Rancak Media – , JAKARTA — Jajaran direksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek perseroan dengan menambah kepemilikan saham mereka. Laporan perubahan kepemilikan ini telah disampaikan secara resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), menggarisbawahi komitmen para pemimpin terhadap pertumbuhan Bank Danamon di masa depan.
Penambahan saham Bank Danamon tersebut tercatat pada nama Wakil Direktur Utama Honggo Widjojo Kangmasto, serta jajaran direktur lainnya, antara lain Herry Hykmanto, Rita Mirasari, Dadi Budiana, Thomas Sudarma, dan Yenny Siswanto.
Proses pembelian saham BDMN ini dilakukan pada Jumat, 13 Juni 2025, dengan harga Rp2.470 per saham dan berstatus kepemilikan langsung. Langkah ini mencerminkan investasi personal para direksi dalam perusahaan yang mereka pimpin.
Manajemen Bank Danamon menjelaskan pada Rabu, 18 Juni 2025, bahwa kepemilikan saham tersebut merupakan pembelian saham perseroan untuk program Deferred Share Material Risk Taker (MRT) untuk sebagian porsi tahunan. Inisiatif ini dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 45/POJK.03/2015 mengenai Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, yang bertujuan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.
Secara lebih rinci, kepemilikan saham Wakil Direktur Utama Honggo Widjojo Kangmasto tercatat bertambah signifikan sebanyak 116.500 lembar, sehingga total kepemilikannya kini mencapai 1.461.800 lembar. Kenaikan ini meningkatkan persentase kepemilikannya di Bank Danamon dari 0,0138% menjadi 0,0150%, menunjukkan peningkatan yang nyata.
Di jajaran direktur, Herry Hykmanto mencatat penambahan 38.300 lembar saham, menjadikan total kepemilikannya sebanyak 772.556 lembar. Persentase kepemilikannya ikut naik dari 0,0075% menjadi 0,0079%.
Rita Mirasari juga melaporkan peningkatan kepemilikan sahamnya sebanyak 23.700 lembar, sehingga kini ia memiliki 401.700 lembar saham BDMN. Peningkatan ini mendongkrak persentase kepemilikannya menjadi 0,0041%.
Adapun kepemilikan saham Dadi Budiana dan Thomas Sudarma masing-masing bertambah 59.500 dan 39.200 lembar. Setelah program deferred share MRT ini, total kepemilikan saham mereka mencapai 889.500 lembar dan 552.200 lembar, yang secara persentase meningkat masing-masing menjadi 0,0091% dan 0,0056%.
Terakhir, koleksi saham Yenny Siswanto bertambah 19.500 lembar menjadi total 104.100 lembar, atau setara dengan persentase kepemilikan 0,0011%.
Meskipun ada sentimen positif dari penambahan saham oleh direksi, kinerja saham BDMN pada perdagangan Rabu menunjukkan sedikit pelemahan. Saham Bank Danamon ditutup turun 10 poin atau 0,40% ke level Rp2.460 per saham. Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp23,81 triliun, rata-rata harga saham BDMN pada hari itu tercatat sebesar Rp2.455,40.
Secara keseluruhan, performa saham BDMN terbilang fluktuatif dalam periode terakhir. Bank Danamon, yang kini menjadi bagian dari MUFG Group, mencatat penurunan 0,40% secara bulanan. Namun, saham ini berhasil menguat 2,93% dalam tiga bulan terakhir dan menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,82% secara tahunan.
Ringkasan
Jajaran direksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), termasuk Wakil Direktur Utama Honggo Widjojo Kangmasto dan direktur lainnya, telah menambah kepemilikan saham mereka. Pembelian saham pada 13 Juni 2025 seharga Rp2.470 per saham ini merupakan bagian dari program *Deferred Share Material Risk Taker* (MRT). Inisiatif ini dilaksanakan sesuai Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015, bertujuan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.
Penambahan kepemilikan saham ini menunjukkan kepercayaan tinggi direksi terhadap prospek perseroan. Meskipun demikian, kinerja saham BDMN pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, ditutup melemah 0,40% ke level Rp2.460 per saham. Secara keseluruhan, saham Bank Danamon menunjukkan fluktuasi, mencatat penurunan bulanan namun penguatan dalam tiga bulan terakhir dan kenaikan tipis secara tahunan.