JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja terkoreksi pada perdagangan Rabu (18/6). Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi bursa regional yang dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel, yang turut membebani sentimen investor global.
Berdasarkan data dari RTI, IHSG menutup hari dengan penurunan signifikan sebesar 0,67% atau kehilangan 46,063 poin, menempatkannya pada level 7.107,789. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 361 saham tercatat melemah, sementara 228 saham menguat, dan 212 saham lainnya stagnan.
Aktivitas perdagangan saham pada hari itu mencatatkan total volume mencapai 20,6 miliar saham, dengan nilai transaksi yang cukup besar, yakni Rp 11,5 triliun.
Koreksi IHSG ini tak terlepas dari performa sembilan indeks sektoral yang menyeretnya ke zona merah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam meliputi IDX-Cyclic yang merosot 1,29%, diikuti IDX-Techno dengan pelemahan 1,21%, dan IDX-Finance yang terkoreksi 0,84%.
IHSG Melemah ke 7.112,2 di Akhir Sesi Pertama, PGEO, AMMN, INKP Jadi Top Losers LQ45
Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama mencatat penurunan signifikan. Berikut adalah saham-saham top losers LQ45:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,68% menjadi Rp 3.460
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melemah 4,67% ke Rp 510
- PT Amman Mineral Internasional (AMMN) terkoreksi 4% ke Rp 7.800
BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Bagaimana Dampaknya Bagi IHSG?
Namun, di tengah tekanan pasar, beberapa saham LQ45 berhasil mencatatkan penguatan. Berikut adalah saham-saham top gainers LQ45:
- PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) melonjak 15,57% ke Rp 705
- PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 2,48% ke Rp 1.035
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat 2,31% ke Rp 3.550
IHSG Melemah ke 7.138 di Pagi Ini (18/6), AMMN, KLBF, UNVR Jadi Top Losers LQ45
Bursa Regional Bervariasi di Tengah Ketegangan Geopolitik
Sentimen negatif tidak hanya melanda pasar domestik. Pasar Asia-Pasifik secara keseluruhan menunjukkan pergerakan bervariasi pada Rabu (18/6), dengan ketegangan yang memanas antara Israel dan Iran menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan investor.
Situasi semakin tegang setelah beredar kabar bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mempertimbangkan opsi serangan militer terhadap Iran. Selain itu, laporan dari NBC News yang mengutip pejabat AS mengungkapkan bahwa Trump secara terbuka mendesak Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk “menyerah tanpa syarat” melalui unggahan di Truth Social yang berbunyi eksplisit: “PENYERAHAN TANPA SYARAT!”
Analis dari ANZ dalam catatan riset mereka mengomentari situasi ini, “Komentar Presiden Trump telah memicu spekulasi bahwa AS akan semakin terlibat dalam konflik antara Iran dan Israel, yang meningkat tajam sejak lima hari lalu.” Analisis ini menyoroti kekhawatiran akan eskalasi konflik yang berpotensi memiliki dampak lebih luas pada pasar global.
Ribuan Orang Mengungsi dari Teheran, Trump Pertimbangkan Ikut Israel Serang Iran
Meskipun sentimen geopolitik memanas, beberapa indeks di Asia menunjukkan ketahanan. Indeks Nikkei 225 Jepang berhasil naik 0,9% dan ditutup pada level 38.885,15, sementara indeks Topix juga menguat 0,77% ke 2.808,35.
Di Korea Selatan, indeks Kospi mencatat kenaikan 0,74% menjadi 2.972,19, diikuti oleh indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq yang naik 0,53% ke 779,73.
Namun, tidak semua pasar regional menguat. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 mengalami penurunan tipis 0,12% dan mengakhiri perdagangan di level 8.531,2.
Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong terpantau melemah 1,12% ke posisi 23.710,69. Berbeda dengan itu, indeks CSI 300 di China daratan justru menunjukkan penguatan tipis 0,12% ke level 3.874,97, menggambarkan variasi respons pasar terhadap dinamika global.
Ringkasan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan Rabu (18/6), ditutup melemah 0,67% ke level 7.107,789. Penurunan ini didorong oleh pelemahan sembilan indeks sektoral, dengan IDX-Cyclic, IDX-Techno, dan IDX-Finance sebagai penyumbang terdalam. Saham-saham seperti INCO, TOWR, dan AMMN menjadi top losers LQ45, sementara ESSA, ADMR, dan ANTM berhasil mencatat penguatan.
Koreksi IHSG terjadi di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang membebani sentimen investor global. Pasar Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan bervariasi; beberapa indeks seperti Nikkei dan Kospi menguat, sementara S&P/ASX 200 dan Hang Seng melemah. Situasi ini dipicu oleh spekulasi potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik tersebut.