FIFA terpaksa melakukan perubahan bangku penonton secara mendadak di stadion-stadion menjelang dimulainya Piala Dunia Klub 2025 pada Minggu, 15 Juni 2025. Langkah tak terduga ini diambil di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait penjualan tiket turnamen akbar tersebut.
Piala Dunia Klub tahun ini tampil dengan format yang diperbarui dan lebih ambisius, mempertemukan 32 tim elite dari berbagai penjuru dunia. Komposisinya mencakup 12 tim dari Eropa, 6 dari Amerika Selatan, 5 dari Amerika Utara dan Tengah, 4 dari Asia dan Afrika, serta satu perwakilan dari Oseania. Klub-klub raksasa Eropa seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Inter Milan siap berlaga. Tak ketinggalan, beberapa klub bersejarah dari Amerika Selatan seperti Flamengo, River Plate, dan Boca Juniors juga turut memeriahkan.
Namun, terlepas dari deretan bintang papan atas, termasuk kehadiran Lionel Messi, Piala Dunia Klub 2025 rupanya masih kesulitan menarik minat para penggemar. Penjualan tiket untuk pertandingan pembukaan di Stadion Hard Rock Miami yang berkapasitas 65.326 tempat duduk, dilaporkan tidak laku keras. Pertandingan perdana yang mempertemukan Inter Miami, klub Lionel Messi, dengan Al-Ahly dari Mesir, menjadi sorotan atas rendahnya angka penjualan.
Kondisi ini semakin mencolok ketika mahasiswa Miami Dade College ditawari lima tiket pertandingan tersebut dengan harga yang sangat murah, hanya 20 dolar AS. Angka ini merupakan diskon signifikan dari harga awal tiket termurah yang mencapai 349 dolar AS saat mulai dijual pada bulan Desember lalu, menunjukkan betapa drastisnya penurunan minat.
Menurut Mike Keegan dari Daily Mail, FIFA mengambil langkah tak biasa dengan mengubah posisi duduk penonton demi menghindari rasa malu di siaran televisi. FIFA secara aktif memindahkan penggemar ke lokasi tempat duduk yang berbeda agar stadion terlihat lebih penuh saat disiarkan. Beberapa penggemar bahkan melaporkan bahwa kursi mereka digeser di tengah kekhawatiran atas buruknya angka penjualan tiket. FIFA juga meminta para penonton untuk menghadap kamera televisi, semata-mata untuk menciptakan ilusi stadion yang terisi penuh. Turnamen ini sendiri disiarkan oleh DAZN, yang telah mengamankan hak siar dengan kesepakatan senilai 1 miliar dolar AS.
FIFA menegaskan bahwa tidak ada penggemar yang akan dialihkan ke kursi dengan harga lebih rendah dari yang mereka bayar, bahkan beberapa di antaranya justru mendapatkan peningkatan kelas kursi. Pihak FIFA mengklaim bahwa strategi relokasi penonton ini merupakan praktik standar dalam acara olahraga besar, yang bertujuan untuk memperbaiki suasana dan tampilan visual. Meskipun demikian, pengungkapan ini tak pelak memicu pertanyaan lebih lanjut mengenai legitimasi dan tujuan sebenarnya dari turnamen tersebut.
Sebelumnya, Piala Dunia Klub yang diperbarui ini memang telah dianggap sebagai upaya “pengambilalihan lahan” di dunia sepak bola klub oleh para petinggi FIFA. Sebuah peta tempat duduk bahkan menunjukkan bahwa pertandingan babak 16 besar pada 28 Juni di Stadion Bank of America Charlotte, yang berkapasitas 74.867, akan terbagi menjadi dua sisi: satu sisi terlihat terisi penuh, sementara sisi lainnya nyaris kosong. Pertandingan yang dimaksud adalah antara tim peringkat kedua dari grup Chelsea melawan pemenang grup yang juga dihuni raksasa Jerman, Bayern Muenchen.
Mail Sport juga melaporkan bahwa banyak pembeli tiket awal telah diberikan pengembalian dana sebagian yang cukup substansial. Sementara itu, artikel mendalam dari The Athletic mengklaim adanya perbedaan pandangan internal di FIFA. Staf FIFA di AS disebut ingin fokus pada penggunaan stadion MLS berkapasitas lebih rendah untuk pertandingan, khususnya yang melibatkan tim-tim yang kurang populer. Mereka berpendapat bahwa pendekatan ini akan lebih baik untuk pendapatan dan efektif menghindari kursi-kursi kosong. Namun, kantor FIFA Eropa, yang dipelopori oleh presiden Gianni Infantino, tidak menyetujui gagasan tersebut. Akibatnya, delapan dari 12 stadion yang dipilih memiliki kapasitas lebih dari 65.000, padahal hanya 12 dari total 64 pertandingan yang akan berlangsung di stadion milik MLS.
Piala Dunia Klub 2025 – Ditahan Imbang Wakil Afrika, Pelatih Inter Miami: Harusnya Kami Bisa Menang
Pelatih Inter Miami Akui Kiper Tua Ini Jadi Dewa Penyelamat Timnya pada Laga Pembuka Piala Dunia Klub 2025
Ringkasan
FIFA terpaksa melakukan perubahan bangku penonton mendadak menjelang Piala Dunia Klub 2025 karena kekhawatiran penjualan tiket yang sepi. Meskipun menampilkan 32 tim elite dunia dan bintang seperti Lionel Messi, penjualan tiket, terutama untuk laga pembuka Inter Miami, dilaporkan sangat rendah hingga didiskon drastis dari harga awal. Akibatnya, FIFA memindahkan penggemar ke lokasi duduk yang terlihat lebih penuh di siaran televisi untuk menghindari citra stadion kosong.
FIFA mengklaim relokasi penonton ini merupakan praktik standar yang bertujuan memperbaiki tampilan visual dan kadang justru menaikkan kelas kursi. Namun, laporan juga mengungkap perbedaan pandangan internal di FIFA terkait pemilihan stadion, di mana staf AS menyarankan penggunaan stadion MLS berkapasitas lebih rendah untuk tim kurang populer. Hal ini bertolak belakang dengan pilihan kantor FIFA Eropa yang menginginkan stadion besar, memicu pertanyaan lebih lanjut mengenai tujuan sebenarnya dari turnamen ini.