Restart HP: Mitos atau Fakta? Ini Jawabannya!

Ade Banteng

Rancak Media – , Jakarta – Melakukan restart atau memulai ulang ponsel sering menjadi solusi cepat saat perangkat mengalami kendala seperti lag, aplikasi tiba-tiba mogok, atau sinyal yang menghilang. Namun, lebih dari sekadar perbaikan instan, banyak pakar teknologi kini sepakat bahwa kebiasaan ini juga menyimpan manfaat krusial, bahkan saat ponsel dalam kondisi prima.

Menurut laporan dari ZDNET, proses restart berfungsi layaknya penyegaran menyeluruh bagi sistem. Langkah ini secara efektif menutup semua aplikasi yang berjalan di latar belakang tanpa disadari, menstabilkan suhu internal perangkat, mengatasi gangguan memori sementara, dan mereset sistem untuk memastikan performa yang lebih mulus dan responsif.

Pentingnya kebiasaan ini bahkan diakui oleh institusi keamanan sekelas National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat. Dalam dokumen mereka yang bertajuk Mobile Device Best Practices, NSA secara eksplisit merekomendasikan untuk me-restart ponsel setidaknya seminggu sekali sebagai upaya pengamanan ekstra yang proaktif.

Manfaat Restart Ponsel

Dikutip dari laman Family Handyman, berikut adalah beberapa keuntungan signifikan yang bisa Anda dapatkan dengan me-restart ponsel secara berkala:

1. Memperkuat Keamanan Digital

NSA secara khusus menyoroti bahwa me-restart ponsel secara teratur dapat menjadi tameng efektif untuk mencegah serangan siber canggih seperti spear phishing dan zero-click exploits yang seringkali sulit terdeteksi. Lebih lanjut, Asurion, perusahaan reparasi gawai terkemuka, menambahkan bahwa kebiasaan ini turut berkontribusi pada pengurangan risiko kerusakan perangkat keras, memperpanjang usia pakai baterai, dan menjaga performa sistem tetap optimal.

2. Kinerja Lebih Ringan dan Responsif

Jake Moore, seorang penasihat keamanan siber global dari ESET, menggarisbawahi bahwa memulai ulang perangkat secara berkala dapat secara drastis meningkatkan pengalaman penggunaan harian. “Me-restart ponsel bisa menjadi kunci untuk mengatasi berbagai gangguan seperti masalah koneksi, kinerja yang melambat, dan berbagai error lainnya,” jelasnya.

Dalam aktivitas sehari-hari, meskipun aplikasi telah ditutup, banyak proses kecil seringkali masih berjalan tersembunyi di balik layar. Jejak digital berupa data sementara atau cache ini dapat terus menumpuk dan secara bertahap menguras memori perangkat. Proses restart bertindak sebagai tombol reset universal, menghentikan semua proses tersembunyi ini secara menyeluruh, membersihkan jejak digital, dan memberikan ruang baru bagi sistem untuk beroperasi dengan lebih cepat dan lancar.

3. Baterai Lebih Awet

Semakin banyak aplikasi dan proses yang berjalan simultan di latar belakang, semakin besar pula konsumsi daya baterai. Dengan melakukan restart, semua aplikasi yang mungkin tersembunyi di latar belakang akan tertutup sempurna, sehingga secara signifikan mengurangi beban kerja pada baterai dan memperpanjang masa pakainya.

Apakah Berpengaruh Signifikan?

Meskipun banyak pihak mengamini sederet manfaat restart, laman Android Authority menyoroti bahwa hingga kini belum ada uji ilmiah komprehensif yang secara definitif membuktikan bahwa ponsel yang rutin dimatikan memiliki performa jangka panjang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang terus menyala.

Beberapa analis juga berpendapat bahwa restart seringkali hanya memberikan solusi sementara. Performa ponsel mungkin memang terasa lebih cepat dan responsif sesaat setelah di-restart, namun masalah mendasar seperti aplikasi yang bermasalah atau konflik sistem yang lebih dalam mungkin masih tetap ada dan akan muncul kembali.

Faktanya, ponsel modern, baik yang berbasis Android maupun iOS, telah dilengkapi dengan sistem manajemen yang sangat canggih. Sistem operasi ini kini mampu secara otomatis menutup aplikasi yang tidak aktif, membersihkan cache, dan mengoptimalkan penggunaan memori secara mandiri tanpa perlu campur tangan pengguna.

Bahkan, tindakan menutup aplikasi secara manual melalui daftar aplikasi terbaru kini dianggap tidak lagi diperlukan. Sistem operasi modern jauh lebih cerdas dalam menentukan kapan harus menghentikan proses tertentu agar tidak membebani RAM dan baterai, membuat intervensi manual menjadi berlebihan.

Berapa Kali Sebaiknya Ponsel Di-restart?

Berbagai sumber merekomendasikan bahwa me-restart ponsel setidaknya seminggu sekali adalah frekuensi yang cukup optimal. Anda tidak perlu melakukannya setiap hari. Proses ini hanya membutuhkan waktu singkat, sekitar satu hingga dua menit, namun dapat memberikan manfaat signifikan dari sisi keamanan dan stabilitas perangkat.

Namun, jangan merasa bersalah jika sesekali Anda lupa melakukannya. Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa ponsel akan “rusak” hanya karena tidak rutin di-restart. Justru risiko lain seperti terjatuh, terkena air, atau terserang virus jauh lebih perlu untuk diwaspadai dan dihindari.

Pilihan Editor: Perbedaan Reboot dan Restart Serta Manfaat Melakukannya

Ringkasan

Melakukan restart atau memulai ulang ponsel sering menjadi solusi cepat untuk mengatasi berbagai masalah seperti lag dan sinyal hilang. Kebiasaan ini menawarkan manfaat krusial seperti menyegarkan sistem dengan menutup aplikasi latar belakang, menstabilkan suhu, dan membersihkan memori sementara untuk performa yang lebih mulus dan responsif. Manfaat utamanya meliputi peningkatan keamanan digital, kinerja yang lebih ringan, serta baterai yang lebih awet, bahkan National Security Agency (NSA) merekomendasikan restart setidaknya seminggu sekali.

Meskipun demikian, belum ada uji ilmiah komprehensif yang membuktikan performa jangka panjang ponsel yang rutin di-restart jauh lebih baik secara definitif. Ponsel modern kini dilengkapi sistem manajemen canggih yang secara otomatis menutup aplikasi tidak aktif dan mengoptimalkan memori secara mandiri. Oleh karena itu, melupakan restart sesekali tidak akan merusak ponsel, karena risiko lain seperti terjatuh atau terserang virus jauh lebih perlu diwaspadai.

Baca Juga

Bagikan:

Tags