Jeka Saragih, petarung MMA asal Indonesia, harus menerima kenyataan pahit berupa suspensi medis yang panjang setelah pertarungan di UFC 316. Penampilannya baru-baru ini di arena oktagon berakhir tragis, menandai kekalahan KO pertamanya sepanjang karier profesionalnya.
Dalam laga yang berlangsung di UFC 316 pada Sabtu (7/6/2025) malam waktu Amerika Serikat atau Minggu pagi waktu Indonesia, Jeka Saragih menghadapi Yoo Joo-sang dari Korea Selatan dalam duel kelas bulu. Pertarungan yang digelar di Newark, New Jersey, itu berakhir mengejutkan hanya dalam 28 detik. Mantan juara One Pride MMA ini dipukul jatuh oleh lawannya.
Saat berusaha menekan Yoo Joo-sang dalam pertarungan berdiri, Jeka terkena sebuah hook kiri yang sangat telak menghantam dagunya. Pukulan fatal tersebut langsung membuat Jeka pingsan dan jatuh dengan posisi face plant, di mana wajahnya lebih dulu menghantam kanvas karena tubuhnya tidak mampu merespons.
Ini menjadi kekalahan KO perdana bagi Jeka Saragih (14 menang, 5 kalah) di sepanjang karier bela diri profesionalnya yang telah berjalan hampir sembilan tahun. Petarung berjuluk “Si Tendangan Maut” asal Simalungun, Sumatra Utara, itu bahkan masih menerima satu pukulan pamungkas dari Yoo Joo-sang meskipun sudah kehilangan kesadaran.
Lepas Atlet ke 2 Ajang Internasional Bergengsi, Wujud Komitmen PB Pertacami Kembangkan MMA di Indonesia
Segera setelah wasit menyatakan laga berakhir, tim medis UFC langsung bergegas menghampiri Jeka untuk memberikan pertolongan pertama. Insiden serius ini, seperti dilansir dari MMA Fighting, berujung pada suspensi medis selama 60 hari dari UFC, setara dengan sekitar dua bulan. Selain itu, Jeka juga dikenai larangan kontak fisik selama 45 hari, yang tentu akan sangat membatasi sesi latihannya, terutama untuk sparring.
Perlu diketahui, suspensi medis dalam UFC bisa berlangsung minimal 7 hari istirahat hingga tanpa batas waktu, tergantung pada kondisi dan kebutuhan pemeriksaan lanjutan. Faktanya, ada beberapa petarung lain yang tampil di UFC 316 juga menerima suspensi medis, bahkan dengan durasi yang lebih lama dari Jeka.
Salah satu contoh paling menonjol adalah mantan juara kelas bantam wanita, Julianna Pena. Ia menerima suspensi medis tanpa batas waktu akibat cedera serius pada lengan dan bahu kanannya. Pena dikalahkan oleh Kayla Harrison melalui kuncian kimura yang memaksa lengannya berada dalam posisi tidak wajar, sehingga ia baru akan diizinkan kembali bertanding setelah mendapat izin dari dokter ortopedi.
Kembali membahas Jeka Saragih, kekalahan terbarunya dari Yoo Joo-sang ini memperpanjang tren minornya di UFC. Petarung Indonesia pertama yang berhasil meraih kontrak tarung UFC ini kini telah menelan dua kekalahan beruntun di arena oktagon.
Padahal, debut Jeka di UFC cukup menjanjikan. Ia mencatatkan kemenangan KO impresif atas Lucas Alexander pada UFC Vegas 82, November dua tahun lalu. Dengan kontrak lima laga yang ditandatanganinya pada 2023 setelah tampil memukau di ajang audisi Road to UFC, petarung berusia 30 tahun ini masih menyisakan dua laga lagi dalam kontraknya dengan promotor MMA terbesar di dunia tersebut.
Punya Rekor Setara, Jagoan UFC Mansur Abdul-Malik Akui Khamzat Chimaev adalah Binatang Sesungguhnya
Ringkasan
Jeka Saragih, petarung MMA asal Indonesia, menerima suspensi medis yang panjang dari UFC setelah menelan kekalahan KO pertamanya di UFC 316. Dalam duel kelas bulu melawan Yoo Joo-sang, Jeka dipukul KO hanya dalam 28 detik oleh sebuah hook kiri telak, menyebabkan ia jatuh dengan posisi face plant. Insiden ini menandai kekalahan KO perdana Jeka sepanjang karier profesionalnya.
Akibat kekalahan tersebut, Jeka dikenai suspensi medis 60 hari dan larangan kontak fisik 45 hari. Suspensi medis di UFC sendiri bervariasi durasinya tergantung kondisi, dan beberapa petarung lain di UFC 316 juga menerima sanksi serupa. Kekalahan dari Yoo Joo-sang ini memperpanjang tren minor Jeka dengan dua kekalahan beruntun di UFC, meskipun ia masih menyisakan dua laga dalam kontraknya.
