Publik menyoroti absennya kapten timnas putri Indonesia, Shafira Ika Putri, dari daftar skuad untuk ajang ASEAN Women’s Championship 2025. Bek tangguh ini akhirnya angkat bicara, menjelaskan alasan di balik keputusannya tidak dipanggil ke tim Garuda Pertiwi.
Pertanyaan besar muncul di kalangan penggemar sepak bola Indonesia mengapa nama Shafira Ika Putri tidak termasuk dalam skuad yang akan berlaga di ASEAN Women’s Championship 2025. Padahal, pemain berusia 22 tahun ini masih dipercaya mengemban ban kapten saat timnas putri Indonesia tampil di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 pada Juni lalu.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Shafira akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa dirinya menjalani rotasi pemain yang diberikan oleh tim kepelatihan timnas Indonesia. Rotasi ini bertujuan untuk memberikan waktu istirahat baginya, mengingat jadwal padat yang telah dijalani timnas putri Indonesia sepanjang satu tahun terakhir. Keputusan ini juga diambil untuk meminimalisir risiko cedera dan memastikan para pemain dapat fokus pada ajang-ajang yang lebih besar di masa mendatang.
“Agar lebih jelas, ada beberapa rotasi pemain karena di satu tahun ini jadwal timnas padat,” tutur Shafira dalam Instagram story-nya. “Untuk meminimalisir cedera dan fokus ke ajang yang lebih besar ke depannya. Tetapi mohon tetap dukung Garuda Pertiwi di laga lawan Thailand hari ini,” tambahnya, menyerukan dukungan untuk rekan-rekannya.
Shafira sendiri memanfaatkan waktu istirahatnya dari kewajiban timnas dengan berlibur. Selain Shafira, beberapa pemain kunci lainnya juga mendapatkan rotasi, seperti Zahra Muzdalifah, Claudia Scheunemann, Sheva Imut, Iris de Rouw, dan Felicia de Zeeuw.
Sementara itu, perjuangan timnas putri Indonesia di ASEAN Women’s Championship dibuka dengan hasil yang kurang memuaskan. Garuda Pertiwi harus menelan kekalahan telak 0-7 dari Thailand pada Rabu (6/8/2025). Perbedaan kualitas tim langsung terasa sejak awal pertandingan, di mana timnas putri Indonesia sudah kebobolan lima gol di babak pertama, sebelum kembali tertinggal dua gol di babak kedua.
Menyikapi hasil pahit tersebut, pelatih timnas putri Indonesia, Joko Susilo, mengungkapkan rasa kecewanya. Ia mengakui bahwa kualitas Thailand memang jauh di atas timnya, namun hasil 0-7 dirasa terlalu besar. “Tentu sangat mengecewakan meski kami tahu kualitas Thailand sangat bagus,” kata Joko Susilo. “Cuma memang kami sangat kecewa dengan kekalahan 7-0 ini. Sebenarnya kami tidak sampai segitu jika anak-anak lebih tenang lagi,” tambahnya, menyoroti kurangnya ketenangan anak asuhnya saat berlaga.
Selanjutnya, timnas putri Indonesia akan menghadapi tantangan berat melawan Vietnam pada 9 Agustus 2025. Vietnam, yang bertindak sebagai tuan rumah, juga menunjukkan kekuatan mereka dengan mengalahkan Kamboja 6-0 pada laga pembuka. Timnas putri Indonesia tergabung di Grup A bersama Vietnam, Thailand, dan Kamboja, sementara Grup B diisi oleh Filipina, Myanmar, Australia U-23, dan Timor Leste.
Ringkasan
Kapten timnas putri Indonesia, Shafira Ika Putri, tidak dipanggil untuk skuad ASEAN Women’s Championship 2025. Shafira menjelaskan bahwa keputusannya absen adalah bagian dari rotasi pemain yang diterapkan oleh tim kepelatihan. Rotasi ini bertujuan memberikan waktu istirahat baginya setelah jadwal padat, meminimalkan risiko cedera, dan mempersiapkan diri untuk ajang yang lebih besar di masa mendatang, di mana beberapa pemain kunci lain juga dirotasi.
Sementara itu, timnas putri Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-7 dari Thailand pada laga pembuka turnamen. Pelatih Joko Susilo mengungkapkan kekecewaannya atas hasil tersebut, meskipun mengakui kualitas lawan yang jauh di atas timnya. Selanjutnya, tim Garuda Pertiwi akan menghadapi tantangan berat melawan Vietnam sebagai tuan rumah pada 9 Agustus 2025.