Italia Dibantai Norwegia: Skor Telak & Performa Memilukan!

Ade Banteng

Kiprah Timnas Italia di kualifikasi Piala Dunia 2026 dibuka dengan hasil yang sangat mengejutkan. Gli Azzurri, juara bertahan Eropa, harus menelan kekalahan telak dan tanpa ampun saat bertandang ke markas Norwegia. Mimpi buruk ini menjadi awalan yang jauh dari harapan bagi skuad asuhan Luciano Spalletti.

Dalam laga perdana Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, Timnas Italia berkunjung ke Ullevaal Stadion, Sabtu (7/6) dini hari WIB. Hasilnya, mereka dihantam Norwegia dengan skor telak 0-3. Sejak menit awal, tim tuan rumah tampil agresif dan langsung memberikan tekanan, menunjukkan dominasi yang tak terduga atas sang raksasa Eropa.

Norwegia tidak butuh waktu lama untuk memecah kebuntuan. Pada menit ke-14, Alexander Sorloth berhasil mencetak gol pembuka. Berawal dari umpan panjang Alessandro Bastoni yang berhasil dipotong, Antonio Nusa melaju cepat dari lini tengah dan memberikan umpan terobosan kepada Sorloth. Dengan tembakan keras dari sudut sempit di sisi kiri, bola meluncur masuk ke gawang meskipun sempat menyentuh tangan Gianluigi Donnarumma. Momentum Norwegia berlanjut ketika Donnarumma berhasil menepis upaya Sorloth tak lama kemudian. Namun, beberapa saat berselang, Nusa kembali menemukan celah. Setelah melakukan tusukan impresif dari sisi kiri, ia mengecoh dua pemain bertahan Italia hingga bertabrakan sebelum melepaskan tendangan indah yang tak mampu dijangkau, menggandakan keunggulan timnya.

Sebelum jeda turun minum, Erling Haaland semakin memperparah penderitaan Italia. Menerima umpan matang dari kapten tim Martin Odegaard, Haaland dengan tenang melewati Donnarumma dan menceploskan bola ke gawang yang kosong, mengubah skor menjadi 3-0. Sepanjang babak pertama, Italia kesulitan menciptakan peluang berarti. Satu-satunya tembakan tepat sasaran Gli Azzurri baru tercipta di waktu tambahan, saat pemain pengganti Lorenzo Lucca menanduk bola ke arah gawang, namun kiper Orjan Nyland sigap menahan bola di tiang dekatnya, menegaskan betapa minimnya ancaman dari kubu Italia.

Kemenangan krusial ini membuat Norwegia kokoh di puncak klasemen Grup I dengan sembilan poin, sementara Italia terdampar di peringkat keempat meskipun baru memainkan satu pertandingan. Seusai laga, pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, mengakui keunggulan mutlak tim tuan rumah. Menurutnya, Norwegia memang berhasil memberikan “mimpi buruk” bagi pasukannya dalam pertandingan kali ini, sebuah pengakuan pahit akan superioritas lawan.

“Itu bisa dijelaskan dengan cara permainan berlangsung. Kami kebobolan gol pertama yang seharusnya bisa dihindari, kemudian di ruang terbuka, mereka melakukan beberapa pergerakan individu yang menyebabkan kami kesulitan,” kata Spalletti menjelaskan dinamika pertandingan. “Setelah itu, semuanya menjadi lebih sulit.” Meski secara matematis Timnas Italia masih berpeluang mengejar Norwegia, jalan yang harus ditempuh niscaya sangat sulit. Ada potensi besar pasukan Luciano Spalletti harus kembali melalui jalur play-off Piala Dunia, sebuah fase yang dalam dua perjalanan terakhir mereka selalu berakhir pahit.

Italia selalu kandas di babak krusial tersebut, kalah dari Swedia di Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan secara mengejutkan dari Makedonia Utara di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Hasil memalukan di Ullevaal Stadion malam tadi tidak hanya membuat jarak Piala Dunia 2026 terasa semakin jauh secara geografis, namun juga secara realistis bagi Timnas Italia untuk bisa berpartisipasi kembali di ajang akbar tersebut.

Ringkasan

Timnas Italia memulai kiprah di kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan hasil mengejutkan setelah menelan kekalahan telak 0-3 dari Norwegia. Dalam laga perdana Grup I di Ullevaal Stadion, gol-gol Norwegia dicetak oleh Alexander Sorloth, Antonio Nusa, dan Erling Haaland, yang menunjukkan dominasi tuan rumah. Sepanjang pertandingan, Italia kesulitan menciptakan peluang dan hanya mampu melesakkan satu tembakan tepat sasaran.

Kekalahan ini menempatkan Italia di peringkat keempat Grup I, sementara Norwegia memimpin klasemen. Pelatih Italia, Luciano Spalletti, mengakui superioritas lawan yang memberikan “mimpi buruk” bagi timnya. Hasil ini meningkatkan potensi Italia untuk kembali harus melalui jalur play-off Piala Dunia, sebuah fase yang selalu berakhir pahit di dua kualifikasi sebelumnya.

Baca Juga

Bagikan:

Tags