KALTENG POS-Timnas Italia berhasil menutup pertandingan terakhir mereka dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Moldova. Namun, di balik skor manis ini, ada realitas pahit yang harus dihadapi: Gli Azzurri belum secara otomatis mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026.
Sebagaimana dilaporkan oleh ESPN pada Rabu (11/6), hasil positif melawan Moldova ini tidak lantas menjamin langkah Italia ke turnamen akbar FIFA 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Dalam format kualifikasi UEFA yang berlaku, hanya juara grup yang berhak lolos langsung. Sementara itu, tim yang menempati posisi kedua harus berjuang melalui babak playoff UEFA yang menegangkan, di mana setiap laga merupakan pertarungan hidup-mati demi memperebutkan sisa slot yang tersedia.
Posisi Italia Masih Rawan di Klasemen Kualifikasi Zona Eropa
Hingga saat ini, posisi Italia di puncak klasemen grup kualifikasi Piala Dunia zona Eropa masih jauh dari aman. Mereka menghadapi persaingan ketat yang datang dari Norwegia dan Israel, menjadikan jalan menuju Piala Dunia 2026 semakin berliku. Jika skuad Azzurri gagal finis sebagai juara grup, mereka mau tidak mau harus melakoni pertandingan playoff yang hanya menyediakan satu kesempatan emas. Kegagalan di babak krusial tersebut akan berarti absennya Italia dari ajang sepak bola paling bergengsi yang digelar setiap empat tahun sekali.
Kemenangan atas Moldova sekaligus menandai berakhirnya masa jabatan Luciano Spalletti sebagai pelatih kepala. Keputusan Spalletti untuk mundur diambil menyusul tekanan yang masif dari publik dan media, imbas dari performa tim yang kurang konsisten selama fase kualifikasi. Padahal, Spalletti diharapkan dapat membawa perubahan signifikan setelah kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) kini dihadapkan pada tugas berat untuk menemukan sosok pelatih baru yang mampu memimpin skuad Azzurri melewati fase krusial ini. Tantangan yang menanti sang pelatih baru tidak main-main: ia harus segera memastikan Italia lolos ke Piala Dunia 2026 sekaligus memulihkan kembali reputasi tim sebagai salah satu kekuatan sepak bola terbesar di dunia.
Meskipun Italia memiliki skuad bertalenta dengan perpaduan apik antara pemain muda yang menjanjikan dan veteran berpengalaman, mereka masih dihadapkan pada kendala mendasar. Konsistensi dalam mencetak gol, koordinasi antarlini yang belum sepenuhnya padu, serta tekanan mental yang seringkali menghantui dalam laga-laga penentuan menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan.
Dengan jadwal pertandingan yang ketat dan ekspektasi publik yang sangat tinggi, setiap laga tersisa akan terasa seperti sebuah final bagi Italia. Kegagalan untuk tampil di Piala Dunia untuk ketiga kalinya secara beruntun dapat menjadi pukulan telak yang mendalam dalam sejarah panjang tim nasional yang telah empat kali mengukir namanya sebagai juara dunia.
Penutup: Jalan Terjal Italia Menuju Piala Dunia 2026
Ringkasan
Timnas Italia berhasil menutup kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan kemenangan 2-0 atas Moldova, namun hasil ini tidak secara otomatis mengamankan tiket ke putaran final. Berdasarkan format kualifikasi UEFA, hanya juara grup yang lolos langsung, sedangkan tim peringkat kedua harus berjuang melalui babak playoff. Posisi Italia di klasemen grup masih rawan karena persaingan ketat dari Norwegia dan Israel.
Kemenangan tersebut juga menandai berakhirnya masa jabatan pelatih Luciano Spalletti yang mundur akibat tekanan dan performa tim yang kurang konsisten. Federasi Sepak Bola Italia kini dihadapkan pada tugas mencari pelatih baru untuk memastikan kelolosan ke Piala Dunia 2026 dan memulihkan reputasi tim. Italia masih menghadapi kendala konsistensi mencetak gol dan koordinasi tim, dengan kegagalan lolos ketiga kalinya secara beruntun menjadi pukulan telak.