Marathon Pertama? 7 Tips Ampuh untuk Pemula: Fisik & Nutrisi!

Nautonk

Rancak Media – Dunia lari marathon di Indonesia semakin semarak dengan beragam kompetisi yang menantang para pecintanya. Namun, di balik antusiasme tersebut, masih banyak pelari yang belum memahami betul cara mempersiapkan fisik dengan optimal sebelum mengikuti ajang marathon.

Faktanya, tidak jarang peserta mengalami kolaps atau pingsan saat perlombaan akibat kurangnya persiapan fisik, atau napas yang terengah-engah sepanjang lintasan. Menanggapi fenomena ini, Running & Healthy Influencer, dr. Cut, menegaskan betapa krusialnya kekuatan fisik yang teruji sebelum berpartisipasi dalam olahraga marathon.

Pesan penting ini disampaikan dr. Cut dalam konferensi pers menjelang perlombaan half marathon Amartha 10X Run, yang dijadwalkan akan digelar pada 28 September 2025 di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta. “Untuk marathon, hal pertama yang harus dipahami adalah mekanisme latihannya. Mulai dari seminggu latihan 5-6 kali, mencakup easy run, tempo, dan yang paling penting adalah strength training. Setelah itu, pastikan ada hari istirahat atau rest day, lalu dilanjutkan dengan long run, atau kembali ke strength training,” papar dr. Cut di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/8). Ia juga menekankan pentingnya membangun daya tahan atau endurance yang minimal, dengan variasi latihan harian seperti strength, tempo, atau interval training.

Selain latihan fisik yang terstruktur, dr. Cut juga menyoroti peran vital nutrisi. Menjelang perlombaan, peserta wajib memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, hingga lemak secara seimbang. “Tidak ada satu pun makanan yang bisa menggantikan semua jenis nutrisi. Seperti slogan para dokter, tidak ada yang namanya superfood, jadi kita harus makan lengkap. Jangan takut makan, tetapi juga jangan makan berlebihan, karena itu justru akan mengurangi endurance kita,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya tidur yang cukup dan menjaga ketenangan mental saat berkompetisi, dengan prioritas utama adalah mencapai garis finis tanpa cedera, berapapun waktu tempuh yang dicatatkan.

Sementara itu, terkait dengan penyelenggaraan Amartha 10X Run, Sheldon Chuan, SVP Marketing & Growth Amartha, menjelaskan bahwa lomba ini dirancang sebagai perayaan tekad dan keberanian untuk melampaui batas diri. “Dengan semangat ‘Beat Your Best’, kami ingin menginspirasi peserta untuk menikmati setiap proses berlari sekaligus menemukan potensi terbaik dalam diri mereka,” ungkap Sheldon.

Tahun ini, Amartha 10X Run memperluas jangkauan target pesertanya dari 3.000 menjadi 5.200 orang. Jumlah kategori pun bertambah menjadi tiga, meliputi Kids Dash (100M, 200M, dan 400M), 10K, dan Half Marathon. Dalam pelaksanaannya, Amartha berkolaborasi dengan Indonesia Muda Road Runner (IMRR), yang berkomitmen penuh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pelari, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Sebagai sentuhan unik, setiap pelari akan mendapatkan dukungan moral dari para ibu di beberapa titik cheering point sepanjang rute. Bahkan, setelah menyelesaikan perlombaan, peserta dapat bersantai dan memanjakan diri di Race Village yang mengusung konsep pasar dan perdesaan, lengkap dengan ratusan ikan cupang yang dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Ringkasan

Banyak pelari marathon kurang persiapan fisik optimal, sering mengakibatkan kelelahan atau kolaps. Menanggapi hal ini, dr. Cut menekankan pentingnya kekuatan fisik yang teruji dan nutrisi seimbang. Ia menyarankan latihan terstruktur 5-6 kali seminggu, meliputi easy run, tempo, strength training, istirahat, dan long run untuk membangun daya tahan. Konsumsi karbohidrat, protein, dan lemak seimbang, tidur cukup, serta ketenangan mental juga krusial.

Amartha 10X Run, yang akan digelar pada 28 September 2025, dirancang untuk menginspirasi peserta melampaui batas diri dengan semangat ‘Beat Your Best’. Lomba ini memperluas target pesertanya menjadi 5.200 orang dengan tiga kategori: Kids Dash, 10K, dan Half Marathon. Dalam pelaksanaannya, Amartha berkolaborasi dengan IMRR untuk menjamin keamanan dan kenyamanan. Pelari juga akan mendapat dukungan moral dan dapat menikmati Race Village berkonsep unik setelah menyelesaikan lomba.

Baca Juga

Tags

Uh-oh! It looks like you're using an ad blocker.

Our website relies on ads to provide free content and sustain our operations. By turning off your ad blocker, you help support us and ensure we can continue offering valuable content without any cost to you.

We truly appreciate your understanding and support. Thank you for considering disabling your ad blocker for this website