Rancak Media – , Jakarta – ByteDance, perusahaan induk TikTok, dilaporkan tengah menyiapkan versi baru aplikasi pengedit video CapCut khusus untuk pengguna di Amerika Serikat. Langkah ini digadang-gadang merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mematuhi regulasi di negara tersebut.
Peraturan itu mewajibkan ByteDance melepas kepemilikan atas TikTok dan aset-aset lainnya di AS, jika tidak ingin dilarang beroperasi di negara tersebut. Mengutip Tech Crunch, peluncuran aplikasi CapCut ini beriringan dengan pengembangan versi baru TikTok yang juga ditujukan khusus untuk pasar AS. Rencana ini juga menyusul rencana penjualan TikTok kepada sekelompok investor lokal.
Saat ini CapCut merupakan salah satu aplikasi video paling populer dengan lebih dari 1 miliar unduhan di Google Play Store. Di App Store AS untuk perangkat iOS, CapCut bahkan menempati posisi teratas, mengalahkan aplikasi besar seperti Instagram dan YouTube. Sejauh ini, belum ada kepastian apakah ByteDance akan menerapkan hal yang sama untuk layanan lain, seperti Lemon8 dan Gauth.
Aplikasi baru TikTok kabarnya akan dirilis pada 5 September mendatang. Setelah peluncuran, pengguna TikTok di AS diwajibkan beralih ke aplikasi baru. Adapun aplikasi lama yang saat ini beredar akan dihapus dari toko aplikasi di Negeri Abang Sam, kemudian sepenuhnya berhenti beroperasi pada Maret tahun depan.
“Jika ini benar-benar terjadi, akan ada banyak pemberitahuan untuk orang-orang agar beralih sebelum tenggat waktu itu,” begitu kutipan ulasan GSM Arena pada 7 Juli lalu.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa ‘sekelompok orang yang sangat kaya’ akan membeli operasi TikTok di AS dari ByteDance. Identitas para calon pembeli belum diumumkan, namun Trump menjanjikan informasi ini bakal dibuka pada akhir Juli 2025.
Pilihan Editor: Atasi Banjir, Jakarta Akan Rehabilitasi 7 Ribu Hektare Lahan di Puncak