Mantan juara dunia MotoGP, Casey Stoner, secara tegas menyatakan bahwa kehadiran Marc Marquez telah menjadi persoalan besar bagi seluruh pembalap musim ini. Pendapat ini tidak terkecuali bagi Francesco Bagnaia, yang tampaknya kesulitan bersaing dengan rekan barunya di tim pabrikan Ducati. Menurut Stoner, keunggulan Marquez terletak pada kemampuannya menemukan performa optimal dari motor Ducati, suatu pencapaian yang hingga kini belum bisa ditandingi oleh pembalap lain di grid.
“Saya pikir saat ini Marc menciptakan masalah yang sama bagi semua orang di paddock. Bukan hanya untuk Pecco,” ujar Stoner kepada Sky Italia. Komentar ini menyoroti bagaimana Marquez telah mengubah dinamika kompetisi, menempatkan tekanan signifikan pada setiap rivalnya, bukan hanya pada sang juara bertahan.
Namun demikian, legenda MotoGP tersebut juga melihat dominasi Marquez sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar tantangan; ia menganggapnya sebagai sebuah peluang berharga untuk pertumbuhan. Berada dalam satu garasi dengan pembalap sekaliber Marquez, menurut Stoner, dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Bagnaia untuk meningkatkan kemampuannya.
“Saya pikir ini juga bisa menjadi keuntungan bagi Pecco. Anda selalu belajar di saat-saat terburuk Anda,” kata Stoner. Ia menambahkan, “Jika dia bisa menyerap sebanyak mungkin informasi tahun ini, itu bisa berguna untuk musim depan.” Pandangan ini menekankan pentingnya proses adaptasi dan pembelajaran dalam situasi sulit, yang diharapkan dapat memperkuat Bagnaia di masa mendatang.
Dominasi Marc Marquez musim ini memang tidak terbantahkan. Ia telah meraih kemenangan dalam 9 dari 13 balapan utama, bahkan mencatatkan 12 kemenangan beruntun termasuk Sprint Race. Torehan impresif ini membuatnya kini memimpin klasemen MotoGP dengan keunggulan telak 142 poin, jauh meninggalkan para pesaingnya.
Kontras dengan performa Marquez, pesaing terdekatnya di puncak klasemen bukanlah Francesco Bagnaia, melainkan adik kandungnya sendiri, Alex Marquez, yang berkompetisi bersama Gresini Racing dengan motor Ducati GP24. Bagnaia sendiri kini tertinggal 55 poin dari Alex, dan baru mengantongi satu kemenangan musim ini—sebuah kemenangan yang diraih di Circuit of the Americas (COTA) setelah Marquez terjatuh saat memimpin balapan.
Sebagai juara dunia MotoGP dua musim berturut-turut pada 2023 dan 2024, Bagnaia tentu memulai musim ini dengan ekspektasi yang sangat tinggi. Sayangnya, harapan tersebut belum sepenuhnya terwujud, lantaran performanya justru menunjukkan penurunan signifikan sejak memasuki paruh kedua musim balapan.
Salah satu contoh nyata kemunduran performanya terlihat di Red Bull Ring, Austria. Sirkuit yang sebelumnya menjadi saksi tiga kemenangan beruntunnya itu, kini hanya melihat Bagnaia finis di posisi kedelapan, padahal ia sempat berada di posisi kedua. Stoner berpendapat bahwa performa Bagnaia tidak sepenuhnya buruk, namun tekanan mental dan kompetitif yang diakibatkan oleh kehadiran Marquez di tim yang sama telah membuat situasinya jauh lebih kompleks. Meskipun demikian, Stoner tetap optimistis; ia meyakini bahwa dengan kerja keras yang konsisten, peluang Bagnaia untuk bangkit kembali masih sangat terbuka.
“Selama Anda terus mencoba dan berusaha, Anda bisa mendapatkan sesuatu,” pungkas Casey Stoner, memberikan semangat agar Bagnaia terus berjuang menghadapi tantangan besar ini. Pesan ini menjadi pengingat bahwa ketekunan adalah kunci untuk mengatasi masa sulit dalam dunia MotoGP yang sangat kompetitif.
Ringkasan
Mantan juara dunia MotoGP, Casey Stoner, menyatakan bahwa Marc Marquez telah menjadi masalah besar bagi seluruh pembalap musim ini, termasuk Francesco Bagnaia, karena kemampuannya menemukan performa optimal dari motor Ducati. Meski demikian, Stoner menganggap dominasi Marquez sebagai peluang berharga bagi Bagnaia untuk meningkatkan kemampuannya. Marquez telah menunjukkan dominasi tak terbantahkan, memimpin klasemen MotoGP dengan keunggulan telak 142 poin setelah meraih 9 kemenangan dari 13 balapan utama.
Kontras dengan performa Marquez, Francesco Bagnaia menunjukkan penurunan signifikan di paruh kedua musim dan baru mengantongi satu kemenangan. Bagnaia kini tertinggal jauh di klasemen, bahkan dari Alex Marquez. Meskipun menghadapi tekanan kompetitif, Stoner tetap optimistis bahwa Bagnaia masih memiliki peluang untuk bangkit kembali melalui kerja keras yang konsisten.