Rancak Media JAKARTA – Pasar modal Indonesia bergerak maju dengan inisiatif strategisnya. Pada Senin, 11 Agustus 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi memberikan lisensi kepada PT Phintraco Sekuritas sebagai penyedia likuiditas saham, atau yang dikenal sebagai liquidity provider. Langkah signifikan ini diharapkan mampu membawa dampak positif yang besar terhadap dinamika transaksi di bursa.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menegaskan bahwa penetapan liquidity provider saham merupakan bagian integral dari upaya BEI untuk menggenjot likuiditas pasar. “Kehadiran liquidity provider saham ini juga secara fundamental mendukung kemudahan bagi investor dalam melakukan transaksi saham,” jelas Iman pada kesempatan tersebut, menegaskan komitmen bursa terhadap efisiensi dan aksesibilitas pasar.
Dalam catatan KONTAN, inisiatif ini membawa target ambisius. BEI menargetkan peningkatan agregat nilai transaksi hingga 11,5% pada saham yang berada di persentil 90 terbawah. Lebih lanjut, program ini diharapkan dapat menekan rerata spread pasar menjadi di bawah tiga tick. Secara spesifik, target peningkatan transaksi harian dipatok dari 75% menjadi 90%, sementara spread harian yang saat ini berada di tiga tick diharapkan dapat berkurang menjadi sekitar dua tick dengan adanya peran aktif liquidity provider.
Untuk menarik minat dan partisipasi aktif anggota bursa, BEI telah menyiapkan tiga skema insentif menarik. Pertama, anggota bursa dapat memperoleh rebate fee, yakni pengembalian sebagian dari biaya yang telah dibayarkan sebelumnya. Kedua, tersedia insentif berupa kombinasi rebate fee dan imbalan tunai. Ketiga, anggota bursa memiliki opsi untuk melakukan kuotasi saham dalam daftar efek insentif liquidity provider saham tanpa dikenakan rebate fee, memberikan fleksibilitas tambahan bagi partisipan.
Sebagai timbal balik atas insentif dan peran penting yang diemban, BEI menetapkan sejumlah kewajiban bagi penyedia likuiditas. Anggota bursa diwajibkan untuk mempertahankan minimum kehadiran (minimum presence) sebesar 50% setiap sesi perdagangan, menjaga maksimal spread sebesar lima tick, serta menyediakan kuotasi minimal 15 lot di setiap sisi (baik bid maupun ask) atau mencapai minimal transaksi harian Rp 100 juta. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa penyedia likuiditas benar-benar berkontribusi terhadap kedalaman dan kelancaran pasar.
Namun demikian, status kuotasi dari penyedia likuiditas dapat dicabut dalam beberapa kondisi tertentu. Pencabutan dapat terjadi apabila saham yang dikelola terkena suspensi, adanya kondisi darurat di pasar, saham tersebut tidak lagi termasuk dalam daftar efek liquidity provider, atau jika harga saham mencapai batas auto rejection atas maupun bawah. Ketentuan ini menjamin stabilitas dan integritas pasar tetap terjaga di bawah pengawasan BEI.
Ringkasan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melisensikan PT Phintraco Sekuritas sebagai penyedia likuiditas saham pada 11 Agustus 2025. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mempermudah transaksi bagi investor. BEI menargetkan peningkatan nilai transaksi saham hingga 11,5% dan penurunan rata-rata *spread* pasar menjadi di bawah tiga *tick*.
BEI menawarkan tiga skema insentif menarik untuk menarik partisipasi anggota bursa, meliputi *rebate fee* atau kombinasi dengan imbalan tunai. Sebagai timbal balik, penyedia likuiditas wajib mempertahankan kehadiran minimal 50%, menjaga maksimal *spread* lima *tick*, dan menyediakan kuotasi minimal 15 lot atau transaksi harian Rp 100 juta. Status penyedia likuiditas dapat dicabut dalam kondisi tertentu, seperti saham terkena suspensi atau mencapai batas *auto rejection*.