Julia Marquez, ayah dari pebalap MotoGP ternama Marc Marquez dan Alex Marquez, buka suara mengenai dinamika persaingan antara kedua putranya yang kini berstatus rival di lintasan.
Dikenal sebagai saudara kandung, Marc dan Alex Marquez kini saling berhadapan sebagai pesaing sengit dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim 2025. Marc Marquez menunjukkan dominasinya dengan memimpin klasemen, meraih hasil impresif baik di sesi sprint maupun balapan utama. Sementara itu, sang adik, Alex Marquez, membuktikan konsistensinya dengan serangkaian finis podium yang menempatkannya di posisi kedua.
Meski terlibat dalam kompetisi MotoGP yang sangat ketat, Julia Marquez mengungkapkan fakta menarik: persaingan ini justru semakin mendekatkan hubungan kedua putranya. Jauh dari permusuhan yang mungkin diduga, ikatan persaudaraan antara Marc dan Alex justru semakin kuat berkat rivalitas di arena balap.
Giacomo Agostini Percaya Sosok Ini Bisa Buyarkan Dominasi Marc Marquez, Cuma Motornya Belum Mumpuni
Julia tidak menampik bahwa sesekali pertengkaran kecil memang terjadi, layaknya dinamika keluarga pada umumnya. Namun, ia menegaskan bahwa konflik tersebut tak pernah berlangsung lama dan selalu kembali normal. “Sebaliknya, saya pikir kompetisi ini benar-benar telah menyatukan mereka,” ungkap Julia. “Hubungan mereka jauh lebih positif, lebih kuat, dan lebih dekat. Saya sangat bangga akan hal itu. Keluarga mana yang tidak bertengkar? Tetapi pertengkaran mereka hanya berlangsung selama lima menit. Setelah itu, semuanya kembali normal,” tambahnya, memberikan gambaran jujur tentang hubungan Marquez bersaudara.
Menariknya, Marc dan Alex sendiri tampak menikmati pertarungan di lintasan ini. Marc Marquez menjelaskan bahwa mereka memang kerap berdiskusi mengenai performa motor, namun masing-masing tetap memiliki strategi, kepala kru, dan gaya balap yang berbeda. “Kami berbicara tentang bagaimana perasaan kami tentang motor, tetapi masing-masing dari kami memiliki strategi sendiri, kepala kru sendiri, gaya kami sendiri,” tutur Marc. Ia menambahkan, “Kami merasakan hal yang berbeda di atas motor, tetapi pada akhirnya, waktu lapnya sangat dekat,” menunjukkan betapa tipisnya perbedaan performa mereka.
Sementara itu, Alex Marquez mengakui bahwa persaingan intens dengan sang kakak menjadi katalisator bagi perkembangannya sebagai pebalap. “Saya tahu saya berlatih dengan rival saya dalam kejuaraan, tetapi ada sesuatu yang sangat indah tentang hal itu,” ujar Alex. Dorongan untuk menjadi yang terbaik sangat kuat dalam dirinya. “Saya ingin mengalahkannya dalam segala hal, di gym, di atas motor, di lintasan. Persaingan setiap hari itu membuat kami berdua berkembang,” pungkasnya, menegaskan bagaimana rivalitas ini justru mendorong mereka mencapai level tertinggi.
Francesco Bagnaia pun Tahu Marc Marquez yang Terhebat, Ini Kata Giacomo Agostini
Pada akhirnya, ikatan keluarga Marquez bersaudara terbukti tetap kokoh dan resilient, bahkan di tengah panasnya persaingan ketat dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP. Persaingan ini, alih-alih merenggangkan, justru menjadi fondasi yang memperkuat hubungan personal mereka.
Ringkasan
Marc dan Alex Marquez, bersaudara kandung, kini berstatus rival sengit di lintasan MotoGP 2025, dengan Marc memimpin klasemen dan Alex di posisi kedua. Ayah mereka, Julia Marquez, mengungkapkan bahwa persaingan ketat ini justru semakin mempererat hubungan kedua putranya. Julia menyatakan bahwa meskipun ada pertengkaran kecil, hal itu tidak berlangsung lama dan ikatan mereka menjadi lebih positif serta kuat.
Marc dan Alex sendiri menikmati persaingan ini; Marc menjelaskan bahwa mereka berdiskusi tentang motor namun tetap dengan strategi dan gaya balap yang berbeda. Alex mengakui bahwa rivalitas intens dengan kakaknya menjadi katalisator bagi perkembangannya sebagai pebalap, mendorong mereka berdua untuk terus berkembang. Persaingan ini terbukti menjadi fondasi yang memperkuat ikatan keluarga Marquez di tengah kompetisi yang intens.