Ekspansi Bisnis: UNTR Incar Tambang di Luar Negeri!

Ade Banteng

PT United Tractors Tbk (UNTR) secara agresif menjajaki peluang akuisisi tambang mineral, khususnya emas dan nikel, di kancah global. Langkah strategis ini ditempuh dalam upaya mendiversifikasi dan memperkuat portofolio pendapatan perusahaan di luar sektor batubara pada masa mendatang, menandai komitmen UNTR terhadap pertumbuhan berkelanjutan.

Iwan Hadiantoro, Business Development Director United Tractors, menjelaskan bahwa fokus utama ekspansi kini tertuju pada sektor non-batubara di luar Indonesia. Perusahaan menggencarkan pencarian tambang mineral baru di berbagai belahan dunia, dengan perhatian khusus pada pasar potensial seperti Australia dan Kanada.

Keputusan UNTR untuk berinvestasi di luar negeri didasari oleh realitas bahwa mayoritas tambang mineral berskala besar di Indonesia telah dimiliki oleh entitas lain dan tidak tersedia untuk dijual. “Di Australia, cadangan tambang masih melimpah dan struktur geologi buminya juga lebih tua, menawarkan potensi yang besar,” ungkap Iwan saat kunjungan media ke Redaksi Kontan pada Selasa (3/6).

Lebih lanjut, UNTR telah memonitor hampir seluruh potensi tambang mineral di Australia, terutama di wilayah Australia Barat dan Queensland. Namun, hingga saat ini, perusahaan belum berhasil mencapai kesepakatan dengan pemilik tambang yang menjadi target akuisisi. Meski demikian, Iwan menegaskan bahwa hal ini bukanlah suatu masalah. Proses akuisisi tambang bukanlah peluang yang datang secara reguler; banyak tahapan yang harus dilalui, dan UNTR juga sangat mempertimbangkan dinamika harga komoditas mineral seperti emas dan nikel sebelum melangkah lebih jauh.

Terlepas dari kompleksitas proses akuisisi, UNTR menyatakan kesiapan penuh dari sisi pendanaan untuk kebutuhan ekspansi global ini. “Cash kami masih berlimpah. Kapan pun ada kesempatan yang tepat, kami siap untuk masuk,” tegas Iwan. Beliau memperkirakan kebutuhan belanja modal (capital expenditure) untuk akuisisi semacam ini berkisar antara US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar dalam satu tahun. Untuk keperluan ekspansi akuisisi tambang, UNTR akan memprioritaskan penggunaan kas internal. Apabila diperlukan, perusahaan siap mengandalkan pinjaman sindikasi dari perbankan, baik institusi domestik maupun internasional.

Pada akhirnya, upaya akuisisi tambang mineral di luar negeri ini dirancang untuk mencapai keseimbangan proporsi pendapatan antara sektor batubara dan non-batubara menjadi 50:50 dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini, kontribusi pendapatan UNTR dari sektor batubara masih berada di kisaran 65%, sementara 35% sisanya berasal dari sektor non-batubara, yang ingin terus ditingkatkan secara signifikan.

Ringkasan

PT United Tractors Tbk (UNTR) secara agresif menjajaki akuisisi tambang mineral, khususnya emas dan nikel, di luar negeri. Langkah ini bertujuan untuk mendiversifikasi dan memperkuat portofolio pendapatan di luar sektor batubara. Menurut Iwan Hadiantoro, Direktur Pengembangan Bisnis, fokus utama ekspansi adalah mencari tambang mineral baru di pasar potensial seperti Australia dan Kanada, mengingat cadangan besar di Indonesia telah dimiliki.

Meskipun telah memonitor banyak potensi tambang di Australia dan belum mencapai kesepakatan, UNTR menegaskan kesiapan penuh dari sisi pendanaan. Perusahaan memiliki kas melimpah dan siap mengalokasikan sekitar US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar per tahun, memprioritaskan kas internal atau pinjaman sindikasi. Akuisisi ini dirancang untuk mencapai keseimbangan proporsi pendapatan 50:50 antara sektor batubara dan non-batubara dalam beberapa tahun mendatang, dari kondisi saat ini 65% berasal dari batubara.

Baca Juga

Bagikan:

Tags