Timnas voli putri Indonesia U-21 diharapkan mampu meraih kemenangan krusial pada babak penyisihan grup Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025. Debut di ajang bergengsi ini membawa harapan besar bagi skuad Merah Putih.
Dalam persaingan ketat di Pul A, Indonesia akan berhadapan dengan lawan-lawan tangguh seperti Vietnam, Argentina, Kanada, Serbia, dan Puerto Riko. Dari deretan tim tersebut, laga perdana melawan Vietnam menjadi sorotan utama, dinilai sebagai peluang terbesar bagi Junaida Santi dkk untuk mengamankan kemenangan awal.
Duel pembuka antara timnas voli putri U-21 Indonesia dan Vietnam dijadwalkan berlangsung di Jawapos Arena pada Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 19.00 WIB. Pertandingan ini diprediksi akan berjalan sengit, mengingat kedua tim sama-sama berstatus debutan di turnamen dunia ini, menambah elemen ketidakpastian dan semangat pembuktian.
Pelatih timnas voli putri U-21, Marcos Sugiyama, mengakui bahwa laga perdana kontra Vietnam tidak akan mudah. Meskipun ia telah memiliki gambaran mengenai kekuatan tim Vietnam, Sugiyama memperkirakan pertandingan tersebut akan menguras fisik para pemainnya. Hal ini disebabkan Vietnam memiliki pengalaman bertanding di level Asia, terbukti dengan capaian peringkat kelima pada Kejuaraan Voli Asia U-20 2024 di Jiangmen, China.
“Karena lawan kami adalah tim kuat di AVC (Asia), tapi kami juga dalam kondisi baik menuju laga perdana,” tegas Marcos Sugiyama setelah sesi latihan di Jawa Pos Arena pada Rabu malam, 6 Agustus 2025, menunjukkan optimisme di tengah kewaspadaan.
Secara keseluruhan, Sugiyama menyatakan bahwa para pemainnya sudah siap tempur. Sayangnya, satu pemain kunci, Waode Ardiana, tidak dapat didaftarkan karena mengalami cedera pergelangan kaki terkilir dalam laga uji coba terakhir melawan Jepang. “Engkelnya terkilir, kami sangat menyesali karena dia tampil bagus,” ungkap Marcos dengan nada prihatin. Namun, di luar Waode, seluruh penggawa tim dalam kondisi fit, termasuk bintang Proliga 2025 dan MVP, Junaida Santi, yang siap memimpin tim.
Kepercayaan diri tim juga tumbuh berkat hasil uji coba yang memuaskan. Indonesia U-21 berhasil menorehkan kemenangan 4-1 atas Cile (2/8/2025) dan 2-1 atas Korea Selatan (3/8/2025), meskipun sempat menelan satu kekalahan 1-3 dari Jepang (4/8/2025). Penampilan mereka bahkan mendapat penilaian positif dari pelatih tim Jepang, menunjukkan potensi besar yang dimiliki skuad Garuda Pertiwi ini.
Marcos Sugiyama menekankan bahwa tidak ada target khusus yang membebani tim. Filosofinya adalah fokus pada setiap laga dan memberikan penampilan terbaik, siapa pun lawannya. “Tak ada target khusus. Target di tiap laga, day-by-day, tampilkan yang terbaik siapa pun lawannya,” tuturnya, menanamkan mentalitas progresif.
Pentingnya laga melawan Vietnam semakin terasa mengingat empat tim lainnya di Pul A—Argentina, Kanada, Serbia, dan Puerto Riko—memiliki pengalaman lebih di Kejuaraan Dunia level kelompok usia sebelumnya, setelah berpartisipasi di Kejuaraan Dunia Voli U-19 pada tahun 2023. Oleh karena itu, kemenangan atas Vietnam akan menjadi modal penting untuk membangun momentum.
“Persiapan kami selama tiga bulan terakhir cukup baik, dan menantang buat kami. Kami percaya proses, dan proses itu masih terus berlanjut,” kata Marcos, menggambarkan dedikasi dan perjalanan panjang tim. Hal senada disampaikan oleh kapten tim, Afra, yang menegaskan kesiapan tim menghadapi laga perdana dan pertandingan selanjutnya, tanpa dibebani target muluk-muluk dari tim pelatih.
Pihak PBVSI melalui Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi, Loudry Maspaitella, turut memberikan dukungan. Ia menegaskan bahwa para pemain harus mengambil setiap pengalaman yang didapat di kejuaraan dunia, termasuk menghadapi fisik dan postur tim-tim asal Eropa yang jauh lebih menjulang. “Pengalaman harus diambil pemain-pemain putri junior kita,” ujar Loudry, yang juga menjabat sebagai manajer tim Indonesia U-21. Ia menambahkan, “Mereka bisa melihat di ruang makan, betapa tingginya pemain-pemain Eropa, di kompetisi Indonesia pemain tidak setinggi itu, pasti ya memang lebih berat.”
Maka dari itu, pengurus PBVSI menetapkan target yang realistis dan tidak muluk-muluk. Harapannya, timnas voli putri U-21 Indonesia setidaknya dapat terhindar dari posisi juru kunci pada fase grup. “Bapak Ketua Umum (Imam Sudjarwo) sudah menyampaikan kepada mereka, kami memberikan target sewajarnya saja. Artinya kalau bisa jangan sampai juru kunci, 16 besar sudah prestasi yang cukup baik,” pungkas Loudry, menyoroti pentingnya mencapai tahap 16 besar sebagai capaian yang membanggakan.
Ringkasan
Timnas voli putri Indonesia U-21 akan menjalani debut di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 di Pul A, berhadapan dengan Vietnam, Argentina, Kanada, Serbia, dan Puerto Riko. Laga perdana melawan sesama debutan, Vietnam, pada 7 Agustus 2025 di Jawapos Arena, menjadi sorotan utama untuk mengamankan kemenangan awal. Pelatih Marcos Sugiyama mengakui kekuatan Vietnam namun menegaskan timnya siap, dengan Junaida Santi memimpin meskipun Waode Ardiana cedera.
Persiapan tim selama tiga bulan dinilai baik, terbukti dari hasil uji coba positif. Meskipun pelatih tidak mematok target khusus selain performa terbaik di setiap laga, PBVSI menargetkan timnas putri U-21 setidaknya terhindar dari posisi juru kunci di fase grup. Mencapai babak 16 besar dianggap sebagai prestasi yang cukup baik dan menjadi pengalaman berharga bagi para pemain.