Rancak Media – , JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 7,90 triliun pada pekan kedua Juli 2025, tepatnya dalam periode transaksi 7–10 Juli 2025.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (11/7/2025), merinci bahwa jumlah tersebut terdiri atas modal asing keluar bersih di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 5,41 triliun, pasar saham Rp 2,34 triliun, dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 0,16 triliun.
Sejak awal tahun hingga 10 Juli 2025, total modal asing keluar bersih tercatat sebesar Rp 56,24 triliun dari pasar saham dan Rp 35,08 triliun dari pasar SRBI. Sementara itu, modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp 59,27 triliun.
Premi risiko investasi Indonesia atau credit default swaps (CDS) tenor lima tahun tercatat relatif stabil, yakni turun dari 73,74 basis poin (bps) pada 4 Juli 2025 menjadi 73,03 bps pada 10 Juli 2025.
Di sisi nilai tukar, rupiah dibuka stabil di level Rp 16.215 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Jumat, sama dengan posisi penutupan Kamis (10/7/2025).
Sementara itu, indeks dolar AS (US Dollar Index/DXY) tercatat menguat ke level 97,65 pada akhir perdagangan Kamis. DXY adalah indeks yang mencerminkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, yaitu euro, yen Jepang, pound sterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun juga tercatat stabil di level 6,56 persen pada Jumat pagi, tidak berubah dari posisi penutupan Kamis sebelumnya. Sebaliknya, imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,350 persen pada akhir perdagangan Kamis.
Ramdan menyampaikan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya, serta mengoptimalkan bauran kebijakan demi menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.