Pembalap Ducati, Marc Marquez, baru-baru ini membuat sebuah pengakuan jujur menjelang MotoGP Italia 2025. Peraih delapan gelar juara dunia ini mengungkapkan bahwa ia merasa menjadi pribadi yang berbeda akibat cedera yang pernah dideritanya, sebuah pengalaman yang kini ia refleksikan di puncak kariernya.
Kondisi yang nyaris sempurna kini dinikmati Marquez. Setelah bergabung dengan tim pabrikan Ducati musim ini, ia menjadi rekan setim Francesco Bagnaia dan langsung menunjukkan performa yang fenomenal. Julukan “Baby Alien” memang pantas disematkan kepadanya, karena ia tampil begitu luar biasa dan sulit dibendung oleh para rivalnya, setidaknya hingga delapan seri yang sudah berjalan.
Dominasi Marc Marquez terlihat jelas di puncak klasemen MotoGP sementara, dengan mengumpulkan 233 poin. Perolehan ini didapatkan dari enam podium gemilang, termasuk empat kemenangan dalam sesi balapan utama. Tidak hanya itu, performa ciamiknya juga terpancar di sesi sprint race, di mana ia berhasil mengukir delapan podium, tujuh di antaranya adalah kemenangan.
Pencapaian impresif ini bahkan membuat Marquez jauh mengungguli Francesco Bagnaia, yang telah menjadi bagian dari tim Ducati sejak musim 2021. Murid kebanggaan Valentino Rossi itu masih tertahan di peringkat ketiga klasemen, dengan selisih poin yang cukup signifikan, yakni 93 poin di belakang Marquez.
Namun, di balik kegemilangan Marc Marquez bersama pasukan Borgo Panigale sejauh ini, tersimpan perjalanan panjang yang penuh tantangan. Menjelang MotoGP Italia 2025, pembalap berusia 32 tahun itu kembali membuka lembaran masa lalunya, mengingat perjuangan berat sebelum akhirnya berlabuh ke Ducati.
MotoGP Italia 2025 – Tak Bisa Menang Tanpa Izin Marc Marquez, Aura Semenjana Francesco Bagnaia Tercium Rival Masa Lalu Valentino Rossi
Situasi sulit yang dipenuhi kefrustrasian mendalam sempat mendera Marquez sejak kecelakaan parah yang ia alami pada seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Kecelakaan itu menyebabkan cedera serius pada tulang humerus lengan kanannya, yang membuatnya berjuang keras untuk kembali ke performa terbaiknya.
Rasa putus asa semakin menyelimuti pembalap asal Spanyol itu ketika ia tak kunjung mendapatkan paket motor yang kompetitif dari Repsol Honda. Pengembangan motor Honda RC213V yang tidak sesuai harapan selama masa pemulihan cederanya memperparah keadaan, membuat Marquez terperosok dalam periode yang sangat menantang dalam kariernya.
MotoGP Italia 2025 – Pole Position Beruntun Putus karena Sirkuit Menyebalkan, Quartararo Harap Mugello Lebih Bersahabat
Di tengah penderitaan fisik dan performa yang tak kunjung membaik, Marc Marquez mengakui bahwa dirinya berubah menjadi pribadi yang berbeda dengan temperamen yang tinggi. Sosok yang identik dengan nomor 93 itu bahkan tak segan mengungkapkan bahwa ia sering melampiaskan amarahnya kepada orang-orang terdekat, termasuk sang adik, Alex Marquez.
“(Saya) marah kepada orang-orang terdekat saya,” kata Marquez, seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.net. “Saya marah kepada (Alex Marquez), saya menjawab dengan cara yang tidak benar. Tidak mudah ketika Anda memiliki banyak rasa sakit di dalam tubuh Anda, ini seperti ketika Anda mengalami sakit kepala, Anda bukan orang yang sama. Jadi bayangkan, dengan lengan 24 (yang terasa sangat sakit), pada akhirnya RPM saya selalu naik (sisi emosional),” imbuhnya, menggambarkan betapa cederanya memengaruhi kondisi mentalnya.
Dalam titik nadir tersebut, Marquez bahkan sempat merasakan keinginan untuk mengakhiri kariernya, sebelum akhirnya mengambil keputusan besar untuk pindah dari Repsol Honda, meskipun kontraknya masih tersisa satu musim.
MotoGP 2024 menjadi titik balik sejati bagi Marc Marquez, saat ia membela tim Gresini Racing dan kembali bertandem dengan adiknya. Pada musim itu, ia perlahan menemukan kembali jati dirinya di lintasan, menunjukkan penampilan yang mengesankan dengan total 10 podium dan tiga kemenangan Grand Prix. Kebangkitan ini menjadi fondasi kuat bagi dominasinya saat ini bersama Ducati.
MotoGP Italia 2025 – Didominasi Rossi hingga Bagnaia, Bezzecchi Siap Ikut Perjuangkan Martabat Pembalap Italia
Ringkasan
Pembalap Ducati, Marc Marquez, menunjukkan performa fenomenal menjelang MotoGP Italia 2025, memimpin klasemen sementara dengan 233 poin dari enam podium utama dan delapan podium sprint. Ia kini jauh mengungguli rekan setimnya, Francesco Bagnaia. Marquez baru-baru ini mengungkapkan bahwa cedera parah pada lengan kanannya di MotoGP 2020 telah mengubah kepribadiannya dan menimbulkan frustrasi mendalam.
Akibat cedera dan kurangnya motor kompetitif dari Repsol Honda, Marquez mengakui sering melampiaskan amarahnya kepada orang terdekat, termasuk adiknya Alex Marquez. Ia bahkan sempat mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya sebelum memutuskan pindah tim. Kebangkitannya dimulai pada MotoGP 2024 bersama Gresini Racing, yang menjadi fondasi dominasinya saat ini bersama Ducati.