Bos KTM Ungkap Pengkhianatan Martin: Dampak Pindah ke Aprilia!

Ade Banteng

Rancak Media – KTM kini memahami betul apa yang dirasakan Aprilia. Pabrikan asal Austria tersebut merasakan kembali memori pahit saat mengetahui pembalap bintang Jorge Martin berkeinginan untuk memutus kontraknya lebih awal dari Aprilia pada akhir musim MotoGP 2025.

Perasaan “déjà vu” ini sangat kuat, mengingat KTM juga pernah menjadi korban serupa dari tindakan Jorge Martin dan manajernya, Albert Varela. Insiden ini terjadi pada tahun 2020 lalu, ketika Martin bersikeras ingin promosi ke kelas premier MotoGP dan bergabung dengan tim Pramac Racing-Ducati untuk musim 2021.

Kala itu, Martin nekad memutus kontraknya yang masih berjalan dengan KTM, meskipun harus membayar sejumlah uang kompensasi sebagai konsekuensinya. Kini, sejarah tampak terulang kembali, di mana juara MotoGP 2024 ini dilaporkan ingin membelot ke tim Honda, dengan desas-desus kontrak yang bernilai sangat fantastis.

Menanggapi situasi yang meresahkan ini, Bos KTM Motorsport, Pit Beirer, memberikan peringatan keras kepada semua pihak mengenai dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh tindakan pembalap berjuluk ‘Martinator’ tersebut. Aksi Martin jelas-jelas merugikan Aprilia sebagai pabrikan, mengingat mereka telah menginvestasikan sumber daya besar untuk mendapatkan jasa maksimal dari sang pembalap.

“Situasinya sangat mengkhawatirkan. Tidak bisa diterima dalam bentuk apa pun jika kontrak tidak dihormati,” tegas Beirer, seperti dilansir oleh GridOto.com dari Speedweek. Ia menekankan bahwa pabrikan telah mengucurkan investasi yang luar biasa besar dalam proyek MotoGP, dan para pembalap merupakan komponen strategis yang sangat vital. “Ini bukan permainan,” tambahnya.

Dampak langsung dari tindakan seperti ini adalah efek domino yang akan terjadi pada bursa pembalap, menciptakan ketidakstabilan serius jika masalah kontrak semacam ini tidak diatasi dengan baik dan tegas. “Kontrak-kontrak tersebut dibuat dengan sangat serius, dipersiapkan dengan baik, dan semua pihak harus mematuhinya,” lanjut Beirer.

Ia juga menegaskan, “Tindakan seperti yang dilakukan Jorge dan manajemennya saat ini bisa berdampak besar terhadap keseluruhan ekosistem paddock.” Banyak pihak kini merasakan krisis kepercayaan, di mana ada potensi penarikan diri dari investasi atau partisipasi akibat tidak dihargainya kesepakatan kontrak oleh pembalap. Ke depannya, hal ini bisa menyebabkan pabrikan akan mempersulit dan memperketat masalah kontrak dengan pembalap, demi menghalangi tindakan serupa seperti yang dilakukan Martin.

Konsekuensi lebih jauh dari perilaku ini bisa menjurus pada hal-hal yang merugikan pembalap itu sendiri, bahkan berpotensi merusak masa depan pembalap lainnya. “Faktanya jika praktik seperti ini terus berkembang, maka struktur kontrak akan berubah di masa depan. Termasuk soal gaji,” ungkap Beirer. Ia mengakhiri peringatannya dengan kalimat menusuk, “Dan para pembalap harus sadar. Hanya ada lima pabrikan di paddock ini. Dengan perilaku seperti ini, mereka bisa menghancurkan peluang mereka sendiri.”

Gara-gara Kejadian MotoGP Italia 2025, Ducati Mau Valentino Rossi dan Marc Marquez Damai

Ringkasan

Jorge Martin dikabarkan ingin memutus kontraknya dengan Aprilia sebelum akhir musim MotoGP 2025, mengulang insiden serupa di tahun 2020 saat ia meninggalkan KTM untuk Pramac-Ducati. Tindakan ini merugikan Aprilia yang telah menginvestasikan sumber daya besar pada sang pembalap. Bos KTM Motorsport, Pit Beirer, mengecam perilaku tersebut dan menegaskan bahwa tidak menghormati kontrak tidak dapat diterima.

Beirer memperingatkan bahwa tindakan Martinator dapat menciptakan ketidakstabilan di bursa pembalap dan merusak ekosistem paddock secara keseluruhan. Perilaku semacam ini berpotensi mengubah struktur kontrak masa depan, termasuk soal gaji. Ia juga mengingatkan para pembalap bahwa dengan perilaku seperti ini, mereka bisa menghancurkan peluang mereka sendiri di masa depan.

Baca Juga

Bagikan: