Piala Dunia Klub Dirombak! Real Madrid Mendukung, UEFA Meradang?

Nautonk

FIFA berencana mengubah format salah satu turnamen besarnya, Piala Dunia Klub, sebuah langkah yang berpotensi memicu kemarahan UEFA.

Desakan untuk merombak format Piala Dunia Klub ini mencuat dari Real Madrid, salah satu peserta yang akan berlaga di edisi perdana ajang tersebut. Tidak hanya Real Madrid, beberapa klub raksasa Eropa lainnya seperti Barcelona, Manchester United, Liverpool, dan Napoli, yang tidak berpartisipasi dalam edisi perdana, juga turut mendesak FIFA untuk melakukan perubahan signifikan pada format turnamen.

Inti dari desakan yang disampaikan Real Madrid dan klub-klub lain adalah keinginan untuk menggelar ajang ini setiap dua tahun sekali. Tuntutan ini lahir dari besarnya pendapatan yang berhasil diraih oleh klub-klub peserta edisi perdana Piala Dunia Klub pada musim panas 2025. Sebagai gambaran, Chelsea, sang juara edisi perdana, dilaporkan meraup pendapatan fantastis sebesar 85 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,8 triliun.

Pendapatan yang menggiurkan tersebut secara alami memicu ketertarikan klub-klub lain, mendorong mereka untuk mengadakan pembicaraan dengan FIFA demi mengubah format kompetisi. Laporan menyebutkan bahwa diskusi ini telah berlangsung pada Juni lalu di Miami, di mana permintaan tersebut mulai dipertimbangkan serius oleh FIFA.

Meski demikian, FIFA diperkirakan tidak akan terburu-buru dalam merealisasikan perubahan ini dalam waktu dekat. Kabarnya, induk sepak bola dunia tersebut mempertimbangkan untuk menggelarnya setelah edisi 2029, dengan kemungkinan dimulai pada tahun 2031. Penundaan ini tidak terlepas dari kalender internasional yang telah ditetapkan FIFA, mengingat organisasi tersebut terikat nota kesepahaman dengan UEFA yang telah diteken dua tahun lalu, yang mengatur jadwal internasional hingga 2030, sehingga FIFA tidak dapat menambah pertandingan untuk ajang ini.

Di sisi lain, desakan dari Real Madrid dan klub-klub lainnya agar Piala Dunia Klub digelar dua tahun sekali berpotensi besar membuat UEFA naik pitam. Pasalnya, untuk mewujudkan agenda tersebut, FIFA berencana menghapus kalender internasional pada bulan Juni. Wacana ini tentu saja memicu kemarahan UEFA, mengingat induk sepak bola Uni-Eropa itu telah menjadwalkan bulan Juni untuk menggelar babak gugur UEFA Nations League.

Tidak hanya frekuensi penyelenggaraan, FIFA juga kabarnya akan memperbanyak jumlah klub yang akan berpartisipasi di Piala Dunia Klub selanjutnya. Mirip dengan format Piala Dunia antarnegara, ajang tersebut nantinya akan diperluas dari 32 klub menjadi 48 klub yang bertanding.

Liam Delap Tegaskan Chelsea Masih Lapar Gelar usai Juara Piala Dunia Klub 2025

Sebagai informasi, Piala Dunia Klub merupakan turnamen besutan FIFA yang telah digagas sejak akhir tahun 2016. Awalnya, turnamen ini hanya mempertemukan jawara masing-masing benua beserta tuan rumah penyelenggara setiap tahunnya. Namun, FIFA kemudian memilih untuk mengubah formatnya menjadi 32 klub peserta dan menggeser edisi sebelumnya menjadi Piala Interkontinental.

Pada edisi perdana dengan format baru yang digelar pada musim panas 2025 di Amerika Serikat, FIFA sukses besar. Kesuksesan ini terlihat dari pendapatan yang berhasil dicapai, yakni menembus angka 2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp32,4 triliun.

Ini Pembagian Hadiah Uang Piala Dunia Klub 2025, Chelsea Pulang Paling Tajir, Auckland City Kebobolan 17 Gol Dibayar Rp87 Miliar

Ringkasan

FIFA berencana merombak format Piala Dunia Klub, sebuah langkah yang berpotensi memicu ketegangan dengan UEFA. Desakan untuk perubahan, terutama agar turnamen digelar setiap dua tahun, muncul dari Real Madrid dan klub-klub raksasa Eropa lainnya. Tuntutan ini didorong oleh pendapatan fantastis yang diraih klub peserta dari edisi perdana format baru pada 2025, yang sukses besar dengan pendapatan mencapai $2 miliar.

Meskipun demikian, FIFA diperkirakan baru akan merealisasikan perubahan setelah tahun 2029 karena terikat kalender internasional yang telah ditetapkan. Rencana penyelenggaraan dua tahun sekali ini berpotensi membuat UEFA marah karena FIFA berencana menghapus kalender internasional Juni, yang digunakan UEFA untuk menggelar babak gugur Nations League. FIFA juga dikabarkan akan memperluas jumlah klub peserta dari 32 menjadi 48, mirip dengan Piala Dunia antarnegara.

Baca Juga

Uh-oh! It looks like you're using an ad blocker.

Our website relies on ads to provide free content and sustain our operations. By turning off your ad blocker, you help support us and ensure we can continue offering valuable content without any cost to you.

We truly appreciate your understanding and support. Thank you for considering disabling your ad blocker for this website