Pakar sepak bola Vietnam, Quang Huy, kembali menjadi sorotan setelah melontarkan tudingan serius terkait proses naturalisasi pemain di Malaysia. Menurut Quang Huy, proses naturalisasi pemain keturunan yang dijalankan Malaysia dinilai menyimpan banyak kejanggalan dan patut dicurigai.
Kecurigaan ini kian menguat lantaran Malaysia, melalui federasi sepak bola mereka (FAM) maupun pihak pengusung program naturalisasi, Tunku Ismail, memilih bungkam. Mereka tidak pernah secara transparan mengungkapkan latar belakang para pemain keturunan yang telah dinaturalisasi dan kini memperkuat Tim Nasional Harimau Malaya. Bungkamnya pihak Malaysia inilah yang memicu berbagai spekulasi liar, bahkan membuat Quang Huy yakin bahwa Malaysia mungkin menggunakan dokumen palsu dalam proses naturalisasi pemain tersebut.
Quang Huy menyoroti tiga aspek fundamental dalam proses naturalisasi pemain keturunan Malaysia, khususnya yang berasal dari Amerika Selatan dan Eropa. Pertama, para pemain naturalisasi ini tiba-tiba muncul di hadapan publik hanya dalam hitungan bulan, namun proses naturalisasi mereka berlangsung secepat kilat. Kedua, dengan latar belakang yang tidak jelas, Quang Huy berpendapat bahwa mereka sebenarnya adalah pemain asing. Pemain-pemain ini disebut tidak memiliki darah Malaysia sama sekali dan belum pernah bermukim di negara tersebut.
Padahal, seharusnya mereka tidak memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh FIFA untuk pemain naturalisasi, namun entah bagaimana, proses mereka berhasil disetujui. Hal ini membuat Quang Huy penasaran bagaimana Malaysia mampu mengakali aturan dan membuat FIFA ‘kecolongan’.
Quang Huy secara lugas menyatakan, “Yang menarik perhatian media secara khusus adalah pemain naturalisasi Malaysia muncul hanya dalam beberapa bulan. Itu artinya mereka baru ditemukan beberapa bulan lalu, tetapi dengan cepat memperoleh kewarganegaraan.” Ia menambahkan, “Sebagian besar nama-nama ini bukan berdarah Malaysia, tidak pernah tinggal juga di negara itu. Mereka seharusnya tidak memenuhi standar minimum yang diterapkan oleh FIFA. Namun, entah bagaimana mereka bisa menghindari hukum, menggunakan bukti palsu untuk melegalkan naturalisasi mereka.”
Lebih jauh, Quang Huy sangat yakin bahwa FIFA akan segera memulai penyelidikan mendalam terhadap proses naturalisasi pemain Malaysia ini. Penyelidikan tersebut, menurutnya, akan fokus pada kemungkinan ditemukannya dokumen palsu, pernyataan asal-usul yang tidak benar, serta manipulasi data keluarga yang diduga dilakukan oleh Malaysia.
Ia menyoroti kasus serupa yang pernah terungkap sebelumnya, yaitu terkait pemain Darren Rizal, yang diklaim memiliki keturunan Malaysia dari neneknya. Namun, setelah ditelusuri, tidak ada bukti konkret yang dapat memvalidasi klaim bahwa sang nenek berasal dari Johor, Malaysia.
Quang Huy juga mengaku heran dengan sikap pihak Malaysia yang hingga kini masih memilih bungkam perihal garis keturunan para pemain naturalisasi mereka. Ia menegaskan, “Penyelidikan akan menemukan tanda-tanda dokumen palsu, pernyataan asal yang tidak benar, dan manipulasi data keluarga.” Quang Huy secara spesifik menyebut, “Kasus pesepak bola Darren Rizal, yang neneknya disebut-sebut berasal dari Johor, menjadi contoh.” Ia melanjutkan, “Namun, identitas nenek ini tidak pernah diumumkan secara jelas, dan Malaysia tidak membantah atau mengonfirmasi kabar ini, sehingga informasi tersebut semakin ambigu.”
Ringkasan
Pakar sepak bola Vietnam, Quang Huy, menuding adanya kejanggalan serius dalam proses naturalisasi pemain di Malaysia, bahkan mencurigai penggunaan dokumen palsu. Kecurigaan ini diperkuat oleh sikap bungkam Malaysia terkait latar belakang transparan para pemain keturunan yang dinaturalisasi. Quang Huy menyatakan banyak pemain muncul tiba-tiba, tidak berdarah Malaysia, dan belum bermukim di sana, sehingga seharusnya tidak memenuhi standar FIFA.
Oleh karena itu, Quang Huy sangat yakin FIFA akan segera memulai penyelidikan mendalam terhadap proses ini, fokus pada kemungkinan dokumen palsu dan manipulasi data keluarga. Ia menyoroti kasus pemain Darren Rizal, yang klaim keturunan neneknya dari Johor tidak memiliki bukti konkret. Malaysia tetap bungkam perihal garis keturunan para pemain naturalisasi, memperkuat spekulasi.