3 Prinsip Pemilihan Bahan Ajar, Definisi dan Manfaatnya

Lutfi

3 Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

Rancakmedia.com – Pada pembahasan kali ini kami akan memberikan sedikit informasi tentang prinsip pemilihan pengembangan untuk bahan ajar, nah informasinya sudah tersedia dibawah ini ya, selamat membaca.

Sebagian besar guru menekankan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tidaklah mudah.

Selain itu, menurut kutipan Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, seorang guru harus dan wajib memiliki kualifikasi akademik, peningkatan kompetensi, kesehatan jasmani dan rohani, sertifikat pendidik, serta kemampuan mewujudkan pendidikan nasional.

Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi membimbing, personal dan profesional yang dapat dikembangkan melalui program pelatihan vokasi. Berdasarkan kompetensi yang sudah dimiliki.

Ada beberapa kompetensi inti yang juga perlu dikaitkan dengan kepribadian guru melalui upaya pengembangan kurikulum serta keikutsertaan dalam kegiatan organisasi untuk pengembangan pendidik.

Dari sudut pandang pengajar, guru dan dosen dapat mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan menarik terkait dengan penggunaan TIK. Dan kemampuan guru untuk membimbing peserta didik kepada peserta didik dan mengajak mereka untuk mengembangkan diri merupakan aspek kompetensi profesional.

Selain itu, sebagai bukti kualifikasi diri, penting bagi guru untuk terus belajar meningkatkan diri. Salah satu keterampilan yang selalu perlu dikembangkan adalah teknik pembelajaran atau bahan ajar menulis.

Bahan ajar yang disusun tidak harus dalam bentuk buku, tetapi bisa juga dalam bentuk elektronik, audio, divisualisasikan dalam bentuk ringkasan poster dan berbagai karya inovatif lainnya.

Apa Itu Definisi Bahan Ajar

Bahan ajar pada dasarnya merupakan salah satu komponen pembelajaran yang harus ada untuk menunjang kelancaran proses belajar dan mengajar, serta merupakan faktor yang sangat mempengaruhi aspek mutu suatu pendidikan.

Bahan ajar bisa diartikan sebagai isi kurikulum dan harus dikuasai oleh siswa karena sesuai dengan kompetensi dasar dan pencapaian tujuan pada setiap jenjang.  Dalam pembelajaran, bahan ajar merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar.

Sehingga jika kehadirannya tidak ada maka proses tidak akan berjalan dengan baik karena siswa tidak akan mudah menyerap materi. Hal ini ditegaskan kembali oleh Oemar Hamalik bahwa bahan ajar merupakan bagian integral dari kurikulum yang dituangkan dalam GGBPP (Garis – Garis Besar Program Pengajaran).

Bahan ajar pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari isi kurikulum yang ada. Sebagaimana diketahui, isi kurikulum selalu berorientasi pada orientasi dan mengacu pada upaya pencapaian tujuan kurikulum dan tujuan pengajaran di bidang studi.

Oleh sebab itu, bahan ajar merupakan informasi tentang mata pelajaran dan sub-topik atau aspek kurikulum dari bidang studi terkait yang terkandung dalam GBPP.

Manfaat Bahan Ajar

Selain memahami pengertian, penting bagi guru untuk memahami fungsi bahan ajar. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai berikut ini:

  1. Bahan ajar merupakan bagian integral dari proses pembelajaran di kelas dan mempunyai posisi penting di dalam keberhasilan pengajaran. Oleh sebab itu, wajib bagi guru untuk membuat pertimbangan yang tepat sebelum merumuskan bahan ajar.
  2. Bahan ajar tidak sekedar menulis ulang bahan yang sudah tersedia akan tetapi, bahan ajar harus dapat diklasifikasikan berdasarkan pencapaian tujuan yang sudah ada. Karena klasifikasi ini, guru tidak bisa seenaknya memasukkan semua materi dalam bahan ajar, karena ini mengarah pada ambiguitas belaka.
  3. Bahan ajar biasanya sering dijadikan sebagai kerangka acuan dan terdiri dari 3 domain yaitu domain pengetahuan, afektif dan keterampilan.

Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar

Setelah memahami fungsi materi pendidikan, penting bagi guru untuk memahami karakteristik dasar ketika memilih materi pendidikan. Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:

Aspek Relevansi

Pertama, aspek relevansi sering diartikan sebagai terkait. Guru sedapat mungkin memperhatikan bahwa pemilihan bahan ajar berkaitan dengan pencapaian kompetensi dan kompetensi dasar pada jenjang tertentu.

Akan menjadi kesalahan fatal jika bahan ajar mencakup semua pembelajaran, termasuk hal-hal yang masih harus dipelajari pada semester yang akan datang. Materi memang tidak salah, namun waktu pendistribusian dan penempatan susunan pada bahan ajar akan menjadi masalah tersendiri.

Aspek Konsistensi

Prinsip kedua adalah masalah keteguhan. Keterampilan dasar yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa harus sesuai dengan apa yang tertulis dalam bahan ajar. Jangan izinkan materi kursus menyertakan sub-topik yang seharusnya tidak disertakan.

Hal ini menyebabkan materi pelajaran menjadi ambigu, sehingga lebih sulit diserap siswa daripada membuatnya lebih mudah. Perhatikan juga bentuk visualisasi yang digunakan. Apakah sesuai atau bahkan tidak sesuai dengan pokok bahasan materi pelajaran yang dibuat?

Aspek Kecukupan

Prinsip ini mensyaratkan bahwa bahan ajar tidak harus mencakup seluruh materi, tetapi hanya menyampaikan pokok-pokoknya saja sehingga siswa juga dapat mengembangkan dan mendalami pelajaran tersebut.

Guru menyeimbangkan pembahasan materi yang ada semaksimal mungkin sesuai dengan tingkat daya serap siswa. Materi tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak.

Masalahnya, ketika terlalu banyak, banyak energi yang dikeluarkan untuk diskusi yang seharusnya tidak dibahas terlebih dahulu. Jika terlalu sedikit tentu akan mengakibatkan siswa tidak mencapai kompetensi yang diinginkan.

Cara untuk Memilih Bahan Ajar

Adanya pembahasan kebijakan dalam bahan ajar merupakan indikasi urgensi mempertimbangkan banyak hal, termasuk pemilihannya. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan pengajar ketika memilih bahan untuk belajar.

Pemilihan bahan ajar harus didasarkan pada dua kriteria, yaitu kriteria umum dan kriteria khusus atau berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diketahui guru ketika memilih bahan ajar.

Langkah pertama adalah melakukan proses identifikasi di beberapa titik yaitu standar kompetensi. Biasanya bahan ajar dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Materi kognitif dibagi menjadi 4 subkategori Fakta, Konsep, Prinsip dan Prosedur.

Kemudian materi afektif dibagi menjadi 3 hal yaitu menjawab, mengapresiasi, menginternalisasi dan mengevaluasi. Sedangkan materi aspek motorik berkaitan dengan gerakan awal, rutin dan semi rutin.

Kemudian langkah selanjutnya adalah memilih materi yang terdiri dari fakta, konsep, prosedur, prinsip dan afektif, serta kombinasi lebih dari satu materi.

Dalam proses ini, guru harus memilih dan memilah materi berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

FAQ

Pada kesempatan pembahasan artikel ini kami sudah menyediakan juga mengenai pertanyaan yang di ajukan kamu, simak jawabannya dibawah ini ya:

Bagaimana Prinsip Prinsip Pengembangan Bahan Ajar?

Dalam menyusun dan mengembangkan courseware untuk pembelajaran IPS perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan, antara lain:

  1. Dari yang mudah dipahami ke yang sulit, dari yang konkret ke pemahaman yang abstrak
  2. Pengulangan memperkuat pemahaman
  3. Umpan balik positif meningkatkan pemahaman siswa
  4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar
  5. Mencapai suatu tujuan itu seperti menaiki tangga, selangkah demi selangkah, hingga akhirnya mencapai ketinggian tertentu
  6. Mengetahui hasil yang dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai tujuannya.

Apa Saja Kriteria Dalam Memilih Media Pembelajaran?

Berikut ini kriteria yang terdapat dalam pemilihan media pembelajaran:

  1. Arah pembelajara
  2. Keefektifan
  3. Peserta didik
  4. Ketersediaan
  5. Kualitas teknis
  6. Biaya pengadaan
  7. Fleksibilitas dan kenyamanan media
  8. Kemampuan orang yang menggunakannya

Apa Itu Bahan Ajar dan Contohnya?

Bahan ajar adalah semua bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis dan menyajikan pemetaan kompetensi yang dikuasai siswa secara utuh dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk merencanakan dan mempelajari pelaksanaan pembelajaran.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan kali ini mengenai prinsip pemilihan bahan ajar, mulai dari definisi, manfaat, prinsip, cara memilih hingga tanya jawab yang ada pada artikel di atas, semoga apa yang kami berikan didalam artikel ini bisa bermanfaat, jika ada tulisan kesalahan dalam penulisan kami mohon maaf, jangan lupa untuk baca informasi terbaru lainnya disini juga ya, samapi bertemu kembali!

Baca Juga

Bagikan:

Lutfi

Hai perkenalkan saya Lutfi Hulasoh, Saya adalah seorang penulis dan bloger tekno. saya mulai membuat blog pribadi menulis artikel-artikel informatif tentang tren dan perkembangan terbaru dalam teknologi. Tulisan saya mencakup berbagai topik, mulai dari aplikasi mobile hingga kecerdasan buatan, dan Saya juga dapat memberikan penjelasan yang mudah dipahami untuk membantu pembaca memahami konsep yang kompleks.