Emosi Tak Terbendung: Pakar Sepak Bola Vietnam Desak FIFA Usut Tuntas Naturalisasi Pemain Keturunan Malaysia yang Dianggap Tak Jelas
Kekalahan telak tim nasional Vietnam dari Malaysia dalam ajang Kualifikasi Piala Asia 2027 telah memicu gejolak hebat di kalangan penggemar sepak bola Negeri Nasi. Skuad Harimau Malaya tampil perkasa, berhasil mengalahkan Vietnam di kandang sendiri dengan skor telak 4-0. Kemenangan dominan atas jawara Piala AFF 2024 ini tak lepas dari kehadiran wajah-wajah baru yang mengisi skuad Malaysia, terutama kontribusi signifikan dari para pemain naturalisasi.
Empat gol yang mengoyak jaring gawang Vietnam dicetak berkat kreasi para pemain naturalisasi tersebut. Pesta gol Harimau Malaya diawali pada menit ke-49 oleh Joao Figueiredo, pemain naturalisasi asal Brasil. Selang sepuluh menit kemudian, tepatnya menit ke-59, Roberto Holgado, pemain naturalisasi asal Argentina, menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Malaysia semakin menjauh dengan gol ketiga yang dicetak oleh pemain keturunan Inggris, Corbin-Ong. Puncak dominasi Harimau Malaya dikunci oleh Dion Cools, pemain berdarah Belgia, melengkapi kemenangan telak 4-0.
Pandit Sepak Bola Vietnam Serukan: Naturalisasi Malaysia dengan Asal-usul Tak Jelas, Kenapa Bisa Bermain?
Kekalahan telak yang membuat Vietnam “babak belur” itu sontak memicu reaksi keras dari pengamat sepak bola lokal. Quang Huy, seorang pandit sepak bola terkemuka di Vietnam, secara terbuka mendesak FIFA untuk segera mengambil tindakan terhadap federasi sepak bola Malaysia terkait kebijakan naturalisasi mereka. Menurut Quang Huy, banyak pemain naturalisasi di skuad Harimau Malaya yang diklaim memiliki garis keturunan Malaysia namun tanpa asal-usul yang jelas.
Situasi ini dinilai sangat memalukan oleh Quang Huy, yang khawatir jika dibiarkan akan menimbulkan dampak besar pada integritas sepak bola. “Sejujurnya, FIFA mungkin tidak pernah membayangkan bahwa naturalisasi akan terjadi secara masif seperti ini,” ujar Quang Huy. Ia menambahkan, “Saat ini, hanya generasi ketiga dan keempat yang seharusnya bisa dinaturalisasi. Namun, ada kasus di mana latar belakang pemain tidak jelas, tetapi hanya dengan mengaku sebagai warga negara Malaysia saja sudah cukup untuk bermain.” Quang Huy menegaskan, “Situasi seperti ini sungguh memalukan dan harus segera ditinjau.”
Bukan Hanya Balas Dendam: Pakar Vietnam Cemas Insiden Kontra Timnas Indonesia Terulang Akibat Naturalisasi Massif
Lebih lanjut, Quang Huy menyuarakan keprihatinannya bahwa FIFA dan AFC harus segera meninjau ulang prosedur naturalisasi pemain keturunan. Ia menegaskan bahwa kedua lembaga pengatur sepak bola dunia dan Asia tersebut tidak seharusnya hanya bergantung pada regulasi internal masing-masing negara. Fenomena naturalisasi massal seperti yang ditunjukkan Malaysia, menurutnya, berpotensi membuka celah bagi negara lain untuk menaturalisasi hingga 20 pemain secara instan.
“FIFA dan AFC sangat perlu mempertimbangkan kembali aturan naturalisasi ini,” tegas Quang Huy. “Harus ada standar yang jelas dan tidak bisa hanya diserahkan kepada kebijakan setiap negara. Ketika mereka menetapkan undang-undang sebelumnya, mereka mungkin tidak pernah membayangkan bahwa akan ada tim yang mampu menghasilkan hampir 20 pemain naturalisasi dalam waktu yang sangat singkat,” imbuhnya, menyoroti celah dalam regulasi yang ada.
Pada dasarnya, Quang Huy menekankan bahwa FIFA dan AFC harus memiliki peraturan hukum yang tegas dan transparan mengenai naturalisasi pemain keturunan. Batasan yang jelas sangat diperlukan; jika tidak, ia khawatir bahwa program pembinaan usia dini, pelatihan, dan pengembangan sepak bola di negara-negara anggota akan menjadi korban dan terancam keberlangsungannya. “Meskipun setiap negara memiliki sudut pandangnya sendiri, FIFA dan AFC wajib memiliki kerangka peraturan hukum yang jelas saat tim-tim ini berkompetisi,” pungkas Quang Huy, memperingatkan dampak jangka panjang dari fenomena naturalisasi yang tidak terkontrol.
Ringkasan
Tim nasional Vietnam mengalami kekalahan telak 4-0 dari Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2027, di mana kemenangan Harimau Malaya didominasi kontribusi signifikan dari pemain naturalisasi. Kekalahan ini memicu reaksi keras dari pandit sepak bola Vietnam, Quang Huy. Ia mendesak FIFA untuk meninjau kebijakan naturalisasi Malaysia yang dianggapnya “memalukan”, karena banyak pemain diklaim memiliki garis keturunan yang tidak jelas.
Quang Huy menyuarakan keprihatinan bahwa FIFA dan AFC harus segera meninjau ulang prosedur naturalisasi pemain keturunan. Ia menegaskan perlunya standar yang jelas dan tidak hanya bergantung pada regulasi internal negara. Menurutnya, naturalisasi massal tanpa kontrol akan membahayakan integritas sepak bola serta program pembinaan usia dini di negara-negara anggota.