Gyokeres Tolak Juventus Rp1,14 Triliun! Lebih Pilih Arsenal?

Ade Banteng

PIKIRAN RAKYAT – Bursa transfer musim panas Eropa kembali memanas dengan kabar terbaru dari striker tajam asal Swedia, Viktor Gyokeres. Sang penyerang dilaporkan telah menolak pinangan serius dari raksasa Italia, Juventus, demi menjadikan Arsenal sebagai destinasi utamanya. Informasi mengejutkan ini diungkapkan langsung oleh agen Gyokeres kepada manajemen klub asal Turin tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Corriere dello Sport.

Sebelumnya, Arsenal memang telah menunjukkan minat yang mendalam terhadap Gyokeres. Bukti keseriusan The Gunners terlihat dari pertemuan antara Direktur Olahraga mereka, Andrea Berta, dan Direktur Olahraga Sporting CP, Bernardo Palmeiro, di Menorca pada pekan lalu. Diskusi tersebut difokuskan pada kemungkinan transfer yang akan membawa striker produktif ini ke Liga Primer Inggris. Arsenal bahkan telah mengajukan tawaran awal senilai €55 juta (sekitar Rp970 miliar) ditambah bonus €10 juta (sekitar Rp177 miliar), meskipun proposal tersebut pada akhirnya ditolak oleh pihak Sporting.

Di sisi lain, Juventus yang juga tengah gencar mencari amunisi baru di lini serang, tidak mau ketinggalan dalam perburuan Gyokeres. Klub berjuluk Bianconeri ini dikabarkan siap menyodorkan kontrak jangka panjang berdurasi lima tahun dengan nilai €13 juta per tahun sebelum pajak. Tawaran finansial Juventus bahkan lebih besar, mencapai lebih dari £60 juta (sekitar Rp1,2 triliun) termasuk bonus. Jika dihitung secara total, kontrak lima tahun senilai €13 juta per tahun yang ditawarkan kepada Viktor Gyokeres memiliki nilai keseluruhan sebesar €65 juta, atau setara dengan sekitar Rp1,14 triliun jika dikonversi dengan kurs estimasi Rp17.500 per Euro.

Namun, semua upaya dan tawaran menggiurkan dari Juventus harus kandas. Agen Gyokeres secara tegas menyampaikan kepada General Manager Juventus, Damien Comolli, bahwa kliennya memprioritaskan bergabung dengan Arsenal. Penegasan ini sontak membuat Bianconeri memutuskan untuk mundur dari persaingan mendapatkan tanda tangan sang striker, meninggalkan jalan bagi Arsenal meskipun negosiasi tetap alot.

Kompleksitas transfer Viktor Gyokeres semakin terasa mengingat sang pemain memiliki klausul pelepasan senilai €100 juta (sekitar Rp1,77 triliun) dalam kontraknya bersama Sporting CP. Meskipun klub asal Portugal itu bersedia melepas penyerang andalannya di bawah angka tersebut, mereka merasa geram terhadap spekulasi yang menyebut telah terjadi kesepakatan harga sebelum jendela transfer dibuka. Presiden Sporting, Frederico Varandas, bahkan melayangkan kritik keras kepada Hasan Cetinkaya, agen Gyokeres, karena diduga menyebarkan informasi yang tidak akurat terkait negosiasi transfer.

Ketegangan antara klub dan agen ini semakin memuncak akibat klausul eksklusif yang disepakati dua tahun lalu, saat Gyokeres didatangkan dari Coventry City dengan nilai £20 juta. Agen Cetinkaya berhasil mengamankan mandat penjualan yang kontroversial. Klausul tersebut menyatakan bahwa jika ada tawaran di atas €60 juta yang ditolak oleh Sporting, maka klub harus membayar komisi 10 persen kepada sang agen. Namun, jika Cetinkaya memutuskan untuk mengaktifkan mandat penjualan tersebut pada bursa transfer musim panas ini, Sporting dikabarkan akan memberikan respons tegas dengan bersikeras agar klausul rilis penuh sebesar €100 juta dipenuhi, menambah drama dalam saga transfer Viktor Gyokeres.

Ringkasan

Striker Viktor Gyokeres dilaporkan telah menolak tawaran serius dari raksasa Italia, Juventus, karena memprioritaskan Arsenal sebagai klub tujuan utamanya. Agen Gyokeres secara tegas menyampaikan hal ini kepada manajemen Juventus, meskipun klub Italia tersebut telah menyodorkan tawaran kontrak jangka panjang dan finansial yang sangat besar.

Arsenal sendiri sebelumnya telah menunjukkan minat mendalam dan mengajukan tawaran awal senilai €55 juta ditambah bonus €10 juta, namun ditolak oleh Sporting CP. Transfer Gyokeres semakin rumit karena ia memiliki klausul pelepasan senilai €100 juta, dan Sporting CP merasa geram terhadap spekulasi serta agen Gyokeres terkait penyebaran informasi tidak akurat dan klausul komisi penjualan yang kontroversial.

Baca Juga

Bagikan:

Tags