Menjelajahi Keindahan Gunung Gamping Tawangmangu: Permata Tersembunyi di Lereng Lawu
Rancak Media – Karanganyar, khususnya Tawangmangu yang berhawa sejuk di kaki Gunung Lawu, memang menyimpan segudang pesona wisata alam. Salah satu yang sayang untuk dilewatkan adalah Gunung Gamping, sebuah destinasi unik yang menawarkan perpaduan keindahan alam, legenda menarik, dan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Terletak di Desa Bandardawung, Kecamatan Tawangmangu, Gunung Gamping memukau dengan lanskap perbukitan kapur yang khas. Lokasinya pun sangat strategis, berada tepat di tepi jalan utama yang menghubungkan Matesih dengan Tawangmangu, sehingga mudah diakses oleh siapa saja.
Baca juga: Di Tegal Ada Lokasi Wisata Cocok Buat Hilangkan Pegal-pegal setelah Kerja, 43 Km dari Alun-alun Kota
Ketika melintasi jalan ini dari arah Matesih, sebuah joglo megah yang berdiri kokoh di puncak Gunung Gamping akan langsung menyambut kedatangan Anda. Pemandangan ini seolah menjadi gerbang menuju petualangan yang menanti.
Lebih dari sekadar pemandangan indah, Gunung Gamping juga menyimpan cerita rakyat yang menarik. Aziz Purwanto, Ketua Pokdarwis Dwi Hargo Gunung Gamping, menuturkan bahwa legenda ini berkaitan erat dengan kisah pewayangan, khususnya tokoh Gatotkaca dan raksasa Buto Ijo.
Konon, setelah menerima pukulan dahsyat dari Gatotkaca, kepala Buto Ijo hancur berkeping-keping. Serpihan otak Buto Ijo yang berwarna putih inilah yang dipercaya menjelma menjadi Gunung Gamping yang menjulang tinggi. Bahkan, taring Buto Ijo konon menjadi tanaman bawang-bawangan yang tumbuh di sekitar gunung.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap legenda ini, beberapa gazebo di area wisata Gunung Gamping diberi nama tokoh-tokoh pewayangan seperti Astina dan Amarta. Hal ini menciptakan suasana budaya yang kental dan menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Gunung Gamping menawarkan beragam aktivitas wisata yang menarik. Namun, daya tarik utama bagi para wisatawan adalah kesempatan untuk menyaksikan keindahan matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) dari satu lokasi yang sama. Pemandangan ini benar-benar memukau dan menjadi momen yang tak terlupakan.
Untuk menikmati keajaiban sunrise dan sunset, Anda perlu sedikit berusaha dengan menaiki beberapa anak tangga dari area parkir menuju puncak Gunung Gamping. Namun, jangan khawatir, jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar tiga hingga lima menit berjalan kaki. Kondisi anak tangga yang sudah diperbaiki juga menjamin keamanan dan kenyamanan selama pendakian.
Keunikan posisi Gunung Gamping yang strategis memungkinkan Anda untuk menikmati keindahan sunrise dan sunset tanpa terhalang oleh perbukitan lain. “Karena tempatnya tidak terhalang oleh perbukitan lain, jadi ya langsung bagus kelihatannya,” jelas Aziz, menekankan keunggulan geografis gunung ini.
Sebenarnya, tidak ada waktu khusus yang paling ideal untuk mengunjungi Gunung Gamping, karena hampir setiap saat menawarkan pemandangan yang memukau. Namun, Aziz menyarankan untuk datang di luar musim hujan. Selain kondisi jalan yang lebih aman dan tidak licin, pemandangan pun akan terlihat lebih jelas karena langit tidak tertutup awan mendung.
“Musim hujan itu kita enggak bisa lihat sunset dan sunrise. Enggak terlihat, ketutup awan,” tutur Aziz, menekankan pentingnya memilih waktu kunjungan yang tepat. Bagi para pemburu sunrise, waktu kedatangan terbaik adalah sekitar pukul 05.00 WIB, sementara momen paling indah untuk menyaksikan sunset yang memukau adalah antara pukul 17.15 hingga 18.00 WIB.
Pada hari yang cerah, Gunung Gamping akan memanjakan mata Anda dengan panorama yang luar biasa. Dari arah barat, gemerlap lampu Kota Solo terlihat dari kejauhan, bahkan siluet Gunung Merapi dan Merbabu dapat terlihat menghiasi cakrawala. Di sisi timur, keindahan alam Tawangmangu yang memukau dan keagungan Gunung Lawu menjadi daya tarik tersendiri, ditambah dengan pemandangan perbukitan hijau serta rumah-rumah penduduk yang tampak mengecil dari ketinggian, menciptakan perspektif yang unik dan menarik.
Pesona alam Gunung Gamping masih terasa sangat kuat karena belum banyak sentuhan perubahan dari pihak pengelola. Selain menikmati keindahan sunrise dan sunset, Anda juga dapat merasakan sensasi berkemah di area yang telah disediakan dengan biaya sewa tenda sebesar Rp 30.000. Namun, perlu dicatat bahwa akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), aktivitas berkemah untuk sementara waktu masih ditutup demi keamanan dan kesehatan bersama.
Di kawasan Gunung Gamping juga terdapat Goa Wisnu yang seringkali menjadi tujuan wisata religi. Biasanya, para peziarah datang untuk berdoa dan menyampaikan harapan sesuai dengan keyakinan mereka, mencari ketenangan serta keberkahan di tengah keheningan alam. Sementara itu, para wisatawan umum, yang sebagian besar adalah anak muda dari sekitar Karanganyar, lebih sering datang untuk berburu foto di berbagai spot instagramable yang telah disediakan oleh pengelola.
Beberapa spot menarik yang dapat dijadikan latar belakang foto yang memukau antara lain gazebo kecil yang unik, puncak bukit yang dapat dicapai dengan sedikit pendakian, serta instalasi kayu kreatif yang dibangun oleh pengelola. “Untuk sementara ini karena kita belum banyak pengembangannya, pengunjungnya hanya anak-anak muda yang senang foto-foto. Kita memanfaatkan alam saja. Ada gazebo, tebing-tebing di sekitar Gunung Gamping untuk foto-foto,” ungkap Aziz, menggambarkan fokus utama daya tarik saat ini.
Saat ini, pengelolaan tempat wisata Gunung Gamping dilakukan secara bersama-sama oleh Pokdarwis dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Mereka terus berupaya mengembangkan potensi wisata di Gunung Gamping, termasuk dalam hal peningkatan fasilitas demi kenyamanan para pengunjung. Saat ini, fasilitas yang tersedia masih terbatas pada toilet serta beberapa rambu peringatan untuk keselamatan para wisatawan.
Gunung Gamping menyambut kedatangan para wisatawan setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Kabar baiknya, harga tiket masuk ke kawasan wisata ini sangat terjangkau, hanya sebesar Rp 2.000 per orang. Selain itu, terdapat biaya parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
(TribunTrends.com/Kompas.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)
Ringkasan
Gunung Gamping di Tawangmangu menawarkan pesona wisata alam berupa perbukitan kapur dan legenda tokoh pewayangan. Terletak strategis di tepi jalan utama Matesih-Tawangmangu, destinasi ini terkenal dengan pemandangan matahari terbit dan terbenam yang memukau dari puncak gunung. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sekitar, termasuk pemandangan Kota Solo, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu.
Selain pemandangan alam, Gunung Gamping juga memiliki Goa Wisnu yang menjadi tujuan wisata religi. Aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah berkemah, meskipun saat ini masih ditutup karena PPKM. Dengan tiket masuk yang terjangkau, Gunung Gamping buka setiap hari dan dikelola oleh Pokdarwis serta Bumdes yang terus berupaya meningkatkan fasilitas.