Gelar Ke-9 Sudah Dikantongi Marc Marquez, Valentino Rossi Berharap ke Pembalap yang Disindir Anak Buahnya Sendiri

Ade Banteng

Rancak Media Performa kuat membuat Marc Marquez dijagokan untuk menjadi Juara Dunia pada MotoGP 2025. Rekor Valentino Rossi terancam oleh si musuh bebuyutan.

Marc Marquez benar-benar bangkit dari kubur setelah performa yang terus meningkat sejak nekat meninggalkan Honda untuk bergabung dengan skuad Ducati.

Jika musim lalu ‘hanya’ menang 3 kali, Marquez terbang tinggi bersama Ducati Lenovo untuk memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan telak.

Marquez mengumpulkan 307 poin setelah 10 seri.

Dia unggul 68 poin dari rival terdekat yang tidak lain adik sendiri, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) lalu 126 poin dari rekan setim, Francesco Bagnaia, di urutan ketiga.

Kok bisa? Torehan 15 kemenangan dan 3 podium lainnya dari 20 balapan sprint dan GP yang sudah diselenggarakan musim ini menjadi jawabannya.

Sosok ‘sesepuh’ di paddock MotoGP yaitu Carlo Pernat pun yakin bahwa hampir bisa dipastikan siapa juaranya musim ini.

“Gelar kesembilan sudah dikantonginya,” ucap Pernat merujuk Marc Marquez dalam wawancara dengan Men on Wheels Magazine.

“Oke, oke, semuanya bisa terjadi dalam balapan, tetapi secara praktis dia memenangi setiap balapan.”

Marc Marquez Juara karena Motornya Bagus? Loris Capirossi Sentil Orang yang Bilang Itu Tidak Paham Motor

“Dia unggul di atas 100 poin, bagaimana bisa Anda berasumsi bahwa Marc Marquez mungkin tidak akan memenangi gelar musim 2025?”

“Anda juga bisa melihat dengan menonton TV di rumah sakit, dia berlomba dengan memegang kendali, tidak terlihat seperti pergelangan kakinya terkilir.”

Marquez telah mengoleksi delapan gelar juara dunia sepanjang kariernya.

Selain masing-masing satu gelar dari kelas 125cc (sekarang Moto3) dan Moto2, rider asal Cervera itu sudah memenangi 6 gelar dari kelas utama MotoGP.

Di era modern MotoGP, hanya Valentino Rossi yang lebih baik dari Marquez dengan sembilan gelar (1 gelar 125cc, 1 gelar 250cc, dan 7 gelar 500cc/MotoGP).

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa antara Rossi dan Marquez menyimpan perseteruan panas yang timbul 10 tahun yang lalu.

Saking panasnya, respons Rossi terhadap teror Marquez terhadap pencapaian pribadi merembet ke mana-mana.

Salah satunya adalah isu munculnya Pedro Acosta yang disebut-sebut sebagai anti-Marc Marquez bagi The Doctor.

Acosta memang sempat menyulitkan Marquez dalam debutnya di MotoGP. Namun, performa KTM yang kurang menggigit membuat sinarnya meredup musim ini.

Kemungkinan bersatunya Acosta dan Rossi melalui tim balapnya yaitu VR46 pun menjadi topik panas dalam bursa pembalap MotoGP.

Acosta dipercaya memberi kode dengan kunjungan ke museum Ducati di sela-sela seri MotoGP Italia bulan lalu hingga foto di depan panel yang dipakai pembalap VR46 untuk interviu.

Fabio Di Giannantonio selaku pembalap VR46 pun jengah mendengar rumor Acosta sampai melempar sindiran dalam kalimatnya setelah GP Belanda.

“Saya di Ducati bersama tim saya yang super dan merasa bahagia. Jadi saya tidak peduli apa yang dilakukan Pedro,” ucap Di Giannantonio, dilansir dari GPone.com.

“Saya bersimpati dengan timnya karena tidak baik untuk berbicara terlalu banyak soal pabrikan lainnya.”

“Saya tidak tahu seperti atmosfer di dalam boksnya. Mungkin dia harus fokus dengan dirinya sendiri, karena ada banyak pembalap KTM yang tampil bagus.”

Adapun menurut Pernat, peluang merapatnya Acosta ke tim VR46 akan bergantung dengan masa depan yang diambil KTM setelah hampir pailit.

Kelanjutan KTM di MotoGP masih tanda tanya, apakah tetap dengan susunan 1 tim pabrikan dan 1 tim satelit atau hanya 1 tim pabrikan saja.

“Kontraknya (Acosta) bukan benar-benar yang paling mudah untuk diputus,” ucap eks direktur tim Aprilia hingga manajer Marco Simoncelli itu.

“Saya ulangi, kita harus melihat apa yang akan KTM lakukan dalam waktu dekat karena ada situasi-situasi yang kusut di sana.”

“Tentunya, Pedro Acosta akan melakukan segalanya untuk motor Ducati. Dan tentunya baik Ducati dan Valentino Rossi akan menyambutnya dengan tangan terbuka.”

“Saya pikir Vale bisa melihat Pedro Acosta seperti apa Marc Marquez dulu baginya: lawan muda yang akan mencegah sang juara yang hebat untuk meraih 10 gelar juara.”

Rekonsiliasi Terlihat Mustahil, tapi Bisa Jadi Jorge Martin Cuma Butuh 1 Momen Sederhana untuk Mau Bertahan di Aprilia

Baca Juga

Bagikan:

https://kepware.oice-automation.com/ https://shlink.upr.ac.id/ https://ppid.pemalangkab.go.id/ https://informatika.usk.ac.id/ https://dprd.bandungkab.go.id/ https://bphtb.kuningankab.go.id/ https://pmb.akamigaspalembang.ac.id/ https://lppm.upr.ac.id/ https://cas.usk.ac.id/ https://ppidrsud.pemalangkab.go.id/