Rancak Media LONDON. Harga emas dunia melanjutkan tren kenaikannya selama tiga hari berturut-turut pada Jumat (11/7). Lonjakan ini didorong oleh pengumuman tarif baru yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Kanada, serta ancaman perluasan tarif ke mitra dagang lainnya. Kondisi ini secara signifikan mendongkrak permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global.
Pada perdagangan Jumat (11/7) pukul 07.55 GMT, harga emas spot tercatat melonjak 0,5% menjadi US$ 3.339,99 per ons. Tak ketinggalan, harga emas berjangka AS juga menguat 0,8% mencapai US$ 3.351.
Carlo Alberto De Casa, analis eksternal di Swissquote, menyatakan kepada Reuters bahwa lonjakan ini mencerminkan “peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.” Ia menambahkan, para investor kini mencari tempat berlindung yang aman meskipun pasar saham global tengah mencapai puncaknya. “Setiap penurunan harga emas saat ini justru dipandang sebagai peluang beli yang menarik,” ujarnya.
Ketegangan perdagangan global memanas setelah Trump mengumumkan pada Kamis (10/7) bahwa AS akan memberlakukan tarif 35% untuk impor dari Kanada. Tidak hanya itu, ia juga merencanakan bea masuk komprehensif sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar mitra dagang lainnya. Kebijakan ini menyusul keputusan sebelumnya pada hari Rabu yang mengenakan tarif 50% untuk impor tembaga AS, serta pungutan serupa pada barang-barang dari Brasil. Peringatan tarif juga telah disampaikan kepada berbagai mitra dagang lain sebelumnya. Ketidakpastian semakin meningkat dengan perkataan Trump bahwa Uni Eropa kemungkinan akan menerima surat terkait tarif pada Jumat, yang berpotensi mempertanyakan kemajuan negosiasi perdagangan antara Washington dan blok 27 negara tersebut.
Para analis di ANZ dalam catatan risetnya menjelaskan bahwa “meningkatnya ketegangan perdagangan telah menghidupkan kembali permintaan aset safe haven seperti emas di tengah prospek perlambatan ekonomi global.” Mereka juga menyoroti bahwa “sikap The Fed yang lebih dovish turut meningkatkan minat investor.”
Terbaru, Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Jadi Rp 1.906.000 Per Gram Hari Ini (11/7)
Meskipun demikian, data klaim pengangguran mingguan di AS pada Kamis menunjukkan penurunan tak terduga ke level terendah dalam tujuh minggu terakhir, mengindikasikan stabilitas di sektor ketenagakerjaan. Namun, prospek pemangkasan suku bunga tetap kuat dari pejabat The Fed. Pada hari yang sama, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menegaskan kembali keyakinannya bahwa bank sentral berpotensi memangkas suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan yang akan datang di akhir bulan ini. Senada dengan itu, Presiden Fed Bank of San Francisco, Mary Daly, juga menyatakan bahwa dua pemangkasan suku bunga masih menjadi pertimbangan untuk tahun ini.
Keputusan untuk menurunkan suku bunga ini secara langsung meningkatkan daya tarik emas. Hal ini karena emas, yang tidak memberikan imbal hasil atau bunga, menjadi lebih kompetitif dibandingkan aset-aset berpendapatan tetap dalam lingkungan suku bunga rendah.
Ringkasan
Harga emas dunia melanjutkan tren kenaikannya selama tiga hari berturut-turut pada Jumat (11/7), didorong oleh peningkatan permintaan sebagai aset safe haven. Hal ini dipicu oleh pengumuman tarif baru Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada dan ancaman perluasan tarif ke mitra dagang lainnya, menciptakan ketidakpastian global dan prospek perlambatan ekonomi. Analis mengonfirmasi bahwa investor mencari tempat berlindung yang aman di tengah kondisi ini.
Kenaikan daya tarik emas juga didukung oleh sikap dovish The Fed, yang meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga. Pejabat Federal Reserve mengindikasikan potensi pemotongan suku bunga acuan pada pertemuan mendatang. Penurunan suku bunga ini secara langsung meningkatkan daya tarik emas karena membuatnya lebih kompetitif dibandingkan aset berpendapatan tetap yang memberikan imbal hasil.
