Danantara Incar Investasi US$5 Miliar: Strategi dan Target 2024

Ade Banteng

Rancak Media – , Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menetapkan target ambisius untuk merealisasikan investasi senilai US$ 5 miliar hingga akhir tahun 2025. Target signifikan ini diungkapkan langsung oleh Managing Director Finance Danantara, Arief Budiman.

“Untuk tahun 2025, kami berharap dapat merealisasikan investasi sekitar US$5 miliar dalam sisa waktu enam hingga sembilan bulan ke depan,” ujar Arief dalam simposium nasional “Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia” yang berlangsung di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa, 3 Juni 2025. Lebih lanjut, Arief memaparkan bahwa fokus investasi Danantara membentang di delapan sektor kunci.

Kedelapan sektor prioritas tersebut meliputi mineral, energi berkelanjutan, infrastruktur digital, layanan kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur utilitas, kawasan industri, serta pangan. Pemilihan sektor-sektor ini didasarkan pada kontribusinya yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, serta potensi imbal hasil komersial yang menjanjikan.

Arief turut menggarisbawahi peran krusial investasi dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Ia memaparkan bahwa pada tahun 2024, investasi telah menyumbang sekitar 29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. BPI Danantara sendiri beroperasi dalam dua sayap utama, yakni holding operasional dan holding investasi. Saat ini, holding operasional mengelola sekitar 50 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tersebar di 12 sektor.

“Kami memproyeksikan kontribusi dividen dari operasional holding tahun ini kurang lebih sebesar Rp 120 triliun,” ungkap Arief. Dana dividen ini nantinya akan dikelola secara strategis dan diinvestasikan kembali oleh BPI Danantara untuk proyek-proyek masa depan, memperkuat ekosistem investasi nasional.

Sebelumnya, Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, telah menyampaikan bahwa Presiden Prabowo mengamanatkan agar seluruh langkah investasi Danantara senantiasa berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Rosan mengklaim, sejumlah proyek strategis di bawah naungan Danantara telah melewati proses uji tuntas (due diligence) yang menyeluruh dan kini berada di tahap finalisasi, menunjukkan keseriusan dalam setiap pengambilan keputusan investasi.

Rosan menegaskan komitmennya untuk bersikap terbuka kepada publik terkait jenis investasi yang akan dan telah dilakukan. “Bagi kami, yang terpenting adalah proses yang kami jalankan telah dilakukan dengan benar, secara komprehensif, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tandas Rosan, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden, Rabu, 21 Mei 2025.

Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Rangkap Jabatan Wakil Menteri Bisa Memicu Konflik Kepentingan

Ringkasan

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan untuk merealisasikan investasi sebesar US$ 5 miliar hingga akhir tahun 2025. Target ini diungkapkan oleh Managing Director Finance Danantara, Arief Budiman. Investasi tersebut akan difokuskan pada delapan sektor kunci seperti mineral, energi berkelanjutan, infrastruktur digital, dan pangan, dipilih karena kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan potensi imbal hasil yang menjanjikan.

BPI Danantara beroperasi melalui holding operasional dan holding investasi, dengan holding operasional mengelola sekitar 50 BUMN. Proyeksi dividen operasional sebesar Rp 120 triliun pada tahun 2024 akan diinvestasikan kembali. Presiden Prabowo mengamanatkan agar seluruh langkah investasi Danantara senantiasa berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas, dengan sejumlah proyek strategis telah melalui proses uji tuntas yang menyeluruh.

Baca Juga

Bagikan:

Tags