Bojan Hodak: Kontrak Baru di Persib? Ini Jawaban Sang Pelatih!

Ade Banteng

Rancak Media – Di tengah gejolak eksodus pemain yang melanda Persib Bandung, sorotan utama para Bobotoh kini tertuju pada sosok pelatih, Bojan Hodak. Ada harapan besar yang membubung agar arsitek sukses ini tidak ikut meninggalkan tim, terutama setelah berhasil mempersembahkan gelar Liga 1.

Tantangan besar membayangi Persib pasca-meraih gelar juara Liga 1 musim 2023/2024. Ambisi untuk mempertahankan gelar terasa kian berat, mengingat Bojan Hodak dihadapkan pada kenyataan bahwa timnya telah kehilangan sebagian besar kekuatan menjelang musim 2024-2025.

Hodak memang merupakan figur sentral di balik kesuksesan Persib dalam beberapa musim terakhir. Sebagai seorang juru taktik ulung, ia telah menorehkan berbagai rekor baru bagi klub berjuluk Maung Bandung ini, membuktikan kejeniusannya dalam meracik strategi.

Kekhawatiran Bobotoh menjadi sangat beralasan, sebab kehilangan Hodak akan menjadi pukulan telak bagi Persib. Di tengah upaya perombakan kekuatan tim, kehilangan “poros dan fondasi” utama seperti Hodak dikhawatirkan akan membuat Maung Bandung limbung, tanpa arah yang jelas dalam mengarungi kompetisi.

Baca juga: Usai Libas Man United, Bintang Persib Masuk Skuad Timnas U23 Indonesia

Kehandalan Hodak semakin terlihat manakala ia selalu mampu menjaga stabilitas dan performa tim, bahkan di tengah arus keluar-masuknya pemain. Ia dipuji karena memiliki formula jitu untuk memastikan Persib tetap disegani dan konsisten bercokol di papan atas liga, sebuah bukti adaptabilitas dan kepemimpinannya.

Masa depan pelatih asal Kroasia itu di Persib sebenarnya masih terikat kontrak satu musim lagi, hingga tahun 2026. Dengan sisa durasi kontrak tersebut, banyak yang berharap Hodak dapat memperpanjang masa baktinya dan menorehkan jejak sebagai salah satu legenda hidup klub yang tak terlupakan.

Menanggapi harapan dan tekanan yang ada, Hodak memberikan respons yang bijak, berdasarkan pengalaman panjangnya di dunia sepak bola. Ia menyadari bahwa setiap pelatih akan merasakan dinamika serupa, terutama saat tim sedang dalam periode kemenangan beruntun. “Kalian tahu, menjadi pelatih lebih mudah ketika meraih kemenangan, bisa saja mereka meminta dan berkata bisa berada di klub selama 10 tahun,” ujarnya.

Namun, sisi lain dari profesi pelatih yang tak terpisahkan adalah risiko kritikan. “Tapi ketika sudah kalah dalam dua-tiga pertandingan maka ucapan-ucapan ‘coach bodoh’ atau ‘coach out’ itu muncul dan itu normal di pekerjaan kami,” jelas Hodak, menggambarkan realitas pahit yang harus dihadapi.

Baca juga: Persib Ditinggal Banyak Bintang, Ungkap Target di Piala Presiden 2025

Tak dapat dipungkiri, suatu saat nanti Hodak mungkin akan menghadapi fase sulit, di mana Persib tidak mampu meraih kemenangan atau terus-menerus menerima hasil minor. Ketika momen tersebut tiba, desakan agar ia lengser dari posisinya akan terasa sangat alami, sebuah konsekuensi logis dari hasil yang kurang memuaskan.

Bagi Hodak, hal tersebut adalah risiko inheren dari pekerjaannya yang harus ia hadapi. “Semua bisa punya masa depan yang panjang di sebuah klub ketika hasilnya memang bagus dan dapat diterima, tapi ketika hasil buruk datang maka akan ada banyak desakan ‘coach out‘,” tegas mantan pelatih Kuala Lumpur City FC ini, menggarisbawahi bahwa konsistensi performa adalah kunci utama.

Baca juga: 5 Pemain Persib Dipanggil ke TC Timnas U23 Indonesia untuk Piala AFF U23 2025

Dengan sisa satu musim dalam kontraknya, Hodak bertekad untuk mengerahkan kemampuan terbaiknya demi Persib. Prioritas utamanya adalah membangun ulang kekuatan tim dan berupaya keras untuk mempertahankan gelar juara Liga 1 yang baru saja diraih.

Langkah ini sejalan dengan kesepakatan antara Hodak dan manajemen klub untuk segera melakukan regenerasi pemain. Faktanya, skuad Persib yang berhasil meraih juara musim lalu merupakan salah satu yang tertua, sehingga kebutuhan akan darah segar menjadi sangat mendesak. “Kami harus mempertahankan pemain yang ada, mendatangkan pemain yang diperlukan, memperbaiki posisi yang dibutuhkan,” jelas Hodak mengenai strateginya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengakui kompleksitas tugas di hadapannya: “Jadi ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan tidak mudah.” Ini menunjukkan bahwa tantangan ke depan bagi Bojan Hodak dan Persib Bandung akan sangat besar, namun komitmen untuk menghadapinya sudah bulat.

Ringkasan

Bobotoh berharap Bojan Hodak tetap di Persib Bandung setelah membawa klub meraih gelar Liga 1, di tengah eksodus pemain. Pelatih asal Kroasia ini masih terikat kontrak satu musim lagi hingga 2026. Menanggapi harapan perpanjangan kontrak, Hodak menyatakan masa depan pelatih sangat bergantung pada hasil tim. Ia menyadari bahwa kemenangan membawa pujian, namun kekalahan bisa memunculkan desakan “coach out” sebagai bagian normal dari profesinya.

Dengan sisa satu musim kontrak, Hodak bertekad mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk Persib. Prioritasnya adalah membangun ulang kekuatan tim dan berusaha mempertahankan gelar juara Liga 1. Ia juga telah sepakat dengan manajemen untuk melakukan regenerasi pemain, berencana mempertahankan pemain kunci dan mendatangkan amunisi baru untuk memperbaiki posisi yang dibutuhkan.

Baca Juga

Bagikan: