Pengertian Kurs Jual dan Kurs Beli

Lovata Andrean

Pengertian Kurs Jual dan Kurs Beli

Rancakmedia.com – Pernahkah kamu mendengar tentang apa itu kurs jual dan kurs beli? pasti bagi yang belum mengetahuinya akan bingung, untuk itu pada artikel dibawah ini kami akan memberikan informasinya secara detail.

Apakah kamu pernah menggunakan bank atau money changer untuk menukarkan rupiah dengan mata uang asing atau sebaliknya? Jika iya, kamu pasti pernah mendengar tentang kurs jual dan kurs beli. Setidaknya, kami yakin kamu pernah mendengar sebelumnya. Sebagai contoh, lihat halaman situs resmi BCA. Ini akan terdaftar seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Bagi individu yang telah berpengalaman dalam kegiatan penukaran mata uang sebelumnya, kata ini mungkin sudah tidak asing lagi di dengar, namun tentunya hal ini akan berbeda bagi orang yang baru mulai melakukan kegiatan ini.

Apa Itu Kurs Jual?

Pengertian nilai tukar adalah perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang negara lain. Mata uang setiap negara memiliki harga atau nilai yang unik. Nilai tukar berfluktuasi setiap hari. Akibatnya, nilai mata uang mungkin akan naik atau turun harganya dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Saat memproses transaksi ekspor-impor, kamu harus mengetahui nilai tukar. Nilai tukar memungkinkan pembeli dan penjual di berbagai negara untuk berkomunikasi tentang nilai dan biaya transaksi mereka. Ini memudahkan banyak negara untuk berdagang satu sama lain tanpa salah satu pihak kehilangan uang.

Apa Itu Kurs Jual dan Kurs Beli?

Sebenarnya, ini terkait erat dengan konversi uang asing di bank atau money changer. Agar mudah dipahami, kurs jual dan kurs beli selalu dilihat dari sudut pandang kamu sebagai penyedia jasa, bukan kita sebagai pelanggan yang membutuhkan jasa. Jadi, penjelasannya adalah:

Kurs jual adalah kurs yang digunakan pada saat bank atau money changer menjual mata uang asing (valas/valas) atau jika kita akan menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan.

Kurs beli adalah kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli uang asing atau apabila kita akan menukarkan uang asing yang kita miliki dengan rupiah.

Perbedaan Kurs Jual dengan Kurs Beli

Berikut adalah lima perbedaan antara kurs jual dan kurs beli:

Pengertian yang Berbeda

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua istilah, “tingkat penjualan” dan “tingkat pembelian”, memiliki definisi yang berbeda. Bank atau money changer “menjual uang asing” ketika mereka menggunakan frasa “kurs jual”.

sedangkan kurs beli menunjukkan bank membeli uang asing. Namun dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kurs jual adalah kurs yang digunakan bank dalam menjual uang asing kepada pihak yang ingin menukarkannya.

Berbeda dengan kurs beli, ketika bank membeli uang asing yang dipertukarkan oleh penukar. Jadi perbedaannya terletak pada bank sebagai topik, jika menjual menyiratkan kurs jual dan membeli menyiratkan kurs beli.

Fungsi Juga Berbeda

Tingkat penjualan didasarkan pada harga yang dikenakan bank kepada pelanggan yang membeli mata uang asing. Pada tingkat pembelian, bank menetapkan harga untuk orang yang menjual mata uang asing. Tingkat penjualan, di sisi lain, adalah kebalikan dari tingkat pembelian.

Perbedaan Cara Penghitungannya

Berikut ini adalah penjelasan dari contoh-contoh yang diberikan di atas. Ada ketidaksepakatan yang cukup besar mengenai perhitungan nilai tukar. Dalam kebanyakan kasus, kurs jual lebih besar dari kurs beli.

Pada kenyataannya, baik kurs jual maupun beli akan berfluktuasi dari waktu ke waktu. Kemudian mengubah fluktuasi nilai jual beli menjadi bisnis yang disebut pasar valuta asing.

Mereka yang bergerak di bidang valas akan selalu update harga jual dan beli. Meski jumlahnya berbeda, setiap bank terkadang memiliki nilai yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pertukaran mata uang juga dapat menguntungkan pemasok pertukaran. Seperti keadaan saat itu, kurs jual Rp. 9.500, sedangkan kurs beli Rp. 9.200.

Perbedaan Pengaruh

Untuk nilai jual, pengaruh nilai tukar terjadi pada importir. Nilai tukar menentukan jumlah uang yang akan diperoleh perusahaan jika perlu mengimpor barang atau bahan baku dari negara lain.

Tetapi jika rupiah Indonesia kehilangan nilainya terhadap dolar AS, yang biasanya merupakan mata uang AS, bisnis harus membayar lebih untuk membawa bahan baku yang mereka butuhkan.

Pedagang akan kehabisan uang jika harga komoditas tidak naik. Pengaruh nilai tukar terhadap eksportir Bagi pelaku bisnis dan individu yang rutin mengekspor barang, nilai tukar harus sangat menguntungkan.

Jika nilai mata uang asing tumbuh, harga jual barang-barang yang dijual di luar negeri akan lebih besar dari harga lokal, dan pedagang di sini umumnya sangat sukses. Berdasarkan perbedaan antara kurs jual dan kurs beli, sangat penting untuk mengetahui cara menggunakan informasi tersebut.

Contoh Kurs Jual

Budi merencanakan perjalanan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di mayoritas negara ada euro, maka Budi harus membawa mata uang tersebut. Untuk mendapatkannya, Budi menukarkan rupiahnya di bank atau money changer.

  1. 1 EUR = Rp15.000,00. rupiah pada saat uang Budi dijual ke kantor kurs. sedangkan kurs beli 1 EUR = Rp14.000,00. Karena Budi pemilik rupiah, sedangkan bank atau money changer akan menjual mata uang asing, maka dalam skenario ini akan berlaku kurs jual.
  2. Jadi, berapa euro yang diperoleh Budi jika menukar 60 juta rupiah dengan euro?
    Hasil jawabannya adalah Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00 = €4.000.

Contoh Kurs Beli

Sepulang dari Eropa, Budi diketahui masih memiliki sisa uang 100 euro. Budi harus mengubah kembali sisa dana tersebut ke dalam rupiah sebelum dapat digunakan untuk melakukan pembelian di Indonesia, karena penukaran uang dalam mata uang asing adalah ilegal.

Anggap saja kurs jual beli euro terhadap rupiah tetap konstan atau masih sama seperti sebelum perjalanan Budi. Berapa rupiah yang diperoleh Budi jika menukar 100 euro?

Karena dalam skenario ini, jika Budi adalah orang yang akan menukarkan uang asing, sedangkan bank atau money changer adalah pembelinya, maka berlaku kurs beli. Jadi hasilnya Cukup kalikan €100 dengan Rp€100 x Rp14.000,00 = Rp1.400.000,00.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertukaran Mata Uang

Nilai tukar mata uang berfluktuasi terus-menerus. Nilai mata uang dapat naik atau turun setiap saat. Banyak variabel yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, beberapa di antaranya tercantum di bawah ini:

Inflasi

Inflasi adalah keadaan naiknya harga barang dan jasa. Ketika nilai mata uang menurun, ini disebut sebagai inflasi. Ketika inflasi di suatu negara kuat, harga barang dan jasa di suatu negara terus meningkat, akibatnya membatasi permintaan dan mengurangi ekspor. Ketika ekspor turun, cadangan divisi turun, yang membuat nilai mata uang lebih rendah dibandingkan dengan mata uang lainnya.

Perbedaan Suku Bunga

Ketika ada pergeseran suku bunga di suatu negara, itu akan mengubah nilai tukar mata uangnya. Meningkatkan tingkat bunga yang diberikan pemerintah kepada warganya adalah salah satu cara untuk menarik investasi asing. Pertukaran mata uang terkait dengan tingkat arus masuk uang asing.

Kebijakan Pemerintah

Perubahan nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Ketika pemerintah memutuskan untuk membatasi produk impor, permintaan valuta asing anjlok. Nilai tukar mata uang akan naik jika pemerintah menindaklanjuti rencana ini. Jadi, aturan tentang impor dan ekspor perlu dibuat hati-hati agar nilai tukar tidak berubah.

Kondisi Sebuah Negara di Masa Depan

Prakiraan nilai mata uang juga dapat dipengaruhi oleh status suatu negara di masa depan. Nilai tukar diperkirakan akan turun di negara yang mengalami inflasi, misalnya. Selama masa inflasi, banyak orang menjual mata uang negara, yang menyebabkan nilai nilai tukar turun di masa depan.

Tujuan menghitung nilai tukar adalah untuk membandingkan nilai satu mata uang dengan nilai mata uang lainnya. Sebagai nilai, perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional (ekspor-impor) yang menggunakan mata uang asing akan terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar.

Pengaruh Kurs Jual dan Beli Terhadap Bisnis

Berikut ini adalah beberapa konsekuensi dari kurs  pada bisnis:

Pengaruh Terhadap Importir

Tentu saja, nilai tukar akan mempengaruhi pendapatan yang akan kamu terima jika kamu memiliki perusahaan di bidang penjualan produk yang melibatkan impor bahan baku dari luar negeri.

Perusahaan kamu harus mengeluarkan lebih banyak uang jika rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing, yang paling sering terjadi ketika dolar menguat terhadap mata uang lain di wilayah tersebut.

Jika keadaan seperti ini terjadi, perusahaan kamu akan mengalami kerugian jika tidak menaikkan harga jual barang.

Pengaruh Terhadap Eksportir

Eksportir paling diuntungkan dari fluktuasi nilai tukar mata uang. Karena pembeli membayar dalam dolar, harga jual barang-barang yang diekspor ke negara lain naik ketika nilai dolar naik. Tentu saja, ini sangat menguntungkan.

Pengaruh Terhadap Hutang Piutang

Pengusaha dengan utang luar negeri akan menderita jika nilai rupiah terhadap mata uang lainnya semakin memburuk. karena nilai utang akan meningkat juga. Jadi, disarankan bagi pebisnis muda untuk menghindari pinjaman dengan debitur asing.

Pengaruh Terhadap Pemilik Dollar

Saat ini sudah banyak masyarakat kita yang mengumpulkan uang dollar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih tinggi daripada saat ia membeli dollar tersebut. Taktik ini sebenarnya sah-sah saja dan bisa diterapkan sebagai uang deposito perusahaan.

FAQ

Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang kurs, sebagai berikut:

Kurs Ada Berapa Jenis?

Secara umum, kurs terbagi menjadi 3 macam, yaitu kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah.

Kesimpulan

Istilah kurs jual dan kurs beli memiliki definisi yang berbeda. Tingkat penjualan didasarkan pada harga yang dikenakan bank kepada pelanggan yang membeli mata uang asing. Pada tingkat pembelian, bank menetapkan harga untuk orang yang menjual mata uang asing ke penukar.

Dalam kebanyakan kasus, kurs jual lebih besar dari kurs beli. Nilai tukar menentukan jumlah uang yang akan diperoleh perusahaan jika perlu mengimpor barang atau bahan baku dari negara lain. Jika rupiah Indonesia kehilangan nilai terhadap dolar AS, bisnis harus membayar lebih untuk mengimpornya.

Demikian informasi tentang pengertian kurs jual dan kurs beli, semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan membantu untuk kamu semua.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks