Blak-blakan! Rashford Ungkap Kekecewaan Rencana Jangka Panjang MU

Nautonk

Advertisement

Pemain baru Barcelona, Marcus Rashford, melancarkan kritik tajam terhadap mantan klubnya, Manchester United. Dalam sebuah wawancara eksklusif di siniar populer “Rest is Football” bersama legenda sepak bola Inggris Gary Lineker dan mantan pemain Manchester City Micah Richards, Rashford menggambarkan kondisi Manchester United sebagai “No Man’s Land” atau Tanah Tak Bertuan.

Menurut Rashford, akar permasalahan utama Manchester United terletak pada ketiadaan rencana jangka panjang yang konsisten. Ia menyatakan bahwa klub tersebut sering kali hanya bertindak reaktif terhadap situasi, merekrut pemain hanya untuk menyesuaikan diri dengan sistem tertentu yang kemudian arahnya selalu berubah. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara yang dikutip Sky Sport pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Kritik pedas ini muncul tak lama setelah Rashford merampungkan masa peminjaman suksesnya di Aston Villa pada paruh kedua musim 2024/25. Kini, ia telah resmi bergabung dengan raksasa Catalan, Barcelona, dengan status pinjaman hingga akhir musim 2025-2026, yang juga dilengkapi opsi pembelian permanen senilai sekitar 30-40 juta euro.

Advertisement

Rashford meyakini bahwa klub-klub yang sukses selalu berpegang pada prinsip bermain yang jelas, sebuah filosofi yang wajib diikuti oleh setiap pelatih dan pemain baru. Namun, ia merasa Manchester United belum mampu memulai transisi fundamental karena tidak memiliki gaya bermain yang konsisten di semua level klub. “Ide transisi itu sendiri belum dimulai. Untuk memulainya, Anda harus membuat rencana dan berkomitmen pada rencana itu,” tegas pemain jebolan akademi Setan Merah ini.

Meskipun mengakui bahwa Manchester United memiliki pelatih dan pemain berkualitas, Rashford menilai klub tersebut masih jauh dari standar yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar Liga Inggris. “Kami berada di bawah standar yang dianggap layak untuk United. Namun, bila Anda mundur dan melihat situasinya, apa yang bisa diharapkan?” ujarnya, menyiratkan kekecewaan yang mendalam.

Dalam wawancara yang sama, Rashford juga sempat mengulas pandangannya tentang beberapa pelatih yang pernah membentuk kariernya di Old Trafford, termasuk Louis van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer. Ia secara khusus memuji pendekatan pragmatis Jose Mourinho yang selalu mengedepankan kemenangan, meskipun berbeda dengan filosofi sepak bola indah ala Van Gaal.

“Jose tidak peduli bagaimana kami bermain, asalkan menang. Awalnya, saya kesal karena kami tidak bermain bagus meski menang. Tapi setelah enam bulan, saya belajar menghormati pendekatannya,” kenang Rashford, menunjukkan kedewasaan dalam memahami berbagai filosofi kepelatihan.

Menariknya, Rashford tidak menyebut nama pelatih seperti Ruben Amorim atau Erik ten Hag dalam daftar pelatih yang memengaruhi kariernya. Hal ini semakin memperkuat spekulasi terkait keputusannya meninggalkan klub, terutama setelah ia tidak lagi masuk dalam rencana jangka panjang pelatih Ruben Amorim di Old Trafford.

Di Barcelona, Marcus Rashford telah menunjukkan performa menjanjikan. Ia bahkan berhasil mencetak gol debutnya dalam kemenangan telak 5-0 atas Daegu FC pada laga pramusim di Korea Selatan. Rashford kini menatap masa depan dengan optimisme tinggi, bertekad membantu klub asuhan Hansi Flick itu meraih berbagai trofi, termasuk gelar Liga Champions yang menjadi target utama. Lebih dari itu, pindah ke Barcelona juga menjadi langkah strategis baginya untuk menjaga peluang kembali ke skuad Timnas Inggris menjelang ajang Piala Dunia mendatang.

Pilihan Editor: Di Balik Retaknya Hubungan Gianluigi Donnarumma dan PSG

Ringkasan

Pemain baru Barcelona, Marcus Rashford, melancarkan kritik tajam terhadap mantan klubnya, Manchester United, menyebutnya sebagai “Tanah Tak Bertuan”. Ia menyoroti ketiadaan rencana jangka panjang yang konsisten serta filosofi bermain yang jelas di semua level klub, membuat MU hanya bertindak reaktif. Rashford menilai United, meski punya pemain dan pelatih berkualitas, masih jauh dari standar yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar.

Kritik ini disampaikan setelah Rashford menyelesaikan masa pinjamannya di Aston Villa dan resmi bergabung dengan Barcelona sebagai pinjaman. Rashford tidak menyebutkan pelatih seperti Ruben Amorim dalam wawancaranya, menguatkan spekulasi bahwa ia tidak masuk rencana jangka panjang klub. Kini di Barcelona, Rashford tampil menjanjikan dan berharap dapat meraih trofi serta menjaga peluangnya untuk Timnas Inggris.

Advertisement

Baca Juga

Tags