PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com – Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, dengan tegas membantah tudingan keras yang dilayangkan oleh atlet Mixed Martial Arts (MMA) kebanggaan Pematangsiantar, Ronald Mastrana Siahaan. Tuduhan tersebut menyoroti dugaan minimnya kepedulian Wali Kota terhadap nasib dan masa depan para atlet di daerahnya. Wesly menegaskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar, mengingat rekam jejak panjangnya sebagai mantan pengurus olahraga di kancah nasional.
“Panggil atletnya ke sini, benar tidak aku mengatakan begitu? Jangan hanya bicara tanpa dasar. Saya tidak pernah (mengatakan hal itu), saya ini Bendahara KONI selama enam tahun, dan saya adalah pendukung setia atlet,” ujar Wesly Silalahi saat diwawancarai di depan Gedung IV Pasar Horas, Jalan Merdeka, Kota Pematangsiantar, Minggu (15/6/2025). Ia menambahkan, “Jadi, lihat latar belakang saya, saya juga (mantan) Bendahara Gulat Nasional.” Pernyataan ini menunjukkan betapa tudingan tersebut sangat kontradiktif dengan perjalanan kariernya di dunia olahraga.
Wesly kembali menegaskan bahwa tudingan tersebut secara frontal bertolak belakang dengan apa yang telah ia geluti selama bertahun-tahun sebelum memegang jabatan sebagai Wali Kota. “Menurut saya sangat bertolak belakang. Cek latar belakang saya, saya mantan Bendahara KONI dan pengurus Gulat Nasional. Delapan tahun, lho!” tegasnya. Ia menambahkan, “Jadi kalau dibilang saya tidak peduli dengan atlet, itu sangat-sangat bertentangan dengan apa yang saya kerjakan selama ini.”
Pernyataan Ronald Viral di Media Sosial
Sebelumnya, nama Ronald Mastrana Siahaan menjadi sorotan setelah ia meluapkan kekecewaannya pasca-bertanding melawan Alan Darmawan Lolo dalam ajang bergengsi One Pride MMA yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/6/2025) malam. Pernyataannya di atas ring kemudian viral dan memicu perdebatan luas di media sosial.
Dalam orasinya yang emosional, Ronald mengungkapkan bahwa salah satu juniornya pernah mencoba meminta dukungan kepada Wali Kota Pematangsiantar, namun justru mendapatkan saran untuk berhenti menjadi atlet karena alasan finansial. “Bahwasanya Bapak menyuruh atlet itu berhenti, karena tidak ada uang jadi atlet katanya. Tolong, Pak, kata-kata Bapak yang harus dicabut dalam-dalam,” seru Ronald, yang kemudian viral di berbagai platform.
Ia juga menyuarakan kekecewaan mendalam atas minimnya dukungan yang dirasakan oleh para atlet dari daerahnya sendiri. “Kalian tidak tahu kami berdarah-darah di sini. Kami bertarung karena bangga dengan kepala daerah kami. Tapi Bapak malah bilang, tidak ada atlet jadi kaya, mending kalian (atlet) kerja di rumah saya, saya gaji,” pungkasnya, menggambarkan betapa beratnya perjuangan para atlet MMA di tengah keterbatasan dukungan.
Ringkasan
Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, membantah keras tudingan atlet MMA Ronald Mastrana Siahaan mengenai minimnya kepedulian terhadap nasib atlet. Wesly menegaskan klaim tersebut tidak berdasar, mengingat rekam jejaknya sebagai mantan Bendahara KONI selama enam tahun dan pengurus Gulat Nasional. Ia menyatakan tudingan itu sangat bertolak belakang dengan dedikasinya selama bertahun-tahun di dunia olahraga.
Sebelumnya, Ronald Mastrana Siahaan meluapkan kekecewaannya pasca-bertanding di One Pride MMA, yang kemudian viral di media sosial. Ronald mengklaim Wali Kota pernah menyarankan atlet junior untuk berhenti menjadi atlet karena alasan finansial, bahkan menyarankan pekerjaan lain. Pernyataan Ronald menyoroti minimnya dukungan yang dirasakan para atlet dari pemerintah daerahnya.