Malunya Sepak Bola Malaysia! 18 Peringatan FIFA, Terbanyak di Asia

Nautonk

Advertisement

Rancak Media Sepak bola Malaysia telah mendapat total 18 peringatan dari FIFA dan menjadi jumlah terbanyak di antara negara-negara Asia.

Kabar mengejutkan datang dari lanskap sepak bola Malaysia. Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah mengeluarkan total 18 peringatan kepada berbagai entitas di Malaysia, menjadikannya negara dengan jumlah peringatan terbanyak di seluruh Asia. Sebagian besar dari peringatan ini berpangkal pada aktivitas klub-klub lokal, mulai dari masalah gaji pemain yang belum terbayar hingga keterlambatan pembayaran transfer antar-klub.

Di antara sederet kasus tersebut, nama Kelantan The Real Warriors (KTRW) muncul sebagai salah satu yang paling menonjol dan berulang kali dituduh melakukan pelanggaran serius.

Advertisement

Publik Vietnam Soroti Nasib Sepak Bola Malaysia yang Terancam Dikangkangi Laos dan Kamboja

Menjelang kick-off Liga Super Malaysia 2025/2026 yang hanya tinggal hitungan hari, Kelantan The Real Warriors (KTRW) masih terdaftar dalam daftar hitam larangan pendaftaran pemain oleh FIFA. Kondisi ini berarti KTRW tidak diizinkan untuk merekrut pemain baru, dan hanya bisa mengandalkan skuad yang ada dari musim sebelumnya. Larangan ini bermula dari aduan sejumlah pemain kepada FIFA mengenai tunggakan gaji yang belum dibayarkan oleh KTRW.

Setelah penyelidikan, FIFA mengonfirmasi kesalahan KTRW dan menjatuhkan sanksi larangan registrasi pemain baru. Ini secara efektif menghambat kemampuan klub untuk memperkuat tim mereka di Liga Super Malaysia musim 2025/2026, sebuah pukulan telak bagi ambisi mereka.

Di tengah ketidakpastian ini, Presiden KTRW, Tan Sri Anuar Musa, sempat menyatakan bahwa klubnya hampir berhasil mencabut sanksi FIFA. Namun, ia juga mengakui bahwa prosesnya jauh lebih rumit dari yang terlihat. Anuar mengklaim bahwa delapan dari sembilan kasus terkait klub yang sebelumnya dikenal sebagai Kelantan United itu telah diselesaikan. “Kami sekarang menunggu konfirmasi FIFA di sistem mereka,” ujar Anuar, seperti dikutip dari NST.com.my. Ia menambahkan, “Biasanya, FIFA membutuhkan waktu sekitar lima hari kerja untuk memperbaruinya.”

Meskipun Presiden Anuar telah melayangkan pernyataan yang meyakinkan, faktanya nama KTRW masih tercantum jelas dalam daftar larangan pendaftaran pemain FIFA. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kepastian status klub menjelang kompetisi.

Pemain Naturalisasi Malaysia Terkejut Harimau Malaya Mundur dari CAFA Nations Cup 2025

Mengutip laporan dari New Straits Times, posisi Malaysia dalam daftar peringatan FIFA memang mengkhawatirkan dengan 18 pengaduan, angka tertinggi di antara seluruh negara Asia. Dari jumlah tersebut, delapan kasus di antaranya berasal dari klub-klub asal Kelantan, menegaskan betapa seriusnya masalah finansial di wilayah tersebut.

Menyikapi kondisi KTRW, operator liga, Malaysia Football League (MFL), menyatakan akan terus memantau perkembangan penyelesaian masalah klub tersebut. MFL telah memberikan peringatan tegas: jika KTRW gagal mengatasi persoalan mereka dalam waktu dekat, ada kemungkinan besar klub tersebut akan dicoret dari partisipasi di Liga Super Malaysia.

Selain KTRW, kasus lain yang juga masih dalam penanganan FIFA adalah klub Kelantan Red Warriors (KRW), yang berkompetisi di divisi kedua sepak bola Malaysia. KRW, yang sebelumnya dikenal sebagai Kelantan FC, juga menghadapi sanksi larangan pendaftaran pemain dan bahkan harus menunda dua pertandingan awal musim baru akibat masalah gaji yang belum dibayarkan kepada para pemainnya.

Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mengonfirmasi bahwa FIFA telah meminta klarifikasi terkait tunggakan gaji di klub ini. Penelusuran lebih lanjut dalam basis data FIFA mengungkapkan bahwa Kelantan FC telah dikenai larangan registrasi pemain sebanyak delapan kali sejak tahun 2023. FIFA menuntut pertanggungjawaban KRW atas tunggakan gaji Kelantan FC, berlandaskan pada prinsip kelanjutan identitas olahraga entitas sebelumnya.

Aturan FIFA memang memungkinkan federasi untuk menjatuhkan sanksi pada klub baru yang dianggap mewarisi kewajiban finansial dari pendahulunya, sebuah mekanisme yang dirancang untuk mencegah penghindaran utang melalui perubahan nama atau entitas klub. Situasi ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi sepak bola Malaysia dalam menjaga integritas dan profesionalisme liga domestik mereka.

Ringkasan

Sepak bola Malaysia telah menerima total 18 peringatan dari FIFA, menjadikannya negara dengan jumlah peringatan terbanyak di Asia. Mayoritas peringatan ini berasal dari masalah klub lokal, seperti tunggakan gaji pemain dan keterlambatan pembayaran transfer. Kelantan The Real Warriors (KTRW) adalah salah satu klub yang paling sering melanggar dan masih dilarang mendaftarkan pemain baru untuk Liga Super Malaysia 2025/2026 karena utang gaji.

Delapan dari total kasus peringatan FIFA tersebut berasal dari klub-klub di Kelantan, menunjukkan seriusnya masalah finansial di wilayah tersebut. Malaysia Football League (MFL) terus memantau KTRW dan berpotensi mencoretnya dari Liga Super jika masalah tidak terselesaikan. Selain KTRW, Kelantan Red Warriors (KRW) juga menghadapi sanksi FIFA dan larangan pendaftaran pemain akibat masalah gaji yang belum terbayar.

Advertisement

Baca Juga