Geger! Apple & Google Didemo Hapus DeepSeek dari App Store

Ade Banteng

Rancak Media JAKARTA — Regulator perlindungan data Jerman telah secara resmi mendesak raksasa teknologi Apple dan Google untuk segera menghapus aplikasi besutan startup AI asal Tiongkok, DeepSeek, dari toko aplikasi mereka di negara tersebut. Permintaan mendesak ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran serius terkait perlindungan data pengguna, sebuah isu sensitif yang juga telah memicu tindakan serupa di beberapa negara lain di dunia.

Meike Kamp, Komisioner Perlindungan Data Negeri Bavarian, menegaskan bahwa desakan ini muncul karena DeepSeek diduga melakukan transfer data pribadi pengguna secara ilegal ke Tiongkok. Kini, dua perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat tersebut diwajibkan untuk meninjau permintaan ini dengan cepat dan memutuskan apakah akan memblokir aplikasi DeepSeek di wilayah Jerman. Pihak Google telah mengonfirmasi penerimaan pemberitahuan dan sedang dalam proses peninjauan, sementara DeepSeek dan Apple belum memberikan tanggapan resmi.

Mengacu pada kebijakan privasinya, DeepSeek memang menyimpan berbagai data pribadi pengguna, termasuk permintaan ke program AI-nya dan berkas yang diunggah, di server yang berlokasi di Tiongkok. Kamp menyatakan, “DeepSeek belum mampu memberikan bukti meyakinkan kepada lembaga saya bahwa data pengguna asal Jerman terlindungi di Tiongkok pada tingkat yang setara dengan Uni Eropa.” Hal ini krusial mengingat otoritas Tiongkok memiliki hak akses yang sangat luas terhadap data pribadi dalam lingkup pengaruh perusahaan-perusahaan di negara tersebut. Keputusan ini diambil setelah DeepSeek gagal memenuhi permintaan regulator pada Mei 2025 untuk mematuhi persyaratan transfer data non-Uni Eropa atau menarik aplikasinya secara sukarela.

Sebagai informasi, DeepSeek sempat mengguncang industri teknologi pada Januari lalu dengan klaim ambisiusnya yang berhasil mengembangkan model AI yang diklaim mampu menyaingi performa buatan perusahaan-perusahaan AS seperti OpenAI (pengembang ChatGPT) dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Namun, popularitas startup AI ini segera diikuti oleh sorotan tajam di AS dan Eropa terkait kebijakan keamanannya, khususnya yang menyangkut pengelolaan data pribadi.

Kekhawatiran terhadap aplikasi AI DeepSeek bukanlah insiden terisolasi di Jerman, melainkan bagian dari gelombang pengawasan global yang lebih luas. Di Italia, aplikasi ini telah diblokir dari toko aplikasi sejak awal tahun karena dianggap kurang transparan mengenai penggunaan data pribadi. Sementara itu, pemerintah Belanda secara tegas melarang penggunaannya pada perangkat pemerintah, dan Belgia merekomendasikan para pejabatnya untuk menghindari aplikasi tersebut. Di Spanyol, meskipun belum ada larangan formal, lembaga perlindungan konsumen setempat pada Februari lalu telah mendesak badan perlindungan data pemerintah untuk menyelidiki potensi ancaman dari DeepSeek. Berbeda dengan negara-negara Eropa, Pemerintah Inggris masih menyatakan penggunaan DeepSeek sebagai pilihan pribadi masyarakat umum, namun tetap berkomitmen untuk memantau potensi ancaman terhadap keamanan nasional dan data warga Inggris dari segala sumber. Di Negeri Paman Sam, para legislator berencana untuk mengajukan rancangan undang-undang yang akan melarang lembaga eksekutif AS menggunakan model AI buatan Tiongkok, menunjukkan eskalasi kekhawatiran pada tingkat kebijakan yang lebih tinggi.

: AS Tuding DeepSeek Bantu Operasi Militer dan Intelijen China

: Pengguna PC Harap Hati-Hati! Ada Malware Baru dari Aplikasi Palsu DeepSeek

: Korea Selatan Melunak Terhadap Startup AI China DeepSeek

Ringkasan

Regulator perlindungan data Jerman telah mendesak Apple dan Google untuk menghapus aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi mereka di negara tersebut. Desakan ini dilatarbelakangi kekhawatiran serius terkait transfer data pribadi pengguna secara ilegal ke Tiongkok, di mana DeepSeek menyimpan data di servernya. DeepSeek belum mampu membuktikan data pengguna Jerman terlindungi setara standar Uni Eropa, sehingga Google kini sedang meninjau permintaan tersebut.

Isu ini bukan terisolasi di Jerman, melainkan bagian dari pengawasan global. Italia telah memblokir aplikasi DeepSeek, sementara Belanda dan Belgia melarang atau merekomendasikan pejabatnya untuk menghindari. Kekhawatiran serupa juga muncul di Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat, yang menunjukkan peningkatan perhatian terhadap potensi ancaman data dan keamanan nasional dari AI buatan Tiongkok.

Baca Juga

Bagikan: