Bagnaia vs Marquez: Pembalap Satelit Rasakan Ducati GP25, Siap Menderita?

Ade Banteng

Penderitaan sang juara dunia MotoGP dua kali, Francesco Bagnaia, pada musim MotoGP 2025 seolah tak berujung, justru mencapai titik terendah yang semakin mengkhawatirkan. Pembalap Ducati Lenovo ini terus bergelut dengan kesulitan masif yang menghimpit performanya di lintasan.

Digadang-gadang akan mampu mendominasi kejuaraan, bahkan disebut-sebut bisa bersaing ketat dengan rekan setim barunya, Marc Marquez, Pecco Bagnaia malah terpuruk sejak awal musim. Setelah serangkaian hasil finis ketiga, ia semakin terseok-seok, puncaknya hanya mampu mengamankan posisi ke-12 pada balapan Sprint seri kedelapan Moto MotoGP Aragon.

Kunci dari krisis performa Bagnaia terletak pada kurangnya kepercayaan diri terhadap sensasi ban depan motor Ducati Desmosedici GP25. Masalah ini kembali mencuat dalam balapan 11 putaran di Motorland Aragon, Alcaniz, Spanyol, Sabtu (8/6/2025), menjadi momok yang tak kunjung terpecahkan bagi sang juara bertahan.

Bahkan, mantan rekan setim Bagnaia yang kini memperkuat Prima Pramac Yamaha, Jack Miller, turut menyoroti keanehan dalam gaya berkendara Pecco. Menurut Miller, hal ini sangat tidak biasa mengingat gaya balap Bagnaia yang sebelumnya menjadi kekuatannya.

“Hanya dengan melihatnya, dia sangat netral di atas motor, tidak menggantung, yang secara garis besar adalah kelebihan Pecco (Bagnaia),” ujar Miller, seperti dikutip dari The Race. Ia menambahkan, “Dia lebih netral dengan motornya, atau di posisi tengah, karena dia tidak yakin dengan apa yang dilakukannya atau akan dilakukannya, terutama melewati beberapa tikungan mengalir pertama.”

Hasil Red Bull Rookies Cup 2025 – Veda Belum Beruntung, Lagi-Lagi Finis Ke-4 setelah Pimpin Lomba hingga Lap Terakhir

Bagnaia sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa ia kehilangan sensasi vital pada bagian depan motornya. Padahal, titik inilah yang menjadi rahasia keberhasilan murid Valentino Rossi itu dalam mengatasi kelemahan kronis Ducati, yang dikenal sebagai motor super cepat di trek lurus namun sering kesulitan di tikungan.

Sayangnya, tidak mudah bagi Bagnaia untuk membenarkan kemundurannya, terutama mengingat musim lalu ia berhasil memenangkan 11 dari 20 seri balapan. Kontras ini semakin terasa pahit karena di saat yang sama, Marc Marquez, rekan setimnya, secara konsisten finis di depannya dan memuncaki klasemen sementara.

Meski demikian, secercah harapan sempat muncul ketika Marquez mengalami kesulitan serupa pada balapan sebelumnya di GP Inggris. Namun, di Aragon, salah satu trek favoritnya, “Si Alien” sekali lagi menunjukkan kehebatannya dan mampu mengatasi masalah pada motor Desmosedici GP25 dengan kemampuannya yang luar biasa, memupus harapan Bagnaia.

Marquez sendiri memilih untuk tidak terlalu ambil pusing dengan kesulitan yang dialami Bagnaia. “Saya tidak tertarik dengan apa yang mungkin terjadi pada Pecco,” tegas Marquez pada hari pertama akhir pekan lomba, seperti dilansir dari Motorsport.com.

“Saya tidak memperhatikannya. Saya fokus pada sisi pit saya, untuk mendapatkan 100 persen dari apa yang saya miliki,” imbuh sosok berjuluk “Alien” tersebut, menunjukkan fokusnya yang tak tergoyahkan pada performa pribadinya.

Berbagai upaya telah ditempuh Bagnaia untuk mencari solusi. Terkini, ia mencoba memasang garpu motor (fork) yang lebih panjang, menyerupai konfigurasi yang digunakan Marc Marquez, meskipun selama ini ia merasa lebih nyaman dengan versi yang lebih pendek. Namun, perubahan ini tak membuahkan hasil signifikan.

Sensasi buruk pada bagian depan motor yang menghantuinya sejak awal musim tidak kunjung hilang. Bahkan, dalam lap terakhir Sprint MotoGP Aragon, Bagnaia mencatat bahwa ban depannya hampir selip sebanyak enam kali, menggambarkan betapa tipisnya batas kendali yang ia rasakan.

Dengan umpan balik yang diharapkan dari Marquez tidak sesuai, Bagnaia lantas melontarkan ide yang tidak biasa: membiarkan para pembalap tim satelit mencoba motor barunya. Ide ini muncul setelah balapan Sprint MotoGP Aragon didominasi oleh pembalap yang menggunakan motor Ducati versi lama (GP24).

Duo BK8 Gresini Racing, Alex Marquez dan Fermin Aldeguer, serta Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46) berhasil mengisi posisi ke-2 hingga ke-4 secara berurutan. Di antara ketiganya, Alex Marquez menjadi yang paling menonjol, satu-satunya kompetitor yang konsisten mengimbangi kecepatan kakaknya, Marc Marquez, sepanjang musim ini.

Kebetulan, pada Senin (9/6/2025), sehari setelah balapan MotoGP Aragon, para pembalap akan kembali ke lintasan untuk menjalani tes resmi tengah musim. Momen ini bisa menjadi kesempatan bagi Bagnaia untuk mewujudkan idenya.

“Saya tidak tahu apakah (menguji motor GP24) akan menjadi hal bagus, karena saya harus tampil dengan GP25 dan tidak bisa menukar motornya,” ucap Bagnaia, mengungkapkan dilemanya. Ia melanjutkan, “Mungkin akan lebih penting bagi pembalap yang mempunyai sensasi masih segar dengan GP24 untuk mengendarai GP25.”

“Jadi mungkin Alex, Franky (Morbidelli), atau Aldeguer, tetapi Alex akan menjadi kandidat yang terbaik untuk melakukannya,” usulnya, menyebutkan nama-nama yang dianggapnya paling relevan untuk melakukan uji coba krusial ini. Kendati demikian, ia menyadari tantangan yang ada: “Meski begitu, semua pembalap fokus untuk meningkatkan diri dan sulit untuk melakukan hal semacam itu,” tandasnya, mengakui betapa sulitnya merealisasikan gagasan inovatifnya tersebut di tengah ketatnya persaingan.

MotoGP Aragon 2025 – Pedrosa Bilang Pembalap Lain Lupakan Marquez yang Tak Terbendung, Bagnaia Jadi Contoh Buruk

Ringkasan

Francesco Bagnaia menghadapi kesulitan besar di MotoGP 2025, terutama karena kurangnya kepercayaan diri terhadap sensasi ban depan motor Ducati Desmosedici GP25. Performa juara bertahan ini menurun drastis, puncaknya hanya mampu finis ke-12 di balapan Sprint MotoGP Aragon. Mantan rekan setimnya, Jack Miller, bahkan menyoroti perubahan tak biasa dalam gaya berkendara Bagnaia yang menunjukkan ketidakpastiannya di atas motor.

Berbeda dengan Bagnaia, rekan setimnya Marc Marquez justru tampil konsisten di depan dan memuncaki klasemen, menunjukkan kemampuan adaptasinya. Meski telah mencoba berbagai penyesuaian seperti garpu motor yang lebih panjang, masalah sensasi ban depan Bagnaia tidak kunjung teratasi. Oleh karena itu, Bagnaia mengusulkan agar pembalap tim satelit yang menggunakan motor GP24, khususnya Alex Marquez, mencoba motor GP25 miliknya pada tes resmi mendatang untuk mendapatkan umpan balik baru.

Baca Juga

Bagikan: