jpnn.com – JAKARTA – Pemimpin klasemen sementara MotoGP 2025, Marc Marquez, kini dapat menikmati jeda pertengahan musim dengan ketenangan yang layak ia dapatkan.
Pembalap Ducati dengan nomor motor 93 ini tidak hanya memimpin persaingan dengan nyaman, melainkan juga menciptakan selisih poin yang sangat signifikan. Ia unggul 120 poin dari pesaing terdekatnya di peringkat kedua.
Performa Marc Marquez sepanjang paruh pertama musim ini memang luar biasa. Ia menunjukkan dominasi yang tak terbantahkan, tercatat dengan delapan kemenangan grand prix dan sebelas kemenangan pada balapan sprint. Torehan ini bahkan telah memecahkan rekor kemenangan sprint terbanyak dalam satu musim, menegaskan posisinya sebagai ancaman utama dalam perburuan gelar Moto MotoGP 2025.
Dia jugalah pembalap pertama Ducati yang memenangi lima grand prix berturut-turut, mulai dari GP Aragon sampai GP Ceko, sebuah pencapaian yang kian mengukuhkan kehebatannya di lintasan.
Jangan Salahkan Marc Marquez MotoGP 2025 Jadi Seperti Ini
Meskipun tampil superior dan menguasai puncak klasemen, Marc Marquez secara mengejutkan membuat pengakuan mengenai perjalanannya musim ini. “Pertengahan musim ini mungkin cukup nyaman, tetapi saya bukan pembalap sempurna,” tuturnya.
Ia tidak ragu mengakui bahwa di awal musim, beberapa kesalahan besar sempat terjadi. “Ini bukan musim yang bebas masalah. Ada beberapa kesalahan. Itu kesalahan besar,” ujar Marc, jujur mengenai tantangan yang dihadapinya.
Kata-Kata Mutiara dari Marc Marquez dan Klasemen MotoGP 2025
Kakak dari Alex Marquez ini mencontohkan beberapa insiden krusial yang sempat menggoyahkan posisinya. Ia sempat mengalami kecelakaan saat memimpin balapan dengan nyaman di Grand Prix Amerika, dan kembali terjatuh ketika berada dalam posisi kuat untuk memperebutkan kemenangan di Grand Prix Spanyol. Pada kedua kesempatan tersebut, Marc sempat kehilangan keunggulan di klasemen sementara dari adiknya, Alex Marquez, meskipun hanya dengan selisih satu poin.
Terungkap Penyebab Pecco & Marc Marquez Sengaja Mundur saat Sprint MotoGP Ceko
Insiden lain terjadi saat ia kembali terjatuh ketika memimpin di balapan Inggris. Namun, bendera merah yang muncul tepat waktu akibat insiden terpisah memberinya kesempatan kedua untuk memulai kembali balapan. Kesempatan itu berhasil ia manfaatkan dengan finis di posisi ketiga, sebuah bukti ketahanan mentalnya.
Ketahanan dan kemampuan adaptasinya terbukti setelah Grand Prix Inggris, di mana Marc Marquez berhasil mencetak 37 poin dalam lima akhir pekan balapan berturut-turut, memungkinkannya untuk mengambil alih kembali kendali kejuaraan secara penuh dan nyaman.
“Jadi, yang terpenting adalah kami belajar dari kesalahan tersebut. Tim mengatasi semua situasi, belajar dari kesalahan,” tuturnya, menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Kini, setelah paruh pertama yang intens dan penuh pembelajaran, “Saatnya untuk beristirahat dan kemudian kembali ke Austria,” imbuh Marc, siap menghadapi tantangan selanjutnya.
Musim MotoGP 2025 masih menyisakan sepuluh seri menarik. Seri ke-13, yakni MotoGP Austria, dijadwalkan akan berlangsung pada 15-17 Agustus, menandai dimulainya kembali persaingan ketat menuju puncak kejuaraan dunia. (crash/jpnn)
Ringkasan
Marc Marquez saat ini memimpin klasemen sementara MotoGP 2025 dengan keunggulan signifikan 120 poin. Performa luar biasanya ditunjukkan dengan delapan kemenangan Grand Prix dan sebelas kemenangan balapan sprint, memecahkan rekor sprint terbanyak dalam satu musim. Ia juga menjadi pembalap Ducati pertama yang memenangi lima Grand Prix berturut-turut, menegaskan dominasinya di paruh pertama musim ini.
Meskipun demikian, Marquez mengakui dirinya bukan pembalap sempurna dan sempat membuat “kesalahan besar” di awal musim, seperti insiden jatuh saat memimpin di Grand Prix Amerika dan Spanyol. Ia berhasil belajar dari kesalahan tersebut dan tim juga beradaptasi, memungkinkannya untuk mengambil alih kembali kendali kejuaraan secara penuh dan nyaman.
