Rancak Media Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengungkapkan keresahannya mengenai performa motornya menjelang balapan MotoGP Italia 2025. Rasa kecewa yang mendalam menyelimuti sang Juara Dunia 2021 itu setelah menuntaskan rangkaian sesi hari kedua MotoGP Italia 2025 di Sirkuit Mugello, Sabtu (20/6/2025).
Pembalap berjuluk El Diablo ini mengawali hari kedua dengan bayangan insiden kecelakaan hebat yang dialaminya saat sesi latihan, yang bahkan sempat membuatnya mendapatkan cedera. Namun, setelah menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit, Quartararo mendapatkan lampu hijau untuk tetap tampil pada sesi kualifikasi dan sprint race, sebuah kabar baik yang sempat membangkitkan harapan.
Harapan itu semakin menguat ketika Quartararo menunjukkan catatan yang menjanjikan pada sesi kualifikasi, berhasil menempati posisi keempat. Dengan waktu lap terbaik 1 menit 44,411 detik, rider asal Prancis itu hanya tertinggal tipis 0,242 detik dari peraih pole position, Marc Marquez (Ducati), menandakan potensi start yang sangat strategis.
Sayangnya, posisi start menjanjikan tersebut gagal dimanfaatkan Quartararo untuk merebut podium di sprint race. Performa motor Yamaha YZR-M1 yang dinilai kurang mumpuni menjadi batu sandungan utama. Dari total 11 putaran sprint race MotoGP Italia 2025, Quartararo harus puas finis di posisi ke-10, terpaut hanya satu setrip dari zona poin terakhir di sprint race, sebuah hasil yang tentu saja merisaukannya.
MotoGP Italia 2025 – Pujian Marquez Berakhir Getir ke Rekan Setim, Lebih Pilih Bagnaia Menang karena Ada Maunya
Usai menjalani sesi tersebut, Quartararo menepis anggapan bahwa performanya menurun karena rasa sakit akibat crash di hari sebelumnya. Alih-alih menjadikan cedera sebagai alasan, rider berusia 26 tahun itu justru terang-terangan menunjuk adanya kendala serius pada kuda besinya. Quartararo menyebut motor Yamaha-nya masih dilanda masalah teknis yang dikenal dengan istilah “chatter” selama sprint race MotoGP Italia 2025.
Chatter sendiri merupakan frekuensi getaran pada mesin, yang bisa disebabkan oleh ban belakang atau depan. Kondisi ini sering kali menjadi momok yang sangat membuat frustrasi bagi para pembalap MotoGP, karena getaran tersebut bisa mengakibatkan kontrol yang tidak sempurna, mengganggu kendali laju motor, dan mengurangi cengkeraman ban di lintasan.
Meskipun masalah chatter pada motor MotoGP tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, para mekanik sebenarnya masih bisa mengurangi dampaknya. Dari persoalan krusial ini, Quartararo pun memberikan ultimatum tegas kepada timnya untuk segera mencari solusi. Tanpa perbaikan signifikan, Yamaha berpotensi besar tidak mampu merampungkan sesi balapan utama sepenuhnya pada hari ini.
“Terasa sedikit sakit, tentu saja, tapi pada dasarnya masalah terbesar yang kami alami adalah chatter,” kata Quartararo, menekankan prioritas masalahnya. “Sebenarnya, kami tidak benar-benar tahu mengapa, grip, performa, kami tahu akan ada penurunan tapi saya tidak berharap banyak.”
“Semoga kami bisa memperbaiki diri pada sesi balapan utama. Karena jika dimulai dari lap ini maka pada dasarnya kami tak bisa menyelesaikan lomba, jadi ini sangat sulit,” imbuhnya, seperti dilansir dari Crash.net, menggambarkan tantangan besar yang menanti di balapan utama.
Kabar Pembalap Indonesia pada MotoGP Italia 2025 – Merah Putih Berkibar Lewat Kemenangan Veda Ega Pratama di Race 1 Red Bull Rookies Cup 2025
MotoGP Italia 2025 – Marc Marquez Respons Ejekan Publik Tuan Rumah, Pertunjukkan Akan Berlanjut
Ringkasan
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengungkapkan keresahannya mengenai performa motornya menjelang MotoGP Italia 2025, meskipun sempat mengalami kecelakaan parah dalam latihan. Setelah lolos pemeriksaan medis, Quartararo menunjukkan performa menjanjikan di kualifikasi dengan menempati posisi keempat. Namun, di sprint race, ia harus puas finis di posisi ke-10, gagal memanfaatkan posisi startnya yang strategis.
Quartararo menegaskan bahwa masalah utama adalah kendala teknis motornya, yaitu “chatter”, bukan cedera yang dialaminya. Chatter, frekuensi getaran pada mesin yang mengganggu kendali motor dan cengkeraman ban, sangat membuat frustrasi. Ia memberikan ultimatum kepada tim Yamaha untuk segera menemukan solusi, mengancam bahwa tanpa perbaikan signifikan, ia mungkin tidak dapat menyelesaikan balapan utama.