Yamaha Bikin Kacau! Quartararo Frustrasi di MotoGP Italia 2025

Ade Banteng

Pembalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mendalamnya usai menuntaskan seluruh rangkaian sesi balapan MotoGP Italia 2025. Akhir pekan di Sirkuit Mugello pada Minggu, 22 Juni 2025, yang seharusnya menjadi panggung keunggulannya, justru berubah menjadi mimpi buruk bagi sang pembalap berjuluk El Diablo tersebut.

Beranjak dari posisi keempat, Quartararo menghadapi tantangan berat sejak awal. Ia sempat mengalami dislokasi bahu akibat kecelakaan dalam sesi latihan bebas di hari pertama. Meskipun demikian, semangat juangnya tak luntur. Ia bahkan mampu mencatatkan waktu putaran tunggal yang sangat kompetitif, membuatnya berhak memulai balapan dari baris kedua.

Perjuangan keras Quartararo terlihat jelas, bahkan ketika ia harus berlutut menahan sakit di area gravel tikungan keempat setelah insiden. Upaya kerasnya di sesi kualifikasi memang membuahkan hasil, namun sayangnya, catatan waktu yang mumpuni itu tak cukup untuk membuat motor YZR-M1 dari pabrikan Iwata, Jepang, tampil memukau di lintasan balap.

Dalam balapan mini (sprint race) sepanjang 11 putaran, Quartararo justru gagal mendulang poin setelah hanya mampu finis di posisi ke-10, satu setrip di bawah zona poin minimal. Selepas sprint race, nada pesimistis mulai mencuat dari bibirnya. Ia bahkan tak yakin bisa merampungkan balapan utama dengan performa motornya yang jauh dari optimal.

Kekhawatiran utama Quartararo terpusat pada masalah ‘chattering’ yang terus menghantuinya di motor YZR-M1. Bagi yang belum familiar, chattering adalah frekuensi getaran abnormal pada mesin yang dapat disebabkan oleh ban belakang atau depan. Kondisi ini sering kali menjadi momok bagi pembalap, sebab kendala tersebut bisa memengaruhi stabilitas dan kendali motor, terutama saat dipacu dalam kecepatan tinggi.

Meskipun dihantui kecemasan, juara dunia MotoGP 2021 itu pada akhirnya berhasil merampungkan lomba utama sebanyak 23 putaran penuh. Namun, rasa kecewa tetap tak terhindarkan. Quartararo hanya mampu membawa pulang dua poin setelah finis di posisi ke-14. Dalam pernyataannya, ia tak segan menyebut MotoGP Italia 2025 sebagai sebuah bencana karena ketidakmampuannya tampil kompetitif di lintasan.

“Itu adalah sebuah bencana,” kata Quartararo, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Speedweek.com, menggambarkan betapa frustrasinya ia dengan kondisi motornya. Performa motor Yamaha menjadi sorotan utama rekan setim Alex Rins tersebut, di mana kelemahan terasa di berbagai aspek.

“Cengkeraman motor sangat buruk sepanjang akhir pekan ini,” jelas Quartararo. “Motornya tidak merespons seperti yang saya inginkan, perubahan arahnya lamban. Dan secara fisik, situasi itu menjadi sangat sulit terutama dengan bahu saya yang cedera,” imbuhnya, menyoroti kombinasi masalah teknis dan fisik yang ia alami.

Kurangnya kapabilitas motor Yamaha di Mugello membuatnya tak bisa mengulang ritme menjanjikan yang acap kali ia tunjukkan di sirkuit tersebut pada musim-musim sebelumnya. “Saya berharap lebih banyak di sini, terutama di Mugello, saya selalu cepat dan sekarang ini kami benar-benar tertinggal jauh,” ungkap Quartararo dengan nada pahit.

Ia juga menambahkan, “Secara fisik saya sudah mencapai batas maksimal, saya hampir tidak bisa mengontrol diri saat di braking zone. Saya harus melambat dengan sengaja untuk menghindari kecelakaan, ketika ban terlalu panas, perilaku motor berubah total. Di FP1, saya merasa paling baik dengan use tire (ban bekas), itu sudah menjelaskan semuanya,” papar Quartararo, memberikan gambaran detail tentang perjuangan dan limitasi yang dihadapinya.

Lebih lanjut, Fabio Quartararo menilai bahwa motor Yamaha YZR-M1 saat ini belum mampu bersaing untuk meraih kemenangan atau podium, bahkan untuk sekadar finis di lima besar. “Sangat menyenangkan bisa mencatatkan waktu yang cepat sesekali, tapi yang terpenting adalah saat balapan,” tegasnya. “Dan potensi motor kami saat ini tidak berada di posisi lima besar,” pungkasnya, menegaskan realitas pahit yang harus ia terima terkait performa motornya.

Ringkasan

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, mengungkapkan kekecewaan mendalamnya setelah MotoGP Italia 2025, menyebut akhir pekan itu sebagai “bencana”. Meskipun memulai dari posisi keempat dan menghadapi cedera bahu, performa motor YZR-M1-nya sangat jauh dari harapan. Ia gagal meraih poin di sprint race dan hanya finis ke-14 di balapan utama, membawa pulang dua poin saja.

Kekhawatiran utama Quartararo adalah masalah ‘chattering’ pada motor yang memengaruhi stabilitas dan kendali, ditambah buruknya cengkeraman dan respons motor yang lambat. Ia merasa motornya tidak mampu bersaing untuk meraih kemenangan atau bahkan finis di posisi lima besar. Quartararo menekankan bahwa potensi motor Yamaha saat ini jauh tertinggal dibandingkan yang ia harapkan di sirkuit Mugello.

Baca Juga

Bagikan: