Sudah Tau Pantai Tawa? Sherly Laos Kenalkan Wisata Air Laut Panas di Halmahera Selatan

Ade Banteng

Rancak Media BACAN – Gubernur Maluku Utara Sherly Laos membagikan momen dirinya menikmati sensasi berendam air panas di laut.

Tepatnya di wisata Pantai Air Panas Tawa, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Pantai Air Panas Tawa ini terkenal memiliki sumber air panas alami yang mengalir langsung ke laut.

Baca juga: Sherly Laos Pastikan Pemprov jadi Jembatan ke Pusat untuk Kesejahteraan Petani Malut

Hal ini memberikan sensasi unik bagi para pengunjung karena bisa berendam air panas sambil menikmati pemandangan alam.

Termasuk Gubernur Maluku Utara Sherly Laos, menjadi salah satu yang menimkati sensasi tersebut.

Kata Sherly Laos, Pantai Air Panas Tawa merupakan spot tersembunyi yang menjadi bukti Indonesia se-epik itu.

Sherly Laos juga menjelaskan eksperience dirinya berendam di sana, melalui akun instagram @s_tjo, Rabu (2/7/2025).

Begitu kaki menyentuh air laut, kata Sherly Laos, sensasi hangat langsung terasa.

Kondisi laut yang tenang juga sangat menenangkan kata Sherly Laos, seperti sedang spa.

Tak hanya berendam, hanya sekedar duduk di pinggir pantai pun, kata Sherly Laos juga sudah terasa hangat.

Pada akhir caption, Sherly Laos mengajak warganet untuk berbagi pengalaman liburan di Maluku Utara.

Menanggapi hal itu, warganet di kolom komentar mengapresiasi promosi wisata yang dilakukan Sherly Laos.

Di promosikan langsung oleh ibu gubernurnya. keren bangeettttt. Tulis akun @hasnidarfh_

Gasss kan kesana ahhh. Tulis akun @debbybasjirev

Pernah ngerasain sensasi berendam di air panas… tapi di LAUT? 

Bukan mimpi, ini nyata di Air Tawa – Halmahera Selatan! Satu spot tersembunyi yang jadi bukti, Indonesia itu se-epik itu.

Begitu kaki nyentuh air, hangatnya langsung terasa. Lautnya tenang, uapnya naik pelan, dan vibes-nya? Healing banget. Kita nggak cuma datang, tapi juga nyemplung! Rasanya kayak spa alami di tengah alam bebas.

Sambil duduk di pinggiran batu, ngeliat laut biru di depan mata dan ngerasa hangat dari bawah—nggak ada yang lebih epic dari momen itu. No filter needed!

Kira-kira kalian tim rebahan di pinggir atau langsung nyebur ke air panas laut? 

Drop pengalaman atau wishlist liburan kalian di kolom komen yaa~ siapa tahu next trip bareng. Dikutip pada Kamis, 2 Juli 2025.

Pemprov jadi Jembatan ke Pusat untuk Kesejahteraan Petani Malut

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos pastikan peran Pemerintah Provinsi jadi jembatan ke pusat untuk kesejahteraan petani.

Hal ini disampaikan Sherly Laos dalam kunjungan kerjanya ke Halmahera Utara, Maluku Utara, 26-27 Juni 2025 kemarin.

Salah satu kegiatan Sherly Laos di sana adalah berdiskusi langsung dengan para petani.

 

Mendengar masalah yang dialami para petani serta tentunya sama-sama mencari solusi.

Sherly Laos mengunggah kegiatannya tersebut ke akun instagram pribadinya @s_tjo, Selasa (1/7/2025).

Pada awal video yang diunggah tersebut, satu-persatu keluhan disampaikan para petani di sana.

Mulai dari bibit atau pupuk mahal dan sulit, hingga keterbatasan alat untuk mengurus pertanian.

“Yang kami lagi nanam sekarang jagung manis, cuman kami juga terkendala dengan bibit,” ujar salah satu Petani.

“Bulan Januari itu kami ada tanam padi sama jagung pipil, cuman kemarin kami kendalanya itu alat, jadi kami minta alat.” Keluh Petani lain.

“Saya ikuti Bu Sherly punya postingan bagaimana swasembada pangan, swasembada rica, tomat, nah itu yang saya tertarik itu ada di cabe sama tomat,”

“Tapi jangan lupa di sini ada kubis kol. Dari 10 Kabupaten/Kota ini kita mampu memproduksi kol terutama di Halut.” Jelas Petani lainnya.

“Ibu Gubernur di problem pupuk subsidi ini, instruksi Presiden penambahan kuota ya tapi di Halut malah turun, kenapa begitu?”

“RDKK dibuat oleh Dinas, Dinas Sektor ke supplier di toko yang ditunjuk oleh Pemda untuk melakukan penjualan pupuk subsidi,”

“Namun ketika teman-teman petani setiap gapoktan datang ke toko RDKK-nya tidak diinput.” Ujar Petani lainnya.

Menanggapi hal itu, Sherly Laos menyampaikan komitmennya untuk memastikan kesejahteraan petani, sejalan dengan pemerintahan Presiden Prabowo.

Sherly Laos juga menegaskan bahwa pemerintahan dirinya dan Sarbin Sehe, memutuskan bahwa Halmahera Utara, Halmahera Barat dan Halmahera Timur akan menjadi lumbung pangan Maluku Utara.

“Terima kasih semua masukan dan saran diterima. Gambar besarnya adalah provinsi Maluku Utara di masa Pemerintahan saya dan Pak Sarbin,”

“Kita sudah memutuskan bahwa Halmahera Utara dan Halmahera Barat serta Halmahera Timur khususnya Subaim, Ekor, akan menjadi lumbung pangan untuk Maluku Utara,”

“Pemerintahan Presiden Prabowo akan memastikan bahwa nilai tukar petani itu naik, akan memastikan bahwa pupuk bisa terakses oleh Petani,”

“Dan memastikan bahwa produktivitas Petani itu naik, karena petani itu harus sejahtera, tugas kita perpanjangan tangan dari pemerintahan pusat,”

“Sebagai pemerintah provinsi memastikan itu terjadi, kita akan bekerja sama dengan Kabupaten mencari permasalahannya dan kemudian mencari solusinya,”

“Di peeping sudah cukup kuat komitmen untuk tutup dari Manado tidak boleh masuk ke Halmahera Utara.”

“Tomat itu idealnya Rp 8.000 lah ya, Rp 8.000-Rp 10.000 tapi dia merata sepanjang tahun begitupun dengan cabe.”

“Dalam hal ini Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, hadir sebagai regulator melindungi nilai tukar petani supaya lagi nanam itu tenang,”

“Bahwa jualnya nanti harganya nggak jatuh.” Pungkas Sherly Laos.

“Pernah kepikiran gak… kenapa kita masih impor bahan pangan, ambil rica tomat dari propinsi lain padahal tanah kita subur luar biasa?”

Di Halmahera Utara – Maluku Utara, satu langkah baru sedang dimulai: menuju swasembada rica dan tomat. 

Bukan sekadar mimpi, ini adalah gerakan nyata — dari petani, untuk petani, bersama pemerintah.

Kami datang bukan hanya untuk dengar.

Tapi mendengar sungguh-sungguh, berdiskusi terbuka, dan mencari solusi konkret bareng para petani.

“Lahan kami ada. Tapi pupuk mahal, bibit susah, panen gak menentu.”

Kami jawab: kita cari jalan, bukan alasan.

Karena arahan Presiden Prabowo jelas:

Petani harus sejahtera.

Bukan jargon, tapi bukti.

Di sinilah peran kami sebagai Pemprov Maluku Utara — jadi jembatan dari kebijakan pusat ke aksi nyata di lapangan.

Kita mulai dari Halut.

Kita perkuat bibit unggul.

Kita dorong kolaborasi antar petani.

Kita masuk ke pertanian modern.

Kita pastikan hasil panen meningkat, dan harga petani gak lagi dipermainkan.

Dan yang paling penting…

Kita bikin bertani jadi profesi yang keren.

Bukan masa lalu, tapi masa depan. Dikutip pada Rabu (2/7/2025). (*)

Baca Juga

Bagikan:

Tags