JawaPos.com–Ketika penggemar Liga Basket Amerika (NBA) berdebat tentang tim-tim terhebat dalam sejarah, ada satu tema yang cenderung mendominasi, mereka yang bisa memanggil lebih dari satu nama superstar.
Dari tim Boston Celtics dan Los Angeles Lakers yang dominan di pertengahan abad ke-20, hingga tim super Miami Heat yang terkenal ciptaan LeBron James, ada beberapa Big 3 (trio mematikan) luar biasa yang bersatu untuk menciptakan sejarah.
Trio pemain bintang terbaik NBA menggabungkan bakat, kekompakan, dan silsilah juara untuk menorehkan prestasi. Baik itu triumvirat legendaris Chicago Bulls yang terdiri dari Michael Jordan, Scottie Pippen, dan Dennis Rodman, pada akhir 90-an.
Ferrari Alami Performa yang Kontras Antara Charles Leclerc dengan Lewis Hamilton pada F1 2025
Di era modern ada trio Golden State Warriors yang terdiri dari Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green, para pemain telah meninggalkan ego mereka untuk hidup berdampingan dengan sesama bintang dan membantu meraih kesuksesan besar.
Trio Paling Mematikan di NBA Sepanjang Sejarah
10. Wilt Chamberlain, Jerry West, dan Gail Goodrich (Los Angeles Lakers)
Tim Los Angeles Lakers musim 1971/1972 tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tim terhebat, dengan empat calon anggota Hall of Fame, yaitu Elgin Baylor, Wilt Chamberlain, Jerry West, dan Gail Goodrich.
Tiga nama terakhir inilah yang mencolok sebagai trio terbaik pada masanya. Chamberlain kemudian meraih gelar MVP Final setelah menjadi rebounder terbaik liga, sementara West masuk dalam sepuluh besar pencetak skor dan assist terbanyak.
Marco Bezzecchi Akui Alami Masa Berat Karena Sendirian Jalani Pramusim Tanpa Jorge Martin di Aprilia
Sementara itu, Goodrich memimpin tim dalam hal perolehan poin, dengan rata-rata lebih dari 25 poin per pertandingan. Pada tahun 1972, trio ini membantu Lakers meraih rekor 69 kemenangan di musim reguler dengan rekor 33 kemenangan beruntun, dan gelar juara NBA.
Wilt adalah jangkar pertahanan, West adalah playmaker terbaik, dan Goodrich memimpin tim dalam perolehan poin. Meskipun mereka tidak memiliki waktu bermain yang panjang, performa kolektif ketiganya di puncak performa sangat luar biasa.
9. Isiah Thomas, Joe Dumars, dan Dennis Rodman (Detroit Pistons)
Julukan Detroit Basketball mendefinisikan seluruh generasi terbaik dengan ketahanan mental dan bakat yang memukau di era NBA 90-an. Isiah Thomas membuktikan dirinya sebagai salah satu point guard terhebat yang pernah ada.
George Russell Akui Kesalahan Tikungan Terakhir Buatnya Gagal Rebut Pole Position di F1 Hungaria 2025
Sementara Joe Dumars memberikan intensitas bertahan yang membuatnya sulit diatasi. Ditambah lagi dengan munculnya Dennis Rodman dengan semangat mudanya membuatnya mampu menahan setiap rebound dan berjuang keras untuk setiap bola lepas.
Dengan kombinasi ketiga superstar ini, Pistons memiliki resep sempurna untuk kerja keras dan meraih kesuksesan pada masanya.
Era tersebut dijuluki The Bad Boys Pistons dibangun di atas kekuatan pertahanan, kegigihan, dan ketangguhan mental. Selain itu, trio ini mewujudkan budaya kerasnya bermain basket.
Dengan dua gelar juara pada musim 1989 dan 1990, kepemimpinan Isiah, permainan dua arah Dumars, dan rebounding Rodman menciptakan trio mematikan yang bermain dengan fisik keras namun cerdas yang mengalahkan tim kuat Lakers, Celtics, dan Bulls di puncak kejayaan mereka.
Charles Leclerc Akui Pole Position yang Diraihnya pada F1 Hungaria 2025 Adalah Tidak Terduga
8. Shaquille O’Neal, Kobe Bryant, dan Derek Fisher (Los Angeles Lakers)
Setelah menjadi favorit daftar duo terbaik sepanjang masa NBA, Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal bergabung sebagai trio dalam peringkat ini bersama Derek Fisher yang bermain sebagai point guard dalam kombinasi ini.
Meski Fisher mungkin bukan bintang seperti dua pemain lainnya, ia sangat memahami perannya, tampil di momen krusial dan menjadi perekat sejati dalam tim bertabur bintang.
Trio Lakers ini berhasil mencapai empat babak final dalam lima tahun perjalanan mereka saat bersama, dengan Fisher memainkan peran yang kurang dihargai dalam memastikan mereka tetap dominan.
Max Verstappen Sebut Akhir Pekan Red Bull Pada F1 Hungaria Sebagai Salah Satu yang Terburuk
Walau beberapa orang mungkin mengandalkan Horace Grant, Derek Fisher adalah tokoh kunci ketiga dalam tiga kemenangan beruntun Lakers dari 2000 hingga 2002.
Duo Shaq dan Kobe memang tak terhentikan, tetapi kepemimpinan Fisher, tembakan yang menentukan, dan kecocokannya dengan skema serangan segitiga membuatnya sangat penting.
7. Kevin Garnett, Paul Pierce, dan Ray Allen (Boston Celtics)
Trio Boston Celtics yang terdiri dari Kevin Garnett, Paul Pierce, dan Ray Allen, bisa dibilang sebagai pembangun awal tim super era modern. Trio Celtics ini langsung meraih kesuksesan setelah bersatu.
Bungkam Matthew Dellavedova, Petenis Inggris Max Basing Back to Back Juara Amman Men’s World Tennis Championship
Sebuah gelar NBA diraih di musim pertama mereka sebagai trio besar, dengan Garnett menghadirkan intensitas dan kepemimpinan dalam bertahan, Pierce menambahkan sentuhan mencetak angka yang elit, dan Allen menghujani tembakan tiga angka dalam situasi krusial.
Celtics, yang menempati peringkat pertama liga dalam rating pertahanan pada musim 2008, mungkin kurang beruntung karena masalah cedera mengganggu peluang mereka untuk menambah satu gelar untuk tim Massachusetts ini.
Trio ini terbentuk pada 2007, meski memasuki usia veteran mereka mempersembahkan gelar berharga pada tahun 2008 dan kembali ke Final pada tahun 2010.
Dikandaskan Filipina, Timnas Voli Putri Indonesia Jadi Juru Kunci dan Tanpa Poin di Leg 1 SEA V League 2025
Garnett, Pierce dan Allen hanya bermain bersama selama 5 musim, kesuksesan instan dan permainan dua arah yang elit menjadikan mereka salah satu trio besar paling efektif di era modern.
6. Michael Jordan, Scottie Pippen, dan Dennis Rodman (Chicago Bulls)
Mungkin kejutan besar pertama dalam daftar ini adalah tiga pemain ikonik Chicago Bulls, Michael Jordan, Scottie Pippen, dan Dennis Rodman, yang hanya cukup baik hanya menduduki peringkat keenam.
Catatan terbaik mereka di musim reguler dengan mencatatkan rekor luar biasa 72-10 pada tahun 1996, dan meraih tiga kemenangan NBA beruntun yang menunjukkan dinasti Bulls di tahun 90-an.
Alwi Farhan Targetkan Gelar Lebih Tinggi Usai Juara Macau Open 2025
Kehebatan Jordan dan Pippen sudah terlihat sejak Rodman bergabung dengan tim ini, tetapi suntikan semangat juang, pertahanan, dan rebounding yang dimiliki Pippen justru membawa mereka ke level yang baru.
Meskipun mereka hanya bermain bersama selama 3 musim, rekor mereka mungkin tidak aka nada yang menyaingin di era modern ini. Dominasi puncak terbaik di antara tiga pemain terbaik ini merupakan perpaduan sempurna antara serangan, pertahanan, dan naluri pembunuh.
5. Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green (Golden State Warriors)
Yang mungkin membuat Golden State Warriors lebih istimewa daripada banyak tim dalam daftar ini adalah ketiga pemainnya, Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green, didraft langsung oleh tim California ini.
Juara Macau Open 2025, Alwi Farhan Sabet Gelar BWF World Tour Elite Perdana Sepanjang Karier!
Program pengembangan pemain elit Warriors telah menjadikan ketiganya sebagai talenta Hall of Fame jika memutuskan pensiun suatu saat nanti.
Dari Curry dan Thompson yang membentuk duo back-court yang luar biasa dengan julukan Splash Brothers, hingga IQ defensif Green yang tak tertandingi, menjadi penopang segalanya, Warriors dibangun untuk meraih kesuksesan dari tahun ke tahun di era modern.
Tiga pemain hebat lokal ini telah memenangkan 4 kejuaraan NBA di musim 2015, 2017, 2018, dan 2022, mereka juga tampil di 6 Final bersama.
Bakat gabungan mereka merevolusi permainan modern dengan kecepatan, ruang kosong, dan kemampuan berganti di lini pertahanan. Tembakan tripoin Steph, permainan perimeter Klay, serta IQ playmaker Draymond membentuk inti dari salah satu tim tersukses dalam sejarah NBA.
10 Rebounder Terbaik dalam Sejarah NBA, dari Kevin Garnett Hingga Dennis Rodman
4. Magic Johnson, Kareem Abdul-Jabbar, dan James Worthy (Los Angeles Lakers)
Tim Los Angeles Lakers lainnya yang masuk dalam daftar ini yaitu trio Magic Johnson, Kareem Abdul-Jabbar, dan James Worthy bisa dibilang yang terbaik dalam sejarah franchise dari divisi pasifik ini.
Julukan Showtime Lakers menghadirkan bakat dan substansi dalam cara bermain mereka, dan meskipun menghibur, mereka selalu tampil gemilang di babak playoff. Tiga gelar juara diraih mereka, terutama Magic dan Abdul-Jabbar yang mendominasi liga di eranya.
Meskipun Lakers “Showtime” memiliki banyak pemain hebat, trio ini membawa mereka meraih 3 gelar juara bersama pada tahun 1985, 1987, dan 1988.
Luka Doncic Tandatangani Perpanjangan Kontrak Bersama Los Angeles Lakers Hingga 2028
Magic adalah sang maestro di trio ini, Kareem adalah mesin poin paint area, dan Worthy menghadirkan kecepatan dan kemampuan mencetak angka. Bersama-sama, mereka mendefinisikan bola basket era 1980-an dengan bakat dan dominasi.
3. LeBron James, Dwyane Wade, dan Chris Bosh (Miami Heat)
Tim super yang pastinya akan tercatat sebagai yang paling dibenci dalam sejarah NBA, keputusan LeBron James untuk membawa bakatnya ke South Beach dan meninggalkan Cleveland Cavaliers meninggalkan rasa pahit di mulut banyak penggemar NBA.
Ditambah lagi dengan kedatangan forward Toronto Raptors, Chris Bosh, dan trio mahal Heat tersebut menjadi sasaran kritik. Pada akhirnya, LeBron, Wade, dan Bosh mungkin tidak peduli dengan panasnya persaingan hingga memenangkan dua gelar dan mencapai empat Final.
Sempat Unggul di Awal, Manajer Tim Bongkar Sederet PR Timnas Voli Putri Indonesia saat Dikandaskan Thailand di SEA V League 2025
“Tim super” ini mengubah sirkulasi tim-tim NBA. Hanya dalam empat musim bersama di musim 2010 hingga 2014, mereka mencapai 4 Final NBA berturut-turut dan memenangkan 2 kejuaraan pada 2012 dan 2013.
Setelah mengalami kesulitan di awal, kekompakan trio ini semakin terjalin dan solid, permainan LeBron yang mendunia, kemampuan slashing dan kepemimpinan Wade, dan fleksibilitas Bosh sebagai stretch big menciptakan mimpi buruk bagi pertahanan lawan.
2. Larry Bird, Kevin McHale, dan Robert Parish (Boston Celtics)
Dalam daftar yang didominasi trio yang pernah memiliki point guard atau shooting guard Hall of Fame, tiga pemain andalan Boston Celtics, Larry Bird, Kevin McHale, dan Robert Parish, memiliki keistimewaan karena semuanya adalah forward.
Layaknya Lakers yang menikmati kesuksesan besar di era 1980-an, Celtics pun demikian, dengan Bird yang mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa.
Susul Alwi Farhan ke Final, Sabar/Reza Jaga Asa Indonesia Raih Gelar Macau Open 2025
Sementara itu, McHale dan Parish, menambahkan pertahanan dan rebounding yang elit, serta kegigihan mereka menunjukkan betapa konsistennya mereka membawa The Green Machine menuju kejayaan.
Trio frontcourt ini hampir tak terhentikan di era 1980-an, memenangkan tiga gelar NBA pada 1981, 1984, dan 1986, mereka mendominasi melalui keterampilan, ketangguhan, dan IQ basket elit.
Kejeniusan Bird yang serba bisa, penguasaan post-off McHale, dan rebounding serta perlindungan ring Parish membentuk salah satu trio mematikan yang paling lengkap. Mereka bermain bersama selama lebih dari satu dekade dan secara konsisten menjadi penantang gelar.
Ganda Putra Indonesia Gunawan Trismuwantara/Renaldi Aqila Salim Gagal Raih Gelar Juara, Dibekuk Pasangan Jepang Dua Set
1. Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili (San Antonio Spurs)
Untuk trio terbaik dalam sejarah NBA, tak perlu diragukan lagi kesuksesan besar yang diraih trio San Antonio Spurs, Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili sejak awal 2000-an.
Meraih kemenangan playoff terbanyak oleh trio mana pun dengan 126 kemenangan, bintang-bintang Spurs ini berhasil memenangkan empat gelar dari lima Final yang mereka ikuti.
Duncan mampu menjaga pertahanan dari segala arah, Parker menambahkan IQ passing dan penetrasi area, sementara Ginobili mendominasi sebagai pemain keenam terbaik, sedangkan Duncan menjadi inti dari pertahanan kuat tim.
Dikandaskan Filipina, Timnas Voli Putri Indonesia Jadi Juru Kunci dan Tanpa Poin di Leg 1 SEA V League 2025
Trio ini memenangkan 4 kejuaraan bersama pada tahun2003, 2005, 2007, hingga 2014. Ketidakegoisan mereka, kepemimpinan, dan konsistensi yang tak tertandingi selama lebih dari satu dekade menjadikan mereka standar emas Big 3 terbaik NBA.