Faktor Penyebab Perubahan Sosial Yaitu

Lovata Andrean

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Yaitu

Rancakmedia.com – Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab perubahan sosial di era zaman sekarang yang harus kamu ketahui penyebabnya. Orang akan mengembangkan cara hidup baru yang berbeda dari cara hidup lama sebagai akibat dari perubahan sosial.

Perubahan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara aspek-aspek sosial dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain. Dalam kehidupan sosial, perubahan sosial tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi sepanjang waktu.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial dan kognitif yang selalu mencari perubahan untuk meningkatkan status quo.

Dari sudut penelitian sosiologis, sifat perubahan sosial dianggap sebagai keinginan setiap orang untuk terus berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan keinginannya.

Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik yang menyenangkan maupun yang baik, yang kurang baik atau yang buruk.

Salah satu contoh perubahan yang bermanfaat adalah perubahan pola pikir masyarakat dari anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki menjadi hanya dua anak.

Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan sosial berdampak baik bagi masyarakat, karena kesejahteraan dan pendidikan anak lebih terjamin. Penggunaan peralatan industri untuk menggantikan tenaga kerja manusia merupakan salah satu contoh perubahan yang memiliki pengaruh negatif dan dapat menyebabkan peningkatan jumlah perubahan tanpa pekerjaan.

Faktor-faktor yang menghasilkan perubahan sosial harus dipahami agar dapat memahaminya lebih dalam. Perubahan mungkin terjadi sebagai konsekuensi dari apa pun yang dipandang masyarakat tidak memuaskan.

Selain itu, faktor-faktor baru yang dianggap masyarakat lebih bermanfaat bagi kehidupan kamu juga dapat disalahkan.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Adanya pengaruh baik internal maupun eksternal terhadap perubahan sosial juga disebutkan oleh Soerjono Soekanto.

Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan populasi, penemuan baru, perang, dan pemberontakan adalah contoh faktor internal, atau berbasis komunitas dari perubahan sosial.

Perubahan Penduduk

Hubungan sosial dan sosialisasi adalah sosial untuk semua orang di masyarakat. Dengan cara itu, cepat atau lambat orang akan mengubah kebiasaan berpikir dan tingkat pengetahuan kamu yang selanjutnya akan mempercepat proses perubahan.

Selain itu, perubahan populasi yang ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah akan menyebabkan tingkat keramahan berkurang, kelompok sekunder akan bertambah jumlahnya, struktur kelembagaan akan menjadi lebih canggih dan jenis perubahan lainnya.

Penemuan Baru

Penemuan adalah pengetahuan yang ditambahkan ke bank pengetahuan yang dikonfirmasi di dunia. Wahyu menambahkan sesuatu yang baru pada budaya karena meskipun fakta itu sudah ada sejak lama, itu hanya menjadi bagian ketika fakta itu ditemukan.

Ketika penemuan baru dimanfaatkan dengan baik, kamu mungkin memiliki perubahan sosial di masyarakat. Seringkali ada perubahan signifikan dalam teknologi sebagai akibat dari memasukkan informasi baru ke dalam proses.

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi berbagai proses berikut ini.

  1. Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu atau serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
  2. Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Proses dari discovery menjadi invention sering tidak hanya melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian individu. Discovery baru akan menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru itu.
  3. Inovasi atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian masyarakat, serta cara-cara unsure baru itu diterima, dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Di dalam masyarakat dikatakan telah terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru yang ditemukan telah banyak dikenal dan dipakai secara luas oleh warga masyarakat.

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep discovery, invention, dan inovasi.

  1. Ralph Linton, mengartikan discovery sebagai penemuan yang bersifat penambahan pada pengetahuan, dan invention sebagai penerapan dari pengetahuan tersebut.
  2. Harison, menjelaskan discovery sebagai penemuan benda atau material baru dan bersifat dasar, artinya belum jadi karena belum memiliki bentuk. Sedangkan invention sebagai penemuan benda atau barang yang masih sederhana, namun sudah mempunyai konstruksi dan bentuk tertentu, seperti penemuan kapak tangan buatan masyarakat yang berkebudayaan prasejarah.
  3. Dixon, menyampaikan pengertian discovery dan invention secara lebih luas. Menurutnya, baik discovery maupun invention keduanya dapat menimbulkan hasil yang bersifat materiil maupun nonmateriil. Dalam hal ini Dixon membedakan antara discovery dan invention dari sisi motivasi dan tujuan yang menunjukkan terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi inovasi, yaitu faktor kesempatan, pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan.
  4. Hobart Barnet, memandang inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang ada sebelumnya, kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi adalah konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu.
  5. Parsudi Suparlan, menyatakan bahwa discovery adalah suatu penemuan baru yang berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai hubungan antara dua gejala atau lebih. Sedangkan invention adalah ciptaan baru yang berupa benda atau pengetahuan yang diperoleh melalui proses penciptaan yang didasarkan atas kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda atau lainnya.

Ada berbagai alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan penemuan atau pembaruan tentang sesuatu, di antaranya sebagai berikut.

  1. Individu menyadari masalah dengan masyarakatnya. Orang tersebut berusaha melakukan sesuatu untuk mengisi dan meningkatkan kekurangan saat ini.
  2. Penemuan-penemuan baru akan terbantu oleh kaliber dan kedalaman pengetahuan yang tinggi dari kamu yang terlibat. Metode terbaik untuk meningkatkan kualitas pekerjaan seseorang adalah dengan memperbaiki kesalahan seseorang sesering mungkin.

Dalam budaya saat ini, ada sistem stimulan yang mendorong standar tinggi. Misalnya, seseorang mungkin mendapatkan rasa hormat, keunggulan, keamanan finansial dan manfaat lain sebagai hasil dari kualitas pekerjaan kamu.

Ada krisis di masyarakat. Banyak penemuan baru yang dibuat ketika terjadi krisis di masyarakat.

Sebuah wahyu baru mengungkapkan bahwa baik budaya spiritual (imaterial) dan fisik (material) memiliki dampak yang beragam terhadap keberadaan manusia.

  1. Penemuan baru tidak hanya menghasilkan perubahan di beberapa domain tetapi sering memancar ke bidang lain.
  2. Sebuah penemuan baru menciptakan perubahan yang menyebar dari satu institusi ke institusi lainnya.
  3. Ada kemungkinan satu jenis perubahan dibawa melalui berbagai teknologi baru. Misalnya, penciptaan sepeda, sepeda motor, dan kendaraan mengarah pada pembangunan jalan beraspal.
  4. Penemuan-penemuan baru dalam hal budaya spiritual (ideologi, agama, sistem hukum, dan sebagainya) mengubah pranata sosial, kebiasaan, dan pola perilaku sosial.

Konflik dalam Masyarakat

Adanya disparitas dalam masyarakat, seperti perbedaan kualitas fisik, minat, pandangan, kedudukan sosial ekonomi, suku, ras, agama dan lain-lain dapat menimbulkan perselisihan.

Orang, organisasi, individu dan kelompok, dan generasi semua mungkin bertentangan satu sama lain. Konflik antar kelompok, seperti pertikaian antar etnis di Timika, Papua. Pertempuran tersebut telah menyebabkan kerusakan, korban jiwa, dan kehancuran harta benda.

Ketika menyangkut proses sosial, konflik mungkin bersifat disosiatif dan positif pada saat yang bersamaan. Pertengkaran yang kemudian diakui merusak hubungan sosial umumnya akan diikuti dengan proses penyesuaian yang justru akan meningkatkan ikatan sosial.

Jika demikian, sering kali menghasilkan skenario yang berbeda dari skenario sebelum perselisihan dimulai.

Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

Pada tanggal 17 Agustus 1945, revolusi Indonesia mencapai puncaknya dengan diumumkannya kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta tentang kemerdekaan negaranya.

Indonesia menjadi negara merdeka setelah mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial dan mengubah pemerintahan kolonialnya menjadi pemerintahan nasional. Hal ini membawa banyak perubahan baru pada sistem sosial, politik, ekonomi, dan lainnya di Indonesia.

Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial

Apa kekuatan pendorong di balik perubahan sosial? Selain berasal dari dalam masyarakat, sumber lain juga dapat digunakan. Selain faktor penyebab manusia seperti perubahan sosial dan konflik, ada juga pengaruh budaya eksternal.

Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah

Alam memiliki tujuan yang sangat vital bagi keberadaan kita. Alam adalah pemberi makanan dan pakaian, penanam tanaman, serta sumber kesehatan dan keindahan. Seiring bertambahnya populasi manusia dan kemajuan teknologi, alam mungkin perlahan-lahan hancur.

Semakin besar populasi manusia, semakin besar tekanan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, akan terjadi pemusnahan alam. Manusia, misalnya, mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah guna memenuhi kebutuhan perumahan.

Akibatnya, lahan pertanian menjadi sempit, dan banyak petani kehilangan lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai karyawan pabrik atau pekerjaan lain.

Peperangan

Sebagai anggota komunitas yang tinggal di zona konflik, kepribadian kamu akan berubah. Bayangkan bagaimana perang pasti akan mempengaruhi semua komponen masyarakat dan akan menghasilkan perubahan dalam masyarakat, baik besar maupun kecil.

Ini memiliki konsekuensi jauh di luar lingkungan terdekat. Secara khusus, ini berlaku untuk orang-orang yang kalah dalam pertempuran, karena negara-negara yang memenangkan konflik memaksa banyak budaya untuk hidup berdampingan.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pengaruh budaya orang lain tidak dapat dihindari dalam dunia globalisasi saat ini. Adanya kontak kerjasama antar bangsa serta semakin majunya metode komunikasi dan informasi, seperti televisi, radio, dan internet, memungkinkan penetrasi budaya orang lain ke dalam suatu negara.

Akibatnya, terjadi perubahan dalam masyarakat yang mengakui adanya pengaruh budaya tersebut.

Terjadinya Pengaruh Kebudayaan

Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut.

  1. Untuk memiliki dampak, harus ada semacam koneksi dasar. Akibatnya, suatu peradaban dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat lain. Akibatnya, sebuah budaya baru diciptakan dengan menggabungkan dua peradaban yang berbeda namun terkait. Misalnya, wayang berarti perpaduan antara budaya Jawa dan Hindu (India).
  2. Jika interaksi budaya terjadi melalui media massa seperti radio, televisi, majalah, atau surat kabar, itu adalah pengaruh sepihak di mana penanggung jawab media massa adalah satu-satunya yang memiliki suara.
  3. Jika dua komunitas yang mengalami interaksi budaya memiliki tingkat budaya yang sama, terkadang yang terjadi adalah permusuhan budaya, yaitu skenario di mana dua orang yang memiliki budaya berbeda dan hidup berdampingan tetapi menolak dampak budaya yang satu terhadap budaya yang lain. Sebagian besar waktu, ini terjadi antara dua kelompok yang memiliki sejarah permusuhan.

Ada proses peniruan (imitation) yang terjadi ketika dua budaya berinteraksi, salah satunya berada pada level yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa tingkat yang lebih rendah menyalin bagian dari budaya tingkat yang lebih tinggi.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt mengidentifikasi faktor tambahan yang mendorong perubahan sosial, terutama lingkungan fisik, interaksi dan isolasi, struktur sosial, sikap dan nilai, dan persyaratan yang dianggap perlu.

Lingkungan Fisik

Banyak suku manusia telah bermigrasi ke seluruh dunia sepanjang sejarah. Migrasi ke lingkungan asing menghasilkan perubahan besar dalam hal budaya.

Jenis kejadian ini terjadi terutama pada budaya awal ketika mata pencaharian masyarakat bergantung langsung pada lingkungan fisik. Peradaban mempromosikan transmisi dan penerapan budaya ke situasi baru dan beragam.

Kontak dan Isolasi

Komunitas persimpangan jalan terus-menerus berada di pusat perubahan karena lokasinya yang sentral. Karena sebagian besar aspek budaya dari bangsa atau negara lain masuk melalui penyebaran.

Maka orang-orang yang memiliki kontak dengan komunitas atau negara lainlah yang lebih mudah atau lebih cenderung mengalami perubahan paling awal.

Komunitas lokal cenderung lebih konservatif dan resisten terhadap perubahan dibandingkan kamu yang berada di tempat yang lebih padat penduduknya. Aman untuk mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat primitif juga merupakan masyarakat yang menyendiri.

Struktur Sosial

Struktur masyarakat memiliki dampak yang kecil namun signifikan terhadap laju perubahan sosial, namun pengaruh ini sulit untuk dideteksi.

Meskipun birokrasi terkadang digunakan untuk menghentikan perubahan (biasanya untuk waktu yang singkat), ternyata birokrasi yang sangat sentralistik memudahkan perubahan tumbuh dan menyebar.

Ketika suatu budaya terjalin sedemikian rupa sehingga setiap bagian dari budaya tersebut terhubung dengan baik satu sama lain dalam struktur ketergantungan, perubahan akan sulit dan membawa risiko yang sangat besar.

Sikap dan Nilai

Perubahan adalah sesuatu yang kita terima begitu saja, seperti halnya air mengalir. Ini berbeda dengan kehidupan kebanyakan orang Barat, yang menikmati kemampuan kamu untuk berinovasi dan menghasilkan penemuan-penemuan baru, serta status kamu sebagai individu yang berpikiran maju.

Perubahan terlihat berbeda dalam budaya yang terus berkembang. Pola pikir ini merupakan sebab dan akibat dari perubahan yang telah terjadi. Selain itu, masyarakat yang berubah dengan cepat dapat menangkap perubahan sosial.

Beberapa aspek budaya tradisional masyarakat dipandang dengan skeptis dan kritik, dan eksperimen baru selalu dilakukan. Perubahan jauh lebih mungkin disarankan dan diterima ketika orang memiliki pola pikir ini.

Kebutuhan yang Dianggap Perlu

Konsep “kebutuhan” adalah konsep yang sangat pribadi. Kebutuhan dianggap asli jika orang percaya bahwa kebutuhan itu nyata.

Orang-orang di banyak daerah yang belum berkembang dan kurang gizi di dunia tidak hanya menginginkan lebih banyak makanan, tetapi juga lebih banyak variasi makanan.

Orang akan melawan perubahan bahkan jika kamu membutuhkannya, dan hanya kebutuhan yang dianggap vital oleh komunitas yang akan berdampak. Banyak inovasi yang berguna tidak diperhatikan sampai sangat dibutuhkan.

Kesimpulan

Penyebab perubahan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara aspek-aspek sosial dalam masyarakat. Beberapa aspek budaya tradisional masyarakat dipandang dengan skeptis dan kritik, dan eksperimen baru selalu dilakukan.

Perubahan lebih mungkin disarankan dan diterima ketika orang memiliki pola pikir yang menolak perubahan. Demikian artikel yang telah kami rangkum, semoga bermanfaat ya.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks