Tokoh Bola Malaysia Kecam Pembatasan Ramadhan Sananta di Super League

Ade Banteng

BOLASPORT.COM – Perubahan aturan kuota pemain asing di Super League Malaysia baru-baru ini, terutama dari ASEAN, memicu perdebatan di antara para pengamat sepak bola. Ramadhan Sananta bakal terkena dampak pembatasan bermain.

Sejumlah pihak berpendapat, waktu dan struktur perubahan regulasi itu tidak fair karena lebih menguntungkan tim tertentu daripada yang lain.

Sebagaimana diberitakan BolaSport.com sebelumnya, dewan direksi Malaysian Football League (MFL) mengeluarkan amandemen terbaru tentang kuota pemain asing untuk Super League musim 2025-2026.

Berdasarkan aturan terbaru itu, kuota pemain asing yang diizinkan bermain sekaligus di lapangan adalah 6+3 (cadangan) dengan komposisi 4 pemain terbuka + 1 pemain Asia + 1 pemain ASEAN.

Sebelumnya, format kuota asing yang digunakan adalah 7+2 (cadangan) yang terdiri dari 4 pemain terbuka + 1 pemain Asia + 2 pemain ASEAN.

Super League Malaysia Ubah Aturan, Kans Main Ramadhan Sananta Diperkecil

MFL beralasan, keputusan membatasi jumlah pemain asing atau impor di lapangan bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam susunan pemain inti, sehingga memberikan lebih banyak ruang bagi pemain lokal Malaysia agar tetap bisa menonjol dalam pertandingan kompetitif.

Kritikus sepak bola Malaysia Datuk Pekan Ramli mengatakan, keputusan untuk mengurangi jumlah pemain asing yang diizinkan dalam susunan pemain inti dari tujuh menjadi enam, sambil mempertahankan batas pendaftaran hingga 15 itu patut dicermati lebih lanjut.

“Ini bukan hanya soal angka, ini juga soal perencanaan,” kata Pekan.

Dia menyoroti pengurangan pemain ASEAN menjadi hanya satu, padahal sebelumnya boleh tampil dua sekaligus.

“Menghapus pemain ASEAN kedua dari kuota di lapangan kelihatannya netral, tetapi mungkin akan mengubah keseimbangan dengan cara yang halus dan menguntungkan tim tertentu,” tegasnya.

Berdasarkan aturan yang direvisi itu, sebuah tim masih diperbolehkan mendaftarkan 15 pemain asing, tetapi hanya enam yang dapat diturunkan sekaligus.

Keenam pemain tersebut terdiri dari empat pemain impor kuota terbuka, satu dari Asia, dan satu dari ASEAN.

14 Tim Ikut Liga Super Malaysia Musim Depan, Ramadhan Sananta Masuk Slot Pemain Asing ASEAN, Ada Aturan Financial Fair Play

Perubahan utamanya adalah pengurangan jumlah pemain ASEAN di lapangan dari dua menjadi satu.

Meskipun revisi ini tampak sederhana di atas kertas, Pekan Ramli yakin hal itu mungkin secara tidak sengaja menguntungkan klub dengan sumber daya yang lebih besar dan basis pemain asing yang lebih kuat.

Klub tersebut tiada lain tiada bukan hanyalah Johor Darul Ta’zim (JDT), yang sampai kini masih jor-joran memburu pemain asing dari Eropa dan Amerika Selatan.

Berdasarkan data sementara, klub milik Pangeran Johor Tunku Ismail Sultan Ibrahim itu sudah memiliki sembilan pemain asing kuota terbuka, dengan rincian lima dari Spanyol, tiga dari Brasil, dan satu Azerbaijan.

Sedangkan satu kuota Asia sudah terpenuhi dari Korea Selatan, ditambah satu ASEAN dari Filipina.

Jumlah itu belum termasuk sederet pemain yang baru saja dinaturalisasi menjadi warga Malaysia dan telah debut di Harimau Malaya, seperti Joao Figueiredo dan Jon Irazabal.

“Beberapa tim sudah memiliki pemain keturunan atau naturalisasi yang memainkan peran kunci. Dalam situasi seperti itu, mungkin hanya ada sedikit kesempatan untuk menurunkan pemain impor ASEAN yang memiliki kualitas serupa dengan pemain lokal,” jelasnya.

Klub Ramadhan Sananta Tanggung Ongkos Jalan dan Hotel Semua Tim Liga Super Malaysia

Ramadhan Sananta menjadi salah satu korban perubahan aturan kompetisi Super League Malaysia itu.

Striker Timnas Indonesia berusia 22 tahun itu saat ini memperkuat Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club (DPMM FC).

Klub Brunei Darussalam itu merupakan satu-satunya tim luar berstatus undangan yang berkompetisi di Super League Malaysia 2025-2026.

DPMM sudah memiliki dua kuota ASEAN, yakni Ramadhan dan bek tangguh dari Filipina, Amani Aguinaldo.

Jika Aguinaldo dimainkan, maka Ramadhan harus duduk di bangku cadangan.

Selain itu, Ramadhan Sananta juga harus bersaing ketat dengan setidaknya tiga striker Brunei yang berposisi sebagai pemain depan.

Jadi, menurut Pekan Ramli, perubahan aturan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Malaysia itu sangat berpotensi merugikan Ramadhan dan klub lain yang sudah melengkapi dua kuota ASEAN, yakni Kuching City.

Dia juga mencatat bahwa beberapa penggemar mempertanyakan waktu perubahan aturan, yang terjadi hanya tiga minggu sebelum Super League Malaysia dimulai pada 8 Agustus 2025.

Berbekal Cleansheet Kontra Manchester United, DPMM FC Kenalkan Pemain Kuota ASEAN Setelah Ramadhan Sananta

“Meskipun MFL telah memberikan alasannya, perubahan yang mendekati musim ini dapat memengaruhi perencanaan klub. Tidak semua tim memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi dengan cepat dalam hal kedalaman skuad atau taktik.”

“Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri pemain, kekompakan tim, dan kesiapan secara keseluruhan,” tandasnya.

Lebih lanjut, Pekan Ramli mengkritik, tujuan menciptakan lebih banyak ruang bagi pemain kelahiran lokal Malaysia mungkin tidak akan terwujud, karena pemain naturalisasi sudah diklasifikasikan sebagai pemain lokal berdasarkan aturan.

“Menghapus satu slot ASEAN tidak serta merta berarti lebih banyak pemain kelahiran Malaysia akan mendapatkan menit bermain.”

“Dalam banyak kasus, posisi tersebut bisa saja diberikan kepada pemain naturalisasi, yang secara alami masih merupakan pemain impor, hanya saja tidak di atas kertas,” kritiknya.

Dia juga mengamati bahwa pemain ASEAN, meskipun kualitasnya sebanding dengan pemain Malaysia, memainkan peran penting dalam menyeimbangkan skuad bagi klub-klub dengan sumber daya terbatas.

“Bagi tim yang lebih kecil, penghapusan slot ASEAN tambahan tersebut dapat menjadi peluang yang hilang untuk menjaga keseimbangan skuad. Klub-klub yang lebih kuat kini mungkin akan mendatangkan pemain impor berkualitas lebih tinggi,” paparnya.

Baca Juga

Bagikan:

https://kepware.oice-automation.com/ https://sielang.bekasikab.go.id/ https://dinkes.pinrangkab.go.id/ https://disdikbud.pinrangkab.go.id/