Gunungkidul Memanggil: Tips Aman ke Pantai, Hindari Hal Fatal Ini!

Ade Banteng

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Libur sekolah telah tiba, dan kawasan wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, diproyeksikan akan mengalami peningkatan kunjungan signifikan. Tiga pantai favorit telah menjadi primadona wisatawan dalam beberapa waktu terakhir, mendorong kesiapan penuh dari pihak berwenang.

Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamati adanya lonjakan kunjungan ke area pantai. Untuk mengantisipasi keramaian ini, seluruh personel berjumlah 64 orang telah disiagakan guna memastikan keselamatan para wisatawan. Kesiapsiagaan ini semakin ditekankan mengingat perkiraan peningkatan gelombang laut yang dapat mencapai 2 hingga 4 meter pada Sabtu (21/6/2025) dan Minggu (22/6/2025).

Dalam upaya mitigasi risiko, Surisdiyanto memberikan imbauan penting bagi pengunjung. “Untuk tips aman pertama, jangan bermain air terlalu ke tengah,” ujarnya saat dihubungi pada Jumat (20/6/2025). Selain itu, wisatawan diminta untuk senantiasa memperhatikan rambu-rambu peringatan yang telah terpasang di berbagai titik. Rambu-rambu ini, kata Suris, termasuk penanda zona Rip Current atau arus balik, yaitu jalur sempit arus kuat yang dapat menyeret ke tengah laut. Arus mematikan ini hampir ditemukan di setiap pantai, meskipun dengan intensitas yang bervariasi. Uniknya, di Gunungkidul, Rip Current cenderung menetap karena formasi batu karang, berbeda dengan arus di Kabupaten Bantul yang lebih dinamis.

Surisdiyanto dengan tegas mengimbau agar para wisatawan tidak mengabaikan peringatan dari petugas SAR selama berlibur di Pantai Gunungkidul. “Boleh bermain air, tetapi tetap waspada dan ikuti imbauan petugas. Ikuti imbauan dari SAR, jangan nekat,” pesannya, menekankan pentingnya kepatuhan demi keselamatan bersama di tengah potensi gelombang tinggi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, berpandangan bahwa tren kunjungan wisatawan mungkin tidak akan menunjukkan lonjakan drastis. Hal ini dikarenakan frekuensi libur panjang sebelumnya yang cukup banyak. Meski demikian, pihaknya tetap sigap dan telah berkoordinasi intensif dengan para pengelola wisata serta petugas SAR untuk mengantisipasi potensi peningkatan jumlah pengunjung. “SOP standar, tidak ada persiapan khusus,” kata Windu, menandakan prosedur keselamatan pantai yang sudah baku dan terintegrasi.

Windu menambahkan bahwa kawasan pantai menjadi magnet utama dengan persentase kunjungan mencapai 85 persen dari total destinasi wisata. Saat ini, Pantai Drini, Sadranan, dan Slili mendominasi daftar kunjungan terpadat di Gunungkidul. Meskipun pantai lain juga ramai, ketiganya menonjol sebagai favorit utama. Pihaknya berharap besar agar setiap wisatawan mematuhi rambu-rambu peringatan dan imbauan dari petugas. Kepatuhan ini krusial untuk meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan dan memastikan pengalaman liburan yang aman serta menyenangkan bagi semua yang menikmati keindahan pantai Gunungkidul.

Ringkasan

Libur sekolah diproyeksikan meningkatkan kunjungan ke pantai Gunungkidul, sehingga Satlinmas Rescue Istimewa menyiagakan 64 personel untuk mengantisipasi potensi gelombang tinggi hingga 2-4 meter. Wisatawan diimbau agar tidak berenang terlalu jauh ke tengah dan senantiasa memperhatikan rambu peringatan, khususnya zona Rip Current. Kepatuhan terhadap imbauan petugas SAR sangat ditekankan demi keselamatan pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul memprediksi kunjungan tidak akan melonjak drastis, namun koordinasi dengan pengelola dan SAR tetap dilakukan dengan SOP standar. Pantai menjadi daya tarik utama dengan 85 persen kunjungan, di mana Pantai Drini, Sadranan, dan Slili adalah destinasi terpadat. Diharapkan setiap wisatawan mematuhi rambu dan imbauan petugas untuk menjamin pengalaman liburan yang aman.

Baca Juga

Bagikan: