

  1. Rencanakan pelajaran kamu.
  2. Lakukan pembelajaran.
  3. Menangani tanggung jawab administrasi
  4. Menjaga komunikasi yang efektif.
  5. Tingkatkan kemampuan pendidikan kamu.
  6. Mengembangkan keterampilan siswa.

Siswa

Siswa adalah tujuan utama dari pendidikan. Prestasi siswa dapat dijadikan sebagai indikator efektifitas proses pendidikan. Namun mahasiswa harus terlibat dalam inovasi, walaupun hanya sebagai referensi, seperti belajar dari inovasi atau berbagi informasi yang telah dipelajari dengan mahasiswa lain.

Kurikulum

Kurikulum merupakan pedoman belajar bagi guru. Oleh karena itu, semua inovasi sekolah harus dikaitkan dengan kurikulum sebelum diadopsi.

Tanpa kurikulum, inovasi tidak dapat mencapai tujuannya. Inovasi kurikulum dapat dilihat sebagai pembuatan kurikulum baru yang membantu siswa memecahkan masalah dengan lebih baik.

Fasilitas

Tidak mungkin mengabaikan kemampuan inovatif dari fasilitas pendidikan. Tanpa alat yang memadai, pendidikan tidak akan efektif.

Beberapa contoh perbaikan fasilitas sekolah adalah penambahan ruang baca pada ruang kelas, pembangunan lapangan basket, dan pemberian alat eksperimen kepada siswa.

Masyarakat

Tujuan tidak langsung inovasi adalah membantu masyarakat. Mengapa demikian? Inovasi secara langsung mempengaruhi siswa. Sekarang, siswa berpartisipasi langsung dalam konteks komunal. Akibatnya, masyarakat mungkin menjadi elemen yang harus diperhitungkan dalam inovasi.

Bentuk Inovasi Pendidikan dan Contoh Inovasi Pendidikan

Berikut ini adalah bentuk dan contoh inovasi Teknologi pendidikan, diantaranya:

Model Top Down

Model top-down merupakan paradigma inovasi pendidikan yang dirancang untuk bawahan dan dikembangkan oleh atasan.

Misalnya, inovasi yang dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi ditujukan kepada lembaga pendidikan yang didukungnya. Inovasi ini dapat dilakukan dengan ajakan, saran, atau bahkan paksaan.

Model dari Bawah ke Atas

Model bottom up merupakan bentuk inovasi pendidikan yang dihasilkan dari bawah ke atas untuk menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan.

Inovasi ini tergolong inovasi berkelanjutan dan sulit dihentikan. Berikut adalah beberapa cara sekolah dan guru menemukan cara baru untuk membantu siswa belajar:

Yel Yel

Teriakan ini sering terjadi di awal kelas, dan instruktur didorong untuk menyanyikan beberapa lagu yang diajarkan kepada siswa.

Menggunakan nyanyian dapat membuat belajar lebih menyenangkan dan membantu guru dan siswa untuk mengenal satu sama lain dan kebutuhan satu sama lain dengan lebih baik.

Penghargaan Atau Reward

Dengan keahlian di bidang ini, anak-anak usia dini (PAUD, SD) sangat senang ketika instruktur mengevaluasi dan mengakui prestasi akademik kamu. Hadiah dapat dilihat sebagai cara mengkoordinasikan kesejahteraan siswa melalui pendidikan.

Tujuannya adalah untuk membuat siswa bekerja lebih keras dalam studi kamu dan mendorong persaingan yang sehat di antara kamu sehingga kamu dapat melakukan yang lebih baik.

Kendala Pada Inovasi Teknologi Pendidikan

Pembatasan berikut berdampak pada keberhasilan inovasi pendidikan:

  1. Pandangan ke depan inovasi yang tidak memadai.
  2. Konflik dan motivasi yang tidak baik.
  3. Beberapa variabel pendukung yang buruk mencegah inovasi berkembang.
  4. Perbendaharaan (Keuangan).
  5. Penolakan beberapa kategori inovasi menyebabkan.
  6. Hubungan dengan orang lain dan kurangnya paparan.

Agar perubahan dan reformasi berhasil, guru, administrator, dan wali harus menghindari hal-hal tersebut di atas, yaitu dengan mengubah sikap dan perilaku kamu terhadap reformasi sekolah.

Beberapa alasan mengapa orang di lapangan atau kelas terkadang menolak atau tidak menggunakan inovasi adalah:

Tidak ada keterlibatan sekolah atau guru dalam pengembangan, desain, atau implementasi inovasi. Pastikan bahwa ide dan inovasi baru tidak dianggap milik guru atau sekolah, atau bahkan milik orang lain, jika tidak sesuai dengan tujuan dan kebutuhan sekolah.

Instruktur telah menggunakan sistem atau pendekatan selama bertahun-tahun dan tidak ingin mengubahnya. Oleh karena itu, ia ingin mempertahankan sistem atau metode yang ada saat ini.

Selain itu, masyarakat melihat sistem yang kamu miliki sebagai pemberi rasa aman atau kebahagiaan, sesuai dengan pandangan kamu sendiri. Guru akan terus menggunakan sistem saat ini.

Inovasi-inovasi baru dari pihak lain, khususnya Pusat (khususnya Kementerian Pendidikan Nasional), belum sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan dan keadaan guru dan siswa.

Hal ini digaungkan oleh Munro (1987:36), yang mengklaim bahwa “perbedaan antara niat dan perilaku instruktur merupakan penghalang yang signifikan bagi keberhasilan program inovatif.”

Center Innovation Creator bertanggung jawab untuk menentukan semua inovasi yang diperkenalkan dan dijalankan. Inovasi ini dapat dihentikan ketika proyek selesai atau ketika dana habis.

Karena itu, sekolah dan guru harus melakukan perubahan atas permintaan pemerintah pusat dan tidak bisa membuat pilihan lain.

Pusat memiliki begitu banyak kekuatan dan pengaruh sehingga sekolah dan guru mungkin dipaksa untuk melakukan apa yang diinginkannya, bahkan jika itu tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolah.

Faktor dalam Inovasi Teknologi Pendidikan

Untuk mencegah penolakan seperti yang diuraikan di atas, aspek utama yang harus dibenahi dalam penemuan pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan lingkungan masyarakat.

Pengajar Atau Guru

Pendidik yang menjadi ujung tombak penyelenggaraan pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap proses belajar mengajar.

Pengetahuan dan kewenangan guru memiliki dampak yang signifikan terhadap kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun dampaknya di luar kelas. Guru harus cerdas untuk membimbing siswa kamu ke hasil yang diinginkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi wibawa seorang guru, antara lain penguasaan materi yang diajarkan metode pengajaran sinkron berdasarkan situasi dan kondisi siswa dan interaksi antar individu, termasuk siswa, sesama guru, dan unsur-unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan, seperti administrator.

Misalnya kepala sekolah dan kemampuannya membersihkan lingkungan perusahaan dan sekitarnya, serta keahlian dan bakat mengajarnya sendiri.

Akibatnya, dalam reformasi pendidikan, partisipasi guru dalam konsepsi, pelaksanaan, dan penilaian penemuan pendidikan memainkan peran pendidikan dalam keberhasilannya. Tanpa bantuan kamu, besar kemungkinan kamu akan menolak ide atau inovasi yang dibawakan kepada kamu.

Hal ini karena kamu menganggap bahwa ide-ide yang tidak menyertakan kamu bukanlah milik kamu yang harus dilaksanakan, melainkan akan mengganggu kenyamanan dan efisiensi tanggung jawab kamu.

Oleh karena itu, guru merupakan peserta utama dan pertama dalam suatu inovasi pendidikan karena kedudukan guru yang beraneka ragam sebagai pendidik, orang tua, sahabat, motivator, dll.

Siswa

Siswa menjadi fokus utama pendidikan, khususnya selama proses belajar mengajar. Siswa memiliki gaya berjalan yang sangat mendominasi.

Dalam proses belajar-mengajar, siswa dapat memilih keberhasilan kamu sendiri melalui penerapan kecerdasan kamu sendiri, kemampuan motorik, pengalaman, kemauan, dan dedikasi, yang kamu miliki secara alami.

Hal ini dapat terjadi jika siswa juga diikutsertakan dalam proses inovasi pendidikan, meskipun hanya untuk memaparkan kamu pada tujuan transisi dari mendesain ke mengimplementasikan aplikasi. Oleh karena itu, apa yang kamu lakukan adalah kewajiban yang harus dijalankan dengan konsekuensi.

Peran siswa dalam inovasi pendidikan ini tidak berkurang dengan masuknya siswa lain, karena kamu dapat menjadi penerima pelajaran, mendistribusikan bahan ajar kepada teman sebayanya, bertindak sebagai pemandu, atau bahkan menjadi guru.

Oleh karena itu, sambil menambahkan inovasi pendidikan ke aplikasi kamu, siswa harus diundang atau berpartisipasi agar kamu tidak hanya memahami dan melaksanakan hasil ini tetapi juga untuk mengurangi resistensi, seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Kurikulum

Kurikulum pendidikan, atau lebih khusus lagi, kurikulum sekolah, memuat program-program pedagogik, dan perangkatnya merupakan pedoman pelaksanaan pendidikan dan pedagogi di sekolah.

Jadi, orang berpikir bahwa kurikulum sekolah adalah bagian penting dari bagaimana sekolah mengajar dan membantu siswa belajar.

Sebagai konsekuensi dari penggunaan inovasi pendidikan, kurikulum menjalankan fungsi yang sama dengan memanfaatkan komponen tambahan pendidikan. Tanpa kurikulum dan mengikuti peristiwanya, penemuan-penemuan pendidikan tidak akan mencapai tujuan yang dibuatnya.

Oleh karena itu, dalam reformasi pendidikan, perubahan harus disinkronkan dengan memanfaatkan modifikasi kurikulum atau perubahan kurikulum yang diikuti dengan reformasi pendidikan, karena kedua rangkaian perubahan sulit untuk berjalan searah.

Fasilitas

Dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak dapat diabaikan.

Jelas, dalam pembaruan pendidikan, fasilitas berdampak pada penggunaan inovasi yang berkelanjutan. Tanpa sumber daya yang diperlukan, aplikasi penemuan pendidikan tidak akan beroperasi secara efektif.

Fasilitas, khususnya fasilitas belajar mengajar, sangat penting untuk melaksanakan reformasi dan perbaikan pendidikan. Akibatnya, saat mengadopsi inovasi pendidikan, fasilitas harus diperhitungkan. seperti ketersediaan gedung sekolah, tempat duduk, dan meja.

Lingkup Sosial Masyarakat

Ada faktor-faktor yang tidak secara langsung terlibat dalam pelaksanaan penemuan pendidikan tetapi mungkin memiliki pengaruh yang menguntungkan atau negatif pada pelaksanaan reformasi pendidikan.

Pribadi atau tidak, masyarakat bergerak di bidang pendidikan. Karena tujuan pendidikan adalah untuk mengubah manusia menjadi lebih baik, khususnya warga negara dari mana siswa berasal.

Bahkan jika penduduk setempat tidak mengetahui atau berpartisipasi, hasil pendidikan akan terpengaruh jika tidak disertakan.

Pada gilirannya, keterlibatan warga negara dalam penemuan pendidikan akan membantu para inovator dan mempermudah penerapan penemuan pendidikan ke dalam praktik.

Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa inovasi dalam reformasi pendidikan tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus mengintegrasikan semua komponen yang terkait, seperti inovator, discovery organizer seperti guru dan siswa, dan sebagainya.

Selain satu atau dua hal, masyarakat yang tinggal di sana dan kelengkapan fasilitas juga mempengaruhi seberapa baik inovasi pendidikan bekerja.

Contoh top-down dari kemajuan pendidikan tidak selalu dapat digunakan secara efektif. Hal ini antara lain karena orang yang melakukan pekerjaan, seperti guru, tidak ingin terlibat secara penuh baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan.

Sebaliknya, contoh bottom-up dianggap sebagai penemuan jangka panjang yang tidak mudah dihentikan karena baik pelaksana maupun penemu terlibat dari perencanaan hingga implementasi. Akibatnya, setiap individu bertanggung jawab atas keberhasilan ide yang kamu hasilkan.

Kesimpulan

Ini merupakan penjelasan tentang inovasi pendidikan yang memerlukan pertimbangan matang dari beberapa faktor. Apakah kamu tertarik dengan inovasi terkait pendidikan? Karena kompleksitas dan keterkaitan topik pendidikan, ini bukan tugas yang sederhana.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks