MERAUKE – Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan, Soleman Jambormias, menyoroti potensi besar wisata alam dan budaya di Papua Selatan yang sangat menjanjikan. Namun, ia menyayangkan bahwa potensi tersebut belum tergarap optimal sebagai sumber pendapatan asli daerah.
Jambormias menjelaskan bahwa tren pariwisata global menunjukkan pergeseran preferensi wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil penelitian, minat mereka kini lebih tertuju pada wisata alam dan budaya ketimbang pantai. Ia menegaskan, sekitar 90 persen dari potensi pariwisata berbasis alam dan budaya ini terkonsentrasi di Papua Selatan, sebuah peluang emas yang patut digarap serius, seperti disampaikannya saat ditemui di kantornya pada Selasa lalu.
Menanggapi hal ini, pihaknya telah merancang sebuah grand design komprehensif untuk pengembangan pariwariwisata Papua Selatan ke depan. Rancangan besar ini tidak hanya menjadi peta jalan strategis, melainkan juga bagian integral dari pencapaian visi dan misi Gubernur serta Wakil Gubernur Papua Selatan saat ini.
Fokus utama dalam pengembangan pariwisata ini adalah menjadikan seluruh potensi tempat wisata di setiap kabupaten sebagai destinasi wisata unggulan. Tujuan utamanya adalah menciptakan daya tarik yang kuat di berbagai lokasi, sehingga mampu mengundang lebih banyak pengunjung ke Papua Selatan.
Sebagai contoh konkret, situs pembuangan Bung Hatta di Boven Digoel menjadi salah satu prioritas yang akan dirombak. Selama ini, lokasi bersejarah ini dikategorikan sebagai cagar budaya. Namun, Jambormias berpendapat bahwa karena Bung Hatta adalah tokoh nasional dan bukan penduduk asli Boven Digoel, situs ini lebih tepat difungsikan sebagai destinasi wisata yang lebih luas. Rencananya, situs ini akan direvitalisasi dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti area kuliner, untuk meningkatkan daya tariknya bagi para wisatawan yang datang berkunjung.
Ringkasan
Kepala Dinas Pariwisata Papua Selatan, Soleman Jambormias, menyoroti potensi besar wisata alam dan budaya di wilayahnya yang belum tergarap optimal sebagai sumber pendapatan daerah. Ia menjelaskan bahwa 90 persen potensi pariwisata berbasis alam dan budaya terkonsentrasi di Papua Selatan, sejalan dengan tren global wisatawan mancanegara yang kini lebih memilih jenis wisata tersebut.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, pihaknya telah merancang grand design komprehensif pengembangan pariwisata. Tujuannya adalah menjadikan seluruh potensi tempat wisata sebagai destinasi unggulan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Sebagai contoh, situs pembuangan Bung Hatta di Boven Digoel akan direvitalisasi dan difungsikan sebagai destinasi wisata dengan fasilitas penunjang seperti area kuliner.