Rp 300 Triliun! Anggaran MBG 2025: Kepala BGN Tancap Gas!

Nautonk

Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperkirakan akan melambung tinggi tahun depan, sebuah lonjakan signifikan yang dipicu oleh proyeksi peningkatan jumlah penerima manfaat secara drastis. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa jumlah penerima manfaat ditargetkan mencapai 82,9 juta orang pada awal tahun depan, menandai perluasan skala program yang ambisius.

Proyeksi alokasi anggaran program MBG pada tahun depan mencapai Rp 335 triliun, hampir lima kali lipat dari anggaran efektif tahun ini yang senilai Rp 71 triliun. Dadan menjelaskan bahwa meskipun anggaran MBG tahun ini telah disetujui sebesar Rp 171 triliun, penyerapan dana negara diperkirakan hanya mencapai Rp 121 triliun. Hal ini disebabkan oleh jumlah penerima manfaat yang masih rendah pada awal pelaksanaan program di tahun ini.

Dadan mengungkapkan, “Awalnya penerima manfaat program MBG tahun ini hanya 300.000 orang. Awal tahun depan kami akan berjalan penuh dengan jumlah penerima manfaat 82,9 juta orang,” saat berbicara di Kantor Kementerian Keuangan pada Jumat (15/8). Ia menekankan bahwa lonjakan anggaran tersebut murni karena program MBG mulai diimplementasikan secara penuh, tanpa penambahan frekuensi pemberian makanan yang tetap satu kali sehari.

Untuk menopang perluasan ini, percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi krusial. Dadan sebelumnya menargetkan verifikasi dapur SPPG dapat diselesaikan hingga akhir bulan ini guna mencapai target operasional 8.000 SPPG. Hingga saat ini, 5.103 SPPG telah beroperasi. Dengan percepatan verifikasi yang memungkinkan penambahan 300 unit dapur SPPG per hari, target 8.000 SPPG diharapkan tercapai pada bulan ini.

Kenaikan jumlah SPPG yang beroperasi cukup pesat; dari kurang dari 2.000 unit pada awal Juli, menjadi lebih dari 5.000 unit dalam kurun waktu dua pekan terakhir berkat intensifikasi proses verifikasi. Selain ekspansi jumlah dapur, Dadan juga menargetkan pemangkasan waktu distribusi makanan dari SPPG ke sekolah. Saat ini, waktu distribusi Makan Bergizi Gratis membutuhkan sekitar empat jam, yang menjadi fokus perbaikan efisiensi.

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada sekitar 17.000 unit SPPG yang telah melalui proses verifikasi. Meskipun demikian, Dadan mengakui tidak semua calon mitra SPPG tersebut telah membangun dapur mereka. Ia sekaligus membantah adanya isu SPPG fiktif di lapangan. “Bukan dapur SPPG fiktif, tapi ada calon mitra SPPG yang sudah memesan tempat dan belum ada pembangunan dapur,” jelasnya. Dadan memastikan bahwa seluruh mitra didampingi oleh 14.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang telah lolos pendidikan dasar, menjamin akuntabilitas dan pendampingan di lapangan.

Ringkasan

Anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 335 triliun, sebuah lonjakan signifikan dari anggaran efektif tahun ini yang senilai Rp 71 triliun. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa kenaikan ini didorong oleh target penerima manfaat yang akan mencapai 82,9 juta orang pada awal tahun depan, menandai implementasi penuh program tersebut.

Untuk mendukung perluasan skala program ini, percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi krusial. Dadan menargetkan 8.000 SPPG dapat beroperasi bulan ini, dengan lebih dari 5.000 unit telah aktif dan terus bertambah pesat. Selain itu, Badan Gizi Nasional juga berfokus pada pemangkasan waktu distribusi makanan dan menjamin akuntabilitas mitra SPPG melalui pendampingan 14.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia.

Baca Juga

Tags

Uh-oh! It looks like you're using an ad blocker.

Our website relies on ads to provide free content and sustain our operations. By turning off your ad blocker, you help support us and ensure we can continue offering valuable content without any cost to you.

We truly appreciate your understanding and support. Thank you for considering disabling your ad blocker for this website