Keindahan Tersembunyi Dunia: Seri Negara Paling Memorable

Masih di Amerika, tepatnya di Florida.

Berkunjung ke suatu tempat baru selalu menghadirkan cerita. Keindahan alam, keramahan penduduk lokal, dan suasana unik menjadi daya tarik tersendiri. Dari sekian banyak pengalaman, kunjungan ke Disney World di Orlando, Florida, menjadi salah satu yang paling berkesan.

Disney World di Florida adalah yang terbesar di dunia. Lebih dari sekadar taman bermain untuk anak-anak, Disney World menawarkan hiburan yang tak terlupakan bagi semua usia.

Pada kesempatan ketiga mengunjungi Amerika, Florida menjadi destinasi utama karena daya pikat Disney World yang terbagi menjadi empat resort utama:

* Animal Kingdom
* Epcot
* Magic Kingdom
* Disney Hollywood Studios

Saking luasnya, setiap resort membutuhkan waktu seharian penuh untuk dijelajahi.

Untuk memasuki dunia ajaib ini, tiket masuk diperlukan. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online untuk menghindari antrean panjang di depan pintu masuk. Kami memilih membeli tiket secara online, sehingga pagi-pagi sekali, tepat pukul 8, penjemputan sudah tiba.

Cory, seorang guide ramah, menyambut kami dengan minibus yang sudah terisi 15 penumpang. Bersama rombongan kami yang berjumlah enam orang, total ada 21 orang yang siap berpetualang.

Dalam perjalanan 40 menit menuju lokasi, Cory menawarkan untuk berbagi kisah tentang Walt Disney, sang visioner di balik dunia Disney. Walter Elias Disney, lahir di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901.

Tanpa ragu, semua penumpang serempak menjawab, “Setuju!”

Cory memulai ceritanya. Walt Disney berasal dari keluarga sederhana yang sering berpindah-pindah kota. Setelah berbagai upaya, ayah Walt Disney memutuskan untuk menetap di desa.

Namun, beberapa kali gagal panen memaksa ayahnya menjual pertanian dengan harga yang tidak seberapa. Dengan uang yang ada, ayahnya membeli sebuah perusahaan koran kecil yang tidak mampu menggaji karyawan. Akibatnya, seluruh anggota keluarga turut serta membantu menjalankan perusahaan tersebut.

Setiap pagi, Walt Disney bertugas mengantarkan koran ke kota dengan menumpang truk. Ia memikul sekarung koran yang beratnya melebihi berat badannya sendiri. Dalam kondisi kedinginan dan kelaparan, Walt Disney tidak mendapatkan upah karena ketidakmampuan ayahnya.

Di tengah perjuangannya, Walt Disney melihat banyak orang kaya yang duduk santai di depan rumah mereka sambil menikmati kopi hangat.

Perbedaan mencolok ini membuatnya bertanya-tanya. Walt Disney kemudian menyadari bahwa nasibnya berada di tangannya sendiri. Ia meyakini bahwa kesuksesan tergantung pada usahanya.

Walt Disney percaya bahwa harapan adalah kunci utama. Harapan adalah kekuatan dahsyat yang mendorong seseorang untuk meraih keberhasilan.

Dengan menciptakan cerita melalui gambar, sesuai dengan hobinya, Walt Disney akhirnya berhasil mewujudkan cita-citanya. Ia mendirikan taman impian bagi anak-anak di Anaheim, California.

Walt Disney, seorang motivator kelas dunia yang meninggal pada tahun 1966, telah mengubah hidup banyak orang dengan inspirasi dan harapan.

Di dinding Disney World tertulis:

“Kesuksesan akan terjadi bila kita berani menciptakan impian kita, meyakini sehingga menjadi kenyataan yang menarik kita kesana.”

Untuk meraih sukses, kita tidak perlu bergantung pada orang lain. Diri sendiri adalah kunci untuk mengubah hidup. Sesuai dengan peribahasa: “My destiny is in my hands and your destiny is in your hands.”

Kami mengunjungi keempat resort: Animal Kingdom, Magic Kingdom, Epcot, dan Disney Hollywood Studios.

Keempat resort ini menyimpan kenangan indah yang tak terlupakan.

Kesimpulannya:

Amerika, negara besar dan makmur, memiliki banyak tempat bersejarah dan mengagumkan yang patut dikenang.

Seperti kata pepatah: “Semakin banyak berjalan, semakin banyak pula yang dapat dilihat dan dijadikan sebagai pelajaran hidup yang berharga.”

Begitu pula dengan kunjungan kami ke Amerika Serikat.

Seperti biasanya, kami selalu bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan untuk menikmati impian yang menjadi kenyataan.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan diri membaca tulisan ini.

(Catatan tambahan: Tulisan ini murni cuplikan pengalaman pribadi kami berdua. Sama sekali tidak ada hubungan dengan dunia politik)

6 Juni 2025

Salam saya,

Roselina.