Rancak Media – Timnas Indonesia akan melakoni dua pertandingan uji coba penting melawan Kuwait dan Lebanon pada jendela FIFA Matchday September 2025 mendatang. Lebih dari sekadar pemanasan, laga ini adalah bagian krusial dari persiapan menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara strategis memilih lawan dari kawasan Timur Tengah. Pertimbangan utamanya adalah kesamaan karakter permainan yang dimiliki Kuwait dan Lebanon, yang diyakini ideal untuk mengasah fisik dan mematangkan taktik Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan yang lebih berat di babak kualifikasi selanjutnya.
Laga Persahabatan, Dampak Signifikan pada Ranking FIFA
Jangan remehkan status pertandingan persahabatan ini. Kemenangan atau kekalahan tetap akan memengaruhi posisi Indonesia dalam ranking FIFA. Sistem pemeringkatan FIFA, yang sejak 2018 menggunakan metode Elo rating, menghitung seluruh pertandingan internasional yang berlangsung di periode resmi FIFA Matchday.
Meskipun bobotnya lebih kecil dibandingkan laga kompetitif seperti kualifikasi atau turnamen resmi, poin FIFA tetap akan bertambah atau berkurang, tergantung hasil yang diraih. Ini menjadi motivasi tambahan bagi Skuad Garuda untuk tampil maksimal.
Peluang Emas Meraih Poin Tambahan
Menghadapi Kuwait dan Lebanon adalah kesempatan emas bagi Timnas Indonesia untuk mendulang poin. Kedua negara ini secara historis memiliki peringkat FIFA yang lebih tinggi. Kemenangan atas mereka akan dianggap sebagai kejutan positif oleh sistem FIFA, sehingga poin yang diraih pun akan lebih signifikan.
Namun, kekalahan, terutama jika terjadi melawan tim yang peringkatnya tidak terpaut jauh atau bahkan di bawah Indonesia, berpotensi mengurangi poin. Hasil imbang tetap akan memberikan poin, meskipun jumlahnya minimal.
Debut Krusial bagi Pelatih Patrick Kluivert
Lebih dari sekadar ranking, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga menjadi panggung penting bagi pelatih baru, Patrick Kluivert. Dengan mengusung filosofi bermain menyerang ala Eropa Barat, pertandingan ini adalah kesempatan perdana bagi Kluivert untuk menguji racikan strategi barunya di level internasional.
PSSI menegaskan bahwa kedua laga ini bukan sekadar formalitas belaka. Ini adalah bagian integral dari program jangka pendek yang dirancang untuk meningkatkan performa dan stabilitas tim nasional, sebagai persiapan menghadapi babak keempat kualifikasi yang jauh lebih menantang.
Uji Coba Strategis, Dampak Nyata bagi Timnas
Meskipun bukan bagian dari kompetisi resmi, pertandingan melawan Kuwait dan Lebanon akan memberikan dampak nyata bagi posisi Indonesia di ranking FIFA. Lebih jauh lagi, laga ini menjadi fondasi awal bagi Patrick Kluivert untuk membangun pola permainan yang konsisten dan efektif bagi Timnas Garuda.
Jika Skuad Garuda mampu mencatatkan dua kemenangan gemilang, bukan tidak mungkin posisi Indonesia di ranking FIFA akan terdongkrak secara signifikan. Efek positifnya, kepercayaan diri tim akan meningkat pesat menjelang pertandingan-pertandingan penting di masa depan. (did/jpg)
Ringkasan
Timnas Indonesia akan menghadapi Kuwait dan Lebanon dalam FIFA Matchday September 2025 sebagai persiapan krusial menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pemilihan lawan dari Timur Tengah didasarkan pada kesamaan karakter permainan untuk mengasah fisik dan taktik tim Garuda.
Pertandingan ini penting karena memengaruhi ranking FIFA, di mana kemenangan atas Kuwait dan Lebanon yang memiliki peringkat lebih tinggi berpotensi mendulang poin signifikan. Laga ini juga menjadi debut bagi pelatih Patrick Kluivert untuk menguji strategi barunya dan membangun fondasi permainan yang konsisten bagi Timnas Indonesia.