Contoh Kegiatan Profil Pelajar Pancasila

Lovata Andrean

Rancakmedia.com – Berikut ini adalah penjelasan mengenai profil pelajar pancasila yang harus kamu ketahui penjelasannya dengan benar dan teliti. Yuk simak artikel dibawah ini dengan baik.

Dalam bentuknya yang paling mendasar, pendidikan adalah praktik pembelajaran dari satu generasi ke generasi berikutnya keterampilan, informasi, dan kebiasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang tertentu.

Potensi dan karakter siswa tumbuh sebagai hasil dari proses belajar mengajar pendidikan. agar siswa berkembang menjadi generasi yang cerdas dan berkarakter.

Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengatakan salah satu upaya untuk mewujudkan siswa Pancasila adalah pendidikan karakter.

Profil Pelajar Pancasila

Siswa yang berpegang pada sila Pancasila dikenal sebagai “siswa Pancasila”, karena kamu mewujudkan falsafah dan cita-cita sekolah secara keseluruhan.

Kualitas karakter dalam setiap sila Pancasila terdiri dari nilai karakter religius, kepedulian sosial, kemandirian, patriotisme, atau rela berkorban untuk bangsa, kebersamaan, demokrasi, dan keadilan.

Peserta didik Pancasila adalah perwujudan peserta didik Indonesia sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:

Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, keragaman global, gotong royong, kemerdekaan, penalaran kritis dan kreativitas.

Siswa di taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi mendapatkan pendidikan karakter semacam ini mulai dari sekolah dasar. Jika seorang siswa ingin menjadi siswa Pancasila, kamu harus memiliki enam kualitas atau profil di bawah ini.

Karakter dan kemampuan berpikir kritis siswa diharapkan dapat diperkuat melalui pendidikan. Dengan begitu, siswa dapat menggunakan apa yang dipelajari selama di sekolah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat merasakan manfaat bagi dirinya dan lingkungan.

Ciri-Ciri Profil Pelajar Pancasila

Siswa juga dituntut untuk memiliki karakter Pancasila dan menunjukkan profil siswa Pancasila mulai dari iman, takut akan Tuhan Yang Maha Esa, hingga kemampuan berpikir kritis. Berikut adalah beberapa hal yang telah dilakukan untuk membantu siswa Pancasila menonjol dalam kegiatan pembelajaran:

Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan YME

Pemberian bimbingan, pemahaman, dan pembiasaan kepada siswa di rumah, sekolah, atau di masyarakat sangat membantu dalam membangun profil siswa pancasila.

Iman dan Takut akan Tuhan Yang Maha Esa! Ada beberapa hal yang bisa diterapkan di sekolah dalam kegiatan belajar mengajar, mulai dari memberikan materi agama, mengamalkan keikhlasan dengan membantu sesama, menggalang donasi setiap hari Jumat, hingga membiasakan perilaku 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Sopan) di lingkungan sekolah.

Dengan melakukan beberapa hal sederhana ini, siswa dapat belajar untuk peduli pada orang lain dan memiliki tata krama yang baik.

Berkebinekaan Global

Tujuan dari profil/karakteristik keragaman tunggal adalah untuk membantu siswa mempertahankan rasa tempat, budaya, dan identitas yang kuat sementara juga tetap berpikiran terbuka terhadap budaya lain.

Alih-alih menolak atau tidak menghormati budaya lain, siswa harus menjaga budaya kamu sendiri. Dalam situasi ini, upaya untuk mengangkat profil Pancasila dapat dilakukan melalui pembelajaran antropologis atau kegiatan yang mengekspos budaya asli, seperti ekstrakurikuler tari daerah.

Agar siswa siap ketika kamu bertemu orang-orang dari budaya yang berbeda di tempat yang berbeda, pendekatan ini dimaksudkan untuk membantu kamu menyadari bahwa setiap tempat memiliki budayanya sendiri.

Gotong Royong

Tradisi gotong royong budaya Indonesia harus dilestarikan. Sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dari kolaborasi yang sangat baik. Pertahankan semangat saling membantu di zaman yang sangat kompetitif ini.

Untuk membangun gotong royong dan saling menghargai siswa, instruktur dapat memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, misalnya melalui teknik pembelajaran diskusi.

Sekolah juga dapat menyelenggarakan kegiatan bersih-bersih atau lomba membersihkan kelas agar siswa di kelas yang sama bekerja sama membersihkan ruang kelas yang terpisah untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memenangkan kompetisi.

Guru memiliki peran aktif dalam menginspirasi siswa untuk bekerja sama dengan sukses.

Profil Pelajar Pancasila Mandiri

Kemandirian siswa diajarkan di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, dan organisasi lain yang memiliki pengalaman luas di bidang ini. Sekolah dapat memaksa siswa untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler ini.

Bahkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas, pengajar dapat mendorong kemandirian siswa, misalnya mengumpulkan tugas tepat waktu, memulai KBM tepat waktu, dan memberikan hukuman atau hukuman bagi siswa yang tidak disiplin.

Profil Pelajar Pancasila Kreatif

Kreativitas dalam diri seseorang membuat hidup lebih baik dan cenderung mengembangkan sesuatu yang unik dan mempengaruhi sudut pandang banyak orang.

Kreativitas juga memungkinkan seseorang melihat kehidupan dari perspektif baru dan membantu memecahkan kesulitan dengan cara yang kreatif.

Guru memainkan peran penting dalam mengajar siswa untuk menggunakan imajinasi kamu ketika melakukan. Memberi siswa kebebasan kreatif dalam tugas kamu adalah salah satu cara untuk membantu kamu meningkatkan keterampilan kamu sebagai pemecah masalah.

Alih-alih mendikte apa yang harus dipelajari siswa, instruktur dapat menetapkan tujuan pembelajaran berdasarkan minat siswa.

Mengajarkan siswa cara melukis, membatik, dan membuat bentuk seni lainnya adalah salah satu cara untuk membantu kamu mengembangkan kemampuan kreatif kamu di kelas seni budaya.

Bernalar Kritis

Di era globalisasi yang penuh dengan persaingan ketat ini, pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan daya saing agar negara Indonesia mampu bersaing di dunia internasional. Sains di kelas dapat membantu siswa menjadi lebih baik dalam penalaran kritis dan pemikiran tingkat tinggi.

Bagi siswa, penalaran kritis mengacu pada proses pengumpulan dan sintesis data untuk sampai pada penilaian yang baik dan solusi untuk masalah.

Itu tidak bisa diajarkan sekali, tetapi perlu lebih banyak waktu. Oleh karena itu, siswa perlu dididik dan dibiasakan untuk berpikir kritis. Kecakapan hidup dan pemikiran kritis adalah inti dari apa yang diajarkan kepada siswa di kelas.

Proyek Profil Mahasiswa Pancasila berlangsung selama satu semester. Waktu penyelesaian proyek ditentukan oleh pendidik, yang waktunya antara 20% dan 30% dari kegiatan tatap muka subjek yang bersangkutan.

Prinsip-Prinsip Proyek Profil Pelajar Pancasila

  1. Jam pelajaran diluar kegiatan intrakurikuler,
  2. Kegiatan proyek merupakan lintas mata pelajaran,
  3. Pelaksanaan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah,
  4. Pelaskanaan tugas secara berkelompok dan berkolaborasi,
  5. Proyek yang dilakukan sesuai denga yang telah ditentukan,
  6. Rencana proyek dilakukan di awal tahun pelajaran, dan
  7. Proyek dilakukan secara ergonomis, safety, dan sesuai dengan kapasitas peserta didik.

Setiap topik harus memasukkan kegiatan pembelajaran berbasis proyek yang ditargetkan untuk mengembangkan Profil Siswa Pancasila. Kegiatan pembelajaran berbasis proyek dilakukan lintas disiplin ilmu.

Kesimpulan

Pendidikan karakter merupakan salah satu langkah kunci untuk mengaktualisasikan “siswa Pancasila”. Siswa yang berpegang pada sila Pancasila harus memiliki enam kualitas atau profil: iman, takut akan Tuhan, akhlak mulia, keragaman global, kemandirian, penalaran kritis, dan kreativitas.

Tugas seorang guru tidak hanya mengajarkan keterampilan siswanya, kamu juga harus membantu kamu menemukan dan mengembangkan potensi kamu sendiri sebagai manusia. Demikian artikel yang kami buat semoga bermanfaat ya.

Baca Juga

Bagikan:

Lovata Andrean

Hai saya Lovata saya bukan Ai namun saya merupakan seorang content writer SEO, Teknologi, Finansial, Wisata, Resep Masakan dan lain-lain, Semoga dapat bermanfaat untuk teman semua. Thanks