Wonderkid Persib Bersinar di Piala Presiden, Siap Gemparkan Liga 1!

Ade Banteng

PERSIB Bandung harus mengakui keunggulan Port FC dalam laga pembuka Grup B Piala Presiden 2025. Meskipun kalah 0-2 di Stadion Si Jalak Harupat pada Minggu (6/7/2025), pertandingan ini bukan sekadar kekalahan, melainkan menjadi panggung berharga bagi para pemain muda yang selama ini mengukir namanya di akademi Persib.

Malam itu menjadi momen krusial bagi pelatih Bojan Hodak untuk mematangkan visi regenerasi skuad Maung Bandung. Tiga talenta belia, yang sering disebut sebagai wonderkid, mendapat kesempatan emas untuk unjuk gigi: Zulkifli Lukmansyah (18), Nazriel Alfaro Syahdan (17), dan Athaya Zahran (19). Debut mereka menandai langkah serius Persib dalam mempersiapkan masa depan tim.

Salah satu nama yang paling mencuri perhatian adalah Nazriel Alfaro. Gelandang berusia 17 tahun ini merasakan atmosfer laga perdananya di hadapan ribuan bobotoh setelah masuk di babak kedua. Meski kontribusinya belum terlihat signifikan, penampilan Nazriel adalah isyarat kuat dari arah regenerasi skuad Persib Bandung di bawah arahan Hodak. “Terima kasih coach, sudah memberikan kesempatan saya bermain. Ini pengalaman saya yang pertama, rasanya cukup senang ya, tapi banyak kesalahan dan itu akan menjadi perbaikan saya (di pertandingan) selanjutnya,” ujar Nazriel kepada awak media usai pertandingan, menunjukkan kerendahan hati dan semangat belajar.

Tak kalah menjanjikan adalah Zulkifli Lukmansyah. Pemain berusia 18 tahun itu tampil sebagai starter dan menunjukkan performa yang cukup memukau di sektor kiri penyerangan Maung Bandung. Lahir pada 9 Agustus 2006, Zulkifli bermain lugas, penuh percaya diri, dan tanpa canggung menghadapi tim sekelas Port FC di hadapan Bobotoh yang memadati Stadion Si Jalak Harupat. Penampilannya yang matang di usia muda menuai banyak pujian, namun Zulkifli tetap membumi.

“Alhamdulillah, saya diberi kepercayaan oleh Coach Bojan untuk bermain. Tapi saya merasa belum memberikan yang terbaik. Ke depan, saya harus lebih kerja keras dan terus berproses,” ungkap Zulkifli, menegaskan komitmennya untuk terus berkembang dan menembus skuad inti Persib. Baginya, kekalahan 0-2 bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari sebuah proses besar yang sedang dijalani tim, terutama dalam persiapan menghadapi kompetisi yang lebih ketat, termasuk ajang Asia.

“Mengenai hasil pertandingan, mungkin pelatih juga ingin melihat proses kita yang sedang persiapan untuk kompetisi dan di Asia nanti. Jadi terus berproses, hasil hari ini bukan jadi satu acuan khusus,” tambahnya. Perspektif dewasa Zulkifli ini menunjukkan kematangan mental yang jarang ditemukan pada pemain seusianya. Hal ini menjadikannya “angin segar” bagi upaya regenerasi pemain Persib yang tengah gencar dilakukan.

Sikap disiplin dan mentalitas yang ditunjukkan Zulkifli bisa menjadi modal berharga dalam perjalanannya menuju level tertinggi bersama Maung Bandung. Jika mampu menjaga konsistensi dan terus menunjukkan progres, ia berpotensi besar menjadi salah satu aset utama Persib di masa depan. Sebuah harapan baru yang lahir dari proses dan kesabaran, menjanjikan masa depan cerah bagi salah satu klub kebanggaan Indonesia ini.

Selain ketiga pemain tersebut, Bojan Hodak juga memberikan kesempatan kepada talenta muda lainnya yang sebelumnya telah mencatatkan debut di BRI Liga 1, yaitu Adzikry Fadillah (22) dan Ferdiansyah Cecep (21). Keduanya masuk pada awal babak kedua, menggantikan Luciano Guaycochea dan Wiliam Marcilio, semakin mempertegas komitmen Persib terhadap pengembangan pemain muda.

Ringkasan

Persib Bandung harus mengakui keunggulan Port FC dengan skor 0-2 di laga pembuka Grup B Piala Presiden 2025. Meskipun kalah, pertandingan ini menjadi panggung penting bagi pelatih Bojan Hodak untuk mematangkan visi regenerasi skuad. Tiga pemain muda, Zulkifli Lukmansyah (18), Nazriel Alfaro Syahdan (17), dan Athaya Zahran (19), mendapat kesempatan debut, menandai langkah serius Persib dalam mempersiapkan masa depan tim.

Nazriel Alfaro merasa senang atas kesempatan bermain dan akan memperbaiki kesalahan, sementara Zulkifli Lukmansyah yang tampil sebagai starter menunjukkan performa memukau serta kematangan mental. Ia menganggap kekalahan sebagai bagian dari proses tim menuju kompetisi yang lebih ketat. Selain itu, Adzikry Fadillah (22) dan Ferdiansyah Cecep (21) juga diberi kesempatan, semakin menegaskan komitmen Persib dalam pengembangan pemain muda.

Baca Juga

Bagikan:

Tags

https://kepware.oice-automation.com/ https://shlink.upr.ac.id/ https://ppid.pemalangkab.go.id/ https://informatika.usk.ac.id/ https://dprd.bandungkab.go.id/ https://bphtb.kuningankab.go.id/ https://pmb.akamigaspalembang.ac.id/ https://lppm.upr.ac.id/ https://cas.usk.ac.id/ https://ppidrsud.pemalangkab.go.id/