TPIA Bagi Dividen Jumbo! Laba Bersih 2018 Mengalir ke Kantong Investor

Ade Banteng

Ubah Alokasi Laba Ditahan 2018, Chandra Asri (TPIA) Tebar Dividen US$ 30 Juta

Rancak Media – JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada 11 Juni 2025. Salah satu keputusan penting yang diambil dalam rapat tersebut adalah terkait kebijakan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Emiten petrokimia terkemuka yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini memutuskan untuk mengubah alokasi penggunaan laba bersih yang dihasilkan pada tahun buku 2018. Sebelumnya, seluruh laba tersebut ditetapkan sebagai laba ditahan perusahaan. Kini, sebagian dari alokasi tersebut dialihkan untuk didistribusikan sebagai dividen tunai, memberikan keuntungan langsung bagi investor.

Mengingat kembali sejarahnya, pada RUPST yang digelar 13 Mei 2019 silam, para pemegang saham TPIA telah menyetujui untuk menempatkan sisa laba bersih tahun buku 2018 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sejumlah US$ 123,55 juta, sebagai laba ditahan. Keputusan terbaru ini merupakan revisi atas alokasi historis tersebut.

Dari total laba ditahan tersebut, sebesar US$ 30 juta diubah peruntukannya dan akan segera dibagikan sebagai tambahan dividen tunai kepada para pemegang saham TPIA. Sementara itu, manajemen Chandra Asri dalam siaran persnya menegaskan bahwa sisa sebesar US$ 93,55 juta dari laba bersih tahun buku 2018 tetap ditetapkan sebagai laba yang ditahan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan operasional dan strategi pengembangan bisnis perusahaan.

Selain keputusan mengenai dividen, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. Pengesahan Laporan Keuangan TPIA untuk tahun buku 2024 juga menjadi salah satu agenda utama yang disepakati, menunjukkan komitmen perseroan terhadap transparansi keuangan.

Dalam kesempatan yang sama, RUPST juga mengesahkan pengunduran diri beberapa anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Sejalan dengan itu, rapat juga menyetujui pengangkatan sejumlah anggota Direksi yang baru. Perubahan struktural ini akan berlaku efektif sejak penutupan RUPST hingga ditutupnya RUPST TPIA yang akan diselenggarakan pada tahun 2027.

Tercatat bahwa Sarayuth Vorapruekjaru, Petch Niyomsen, Jirathpol Sunsap, Anawat Chansaksoong, Phuping Taweesarp, dan Boedijono Hadipoespito mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur. Di sisi lain, Chantanida Sarigaphuti dan Suracha Udomsak mundur dari posisinya sebagai Komisaris. Untuk mengisi kekosongan tersebut, RUPST kemudian mengangkat Nongnapat Saisuthi, Wittaya Guntawang, Ronald Sihombing, dan Hamim Thohari sebagai Direktur Chandra Asri yang baru.

Agenda terakhir yang dibahas dalam RUPST adalah realisasi penggunaan dana hasil dari aksi korporasi berupa Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2021. TPIA berhasil menghimpun dana pokok sebesar Rp 15,5 triliun dari Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2021 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 20 Agustus 2021. Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum per 31 Desember 2024, dana tersebut masih belum terealisasi sepenuhnya. Hal ini dikarenakan rencana penggunaan dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan pabrik baru berupa kompleks petrokimia terintegrasi yang akan dibangun oleh salah satu entitas anak perusahaan, yaitu PT Chandra Asri Perkasa, sebuah proyek strategis jangka panjang.

Ringkasan

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Juni 2025. Dalam rapat tersebut, TPIA memutuskan untuk mengubah alokasi laba bersih tahun buku 2018. Sejumlah US$ 30 juta dari laba ditahan sebelumnya akan didistribusikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Sisa laba ditahan sebesar US$ 93,55 juta tetap dialokasikan untuk operasional dan pengembangan bisnis perusahaan.

Selain keputusan dividen, RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, dan Laporan Keuangan TPIA tahun buku 2024. Rapat ini juga mengesahkan pengunduran diri serta pengangkatan anggota baru Dewan Komisaris dan Direksi. Terakhir, dibahas pula realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas III Tahun 2021 yang dialokasikan untuk pembangunan kompleks petrokimia baru.

Baca Juga

Bagikan:

Tags